Satu

2.1K 158 6
                                    

Jisung pov.

"Park Jisung, ini kamar mu. Kamar ini resmi untuk vip klub teater, dan kau terpilih menjadi anggota ke 7. Selamat!" Kepala sekolah menjabat tanganku.

Aku tersenyum kecil kemudian membungkuk singkat, "Terimakasih pak."

Kepala sekolah mengangguk lalu meninggalkan ku di depan ruang Teater Dream 7, atau sebut saja TD7.

Aku menarik nafas panjang sebelum dengan perlahan membuka pintu di hadapan ku menggunakan kunci yang sempat diberikan kepala sekolah kepadaku. Begitu pintu terbuka, tampak seorang pria berambut pirang tengah duduk di sofa. Dia menatapku kemudian tersenyum lebar.

"GUYS, ADA ANAK BARU DISINI!" Teriaknya dan langsung berdiri dari sofa.

"Anak baru?! Wahh!" Tiba tiba seorang laki laki berambut orange menghampiri ku dan membantu ku membawa beberapa barang bawaan ku.

"Ah, aku bisa melakukan ini sendi--"

"Diam lah nak, kami sudah terbiasa dengan member baru seperti mu." Tiba tiba seorang pria berambut coklat muncul. Dia mengacak acak rambut ku lalu menuntun ku untuk duduk di sofa.

"Omg, ada anak baru?!" Tiba tiba seorang pria baru datang dari belakang ku.

"Dia sama sekali tidak mempunyai otot." Dia menatapku dan aku menunduk. Tak ingin melakukan kontak mata karena merasa canggung.

"Jadi anak baru, silahkan perkenalkan dirimu." Laki laki berambut orange berucap sembari mengigit apelnya.

Aku mengangguk lalu berdiri.

"Perkenalkan, namaku Park Jisung, kalian bisa memanggilku Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perkenalkan, namaku Park Jisung, kalian bisa memanggilku Jisung. Umurku 20 tahun. Senang bertemu kalian." Aku membungkuk sopan pada mereka.

" Aku membungkuk sopan pada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu sangat imutt. Ekhem, perkenalkan, aku Zhong Chenle. Yang terkaya disini. Jika kamu menginginkan sesuatu, hubungi saja aku, aku bisa membelikan apapun untuk mu." Dia mencubit pipiku dan aku hanya tersenyum canggung sebagai balasan.

" Dia mencubit pipiku dan aku hanya tersenyum canggung sebagai balasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
More Than HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang