Dua

1.5K 139 10
                                    

Jisung pov

Hari ini adalah hari pertama ku berlatih sebagai anggota teater. Aku berjalan bersama Mark hyung menuju aula yang akan menjadi tempat latihan kami.

"Kau tahu bahwa hari ini kita akan memilih peran untuk proyek drama baru kita?" Dia menatapku dan aku mengangguk kecil.

"Itu berarti aku akan menjadi peran tambahan untuk saat ini." Ucapku tersenyum senang, karena jujur, aku masih malu berakting didepan banyak orang.

"Tidak juga. Contohnya Jaemin, awalnya dia anak yang pendiam tapi dia berhasil mendapatkan peran utama. Orang orang memilihnya, karena secara keseluruhan dia sangat tampan."

Aku mengangguk kecil, "Tapi dia mengatakan bahwa aku memiliki awal yang buruk tadi malam."

Mark tampak mengangkat salah satu alisnya, "Jaemin? Kau? Awal yang buruk? Kenapa? Apa yang kau lakukan?"

Aku menggeleng, "Aku pergi ke dapur untuk minum karena merasa haus setelah membereskan barang barang ku. Namun aku tidak sengaja bertemu dengannya, kami saling memperkenalkan diri namun karena aku pemalu jadi aku menghindari kontak mata dengannya."

Mark mengangguk dengan 'oh' kecil yang keluar dari bibirnya.

"Tidak usah diperdulikan, dia menang seperti itu. Kau akan terbiasa nantinya jika kalian sudah mengenal satu sama lain dengan baik." Dia menepuk puncak kepalaku dan aku tersenyum kecil.

"Semoga." Gumamku.

"Yo guys!" Mark memasuki aula dan semua anggota berdiri diatas panggung.

"Ketua kita sudah datang--oh? Siapa disana?" Seorang gadis berambut merah tiba tiba berlari menghampiri ku dan berdiri tepat didepan ku. Dia menatap wajahku dengan benar antusiasnya dan aku mencoba menghindari kontak mata dengannya.

"Emm, haii..." Aku berinisiatif menyapa lebih dulu karena dia hanya diam menatapku.

"Ya ampun, kau imut sekali~" dia mencubit pipiku, "OH MY GOD, PIPI MU BENAR BENAR LEMBUT." Dia kemudian melepaskan cubitannya.

"Perkenalkan, aku Hwang Eunbi, orang orang biasa memanggilku Sinb." Dia menjabat tanganku dan aku mengangguk.

"Aku Park Jisung, kau bisa memanggilku Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku Park Jisung, kau bisa memanggilku Jisung." Dia tersenyum. Namun tiba tiba ada seseorang yang menabrak bahu ku dari belakang. Beruntung aku bisa menjaga keseimbangan tubuh ku, jika tidak mungkin aku sudah terjatuh sekarang.

"Yak Jaemin, apa yang kau lakukan? Apa kau buta?!" Sinb memelototinya.

Aku memegang bahu Sinb, memberitahu perempuan itu bahwa aku baik baik saja dan tidak perlu diperpanjang.

Jaemin tertawa kecil, "Dasar lemah."

"Setidaknya dia imut, ayo pergi Jisung, jangan perdulikan lelaki dingin ini." Sinb menarik tanganku menuju panggung dan meninggalkan Jaemin dibelakang.

Jaemin pov

Aku tersenyum miring menatap punggung Jisung dan Sinb yang menjauh. Kaki ku melangkah menuju panggung lalu duduk disamping Haechan. Aku menatap Jisung yang sedang asik mengobrol dengan Sinb.

Tak lama setelah itu Mark datang bersama guru pembimbing club teater.

"Maaf saya terlambat." Nyonya Ha berdiri didepan kami dan kulihat fokusnya langsung jatuh pada Jisung.

"Anak baru?"

Jisung menatapnya dan dia mengangguk.

"Berdiri dan perkenalkan dirimu."

Jisung langsung berdiri, "Aku Park Jisung." Dia langsung menunduk setelah mengatakan itu.

Nyonya Ha terkekeh, "Anak pemalu yang menggemaskan."

"Oke Jisung, tunjukkan pada ku apa yang kau bisa."

Kedua mata Jisung membulat dan aku tersenyum miring.

Habislah kau Park Jisung. Lelaki manis itu tampak menatap Sinb, berusaha meminta bantuan perempuan itu.

Jisung pov

Aku benar benar bingung dan takut sekarang. Aku harus bagaimana? Apa yang harus ku katakan? Apa yang harus aku lakukan? Saat ini aku benar benar merasa aku memiliki awal yang buruk sebagai anggota teater.

"Jisung, kau tahu bahwa kau... Seorang pecundang?" Jaemin tiba tiba berdiri dan berjalan menghampiri ku.

"A-apa?" Aku menatap bingung dirinya dan dia tampak menyeringai.

"Kau lemah. Aku tidak tahu mengapa kepala sekolah memilih mu menjadi salah satu dari kami. Kau tidak bisa berakting, kau hanya seorang pecundang yang lemah."

Kedua tangan ku mengepal ketika Jaemin mendorong bahuku dengan pelan menggunakan tangannya.

"Aku bukan pecundang! Setiap orang punya hak untuk mencoba dan aku akan membuktikan padamu bahwa aku bukan pecundang." Aku menatap tajam Jaemin namun lelaki itu justru tersenyum.

Tiba tiba, terdengar suara tepuk tangan dari semua orang yang ada disini. Nyonya Ha bangkit lalu berjalan menghampiri ku, dia menepuk punggung ku.

"Bagus anak baru, akting mu benar benar bagus."

Aku mengernyit bingung mendengar itu. Aku beralih menatap Jaemin dan lelaki itu sedang duduk ditepi panggung dengan ponsel ditangannya.

Jaemin pov

Aku kini tengah berjalan di lorong setelah selesai berdiskusi tentang rencana teater kami.

"Hyung! Jaemin hyung!"

Langkahku terhenti ketika mendengar sebuah suara dari belakang. Aku menoleh kebelakang dan mendapati Jisung yang tengah berlari kecil kearah ku.

"Hyung, terimakasih telah membantu ku tadi." Jisung tersenyum manis.

Aku mengangguk kecil, "Tidak masalah, kau hanya terlihat sangat menyedihkan tadi. Aku hanya tidak ingin nyonya Ha marah kerena tingkah bodoh mu itu."

Aku kembali melangkah dan ternyata Jisung malah mengikuti ku.

"Apa lagi?" Aku berhenti, menatap Jisung yang mengerjapkan maniknya bingung.

"Kau akan kembali ke asrama kan? Aku juga, kita bisa ke asrama bersama."

"Kembali ke asrama jam segini? Anak anak pasti akan mengataiku aneh. Kembalilah ke asrama sendiri dan berhenti mengikuti ku."

Aku kembali melanjutkan langkah ku, meninggalkan Jisung sendirian dibelakang.

*****

All, aku mau nanya, kalian suka ngga kalo pake 'pov Jaemin/Jisung' atau lebih suka pake nama.

Jika lebih suka pake nama maka chapter selanjutnya akan saya ubah. Tapi jika kalian lebih suka seperti ini maka tidak akan saya ubah.

Karena jujur aku lebih suka pake nama😔

Papay🖐️💞

More Than HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang