{46}

95.1K 7.6K 435
                                        

Malam harinya tepat selesai sholat Isya, Faqih, Syifa, Umma Fitri dan Abi Ibrahim sudah bersiap untuk pergi ke Tabligh Akbar, hanya mereka yang hadir karena ini bukan hari libur jadi para santri dan ustadz ustadzah tidak ikut, para santri harus mengkaji kitab, menghafal qur'an, belajar Qiro dan masih banyak lagi kegiatan di kelas masing-masing.

Abi Ibrahim menitipkan Pesantren pada Ustadz Umar yang tak lain adiknya sendiri, karena ia khawatir ada Santri putra lagi yang kabur seperti kemarin malam, Abi Ibrahim dan Faqih sudah memperketat keamanan Pesantren.

Syifa keluar Ndalem dengan penampilan barunya pakaian serba hitam kali ini dia memakai hal baru yaitu cadar menutupi wajah dan hanya menyisakan matanya saja, tadi sebelum berangkat ia dan Faqih sempat berdebat perihal pakaian tapi akhirnya Syifa menuruti keinginan suaminya.

"Pakai cadar, saya ga mau laki-laki lain lihat kecantikan kamu."

Itu ucapan suaminya sangat posesif Gus Faqih tetapi ada baiknya juga untuk Syifa sebagai istri yang baik ia harus menuruti perintah suaminya selagi itu baik, tetapi ada saja yang membuat Syifa gemas dan kesal pada suaminya saat Syifa sudah memakai cadar suaminya malah berkata seperti ini.

"Kamu pakai cadar kenapa malah nambah cantik sih, lebih baik saya kurung kamu di kamar aja."

Bodo amat teriak Syifa dalam hatinya, tadi suruh pakai cadar sekarang malah mau dikurung di kamar saja, Syifa heran dengan suaminya ini, ia tidak menghiraukan ucapan Gus Faqih saat itu ia langsung pergi keluar saja.

"Maa syaa Allah bidadarinya Gus Faqih," celetuk Umma Fitri.

"Ah Umma bisa aja deh," balas Syifa.

"Ngapain aja sih di dalem, lama banget siap-siapnya, Umma sama Abi nunggu loh," ujar Umma Fitri.

"Maaf Umma, itu loh anak Umma posesif banget pake ini ga boleh pake itu ga boleh, eh pas Syifa nurutin maunya dia pake cadar Mas Faqih malah mau kurung Syifa aja di kamar," cerocos Syifa membuat Umma Fitri tertawa pelan.

"Biasa suami yang udah mulai bucin mah kayak gitu," ucap Umma Fitri.

"Ayo berangkat nanti keburu mulai acaranya," ucap Abi Ibrahim.

Mereka berangkat dengan mobil yang mengendarainya Abi Ibrahim, dan akan bergantian saat pulang dengan Gus Faqih, Umma Fitri duduk di depan bersama Abi Ibrahim sedangkan Syifa dan Faqih duduk di kursi belakang , selama diperjalanan tidak ada yang berbicara suasana mobil hening.

Syifa sejak tadi terus memeluk lengan suaminya dan kepalanya bersandar pada bahu Faqih, netra keduanya fokus melihat ke depan, terasa gabut Syifa membuka ponselnya lalu melihat pesan yang baru masuk dari grup Detektif Cilok yang sudah diganti nama grupnya dengan Sahabat prik semoga masuk surga dan yang mengirim pesan itu ialah Hasbi.

Bocil Cilok

Lihat adik ku sangat imut dan lucu, ada yang mau mungut dia? soalnya dia udah rebut gelar bungsuku, dia juga ga suka cilok @KakSyifa mau ga anak lucu dan gemoy ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihat adik ku sangat imut dan lucu, ada yang mau mungut dia? soalnya dia udah rebut gelar bungsuku, dia juga ga suka cilok @KakSyifa mau ga anak lucu dan gemoy ini?

GUS DUDA IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang