1minggu berlalu setelah mereka menikah, yeonjun tinggal di rumah yang soobin beli untuk dia tinggal dengan yeonjun dan anak mereka, mereka sekarang hidup tenang karena waktu acara pernikahan Jay memberitahu kalo Yuna ditangkap polisi karena telah membunuh pria di bar waktu malam sebelum pernikahan soobin dan yeonjun
"Sayang"
"Sayang"
Soobin turun memanggil yeonjun yang menghilang waktu dia tidur, soobin melihat yeonjun di dapur tengah malam, soobin menghampirinya dia ingin tau apa yang sedang dilakukan istrinya
"Sayang" soobin memeluk pinggang yeonjun dari belakang, yeonjun tetap fokus membuka bungkus bumbu mie
"Sayang, kok ga dijawab"
"Apa"
"Kok apa" soobin melepaskan pelukannya dan pindah kedepan yeonjun melihat wajahnya
"Sayang, kok apa?"
"Aku ngambek, laper" yeonjun pergi ke meja makan karena mie nya sudah masak, soobin membuntuti dan duduk di sebelah yeonjun
"Ngambek kenapa?" Yeonjun yang ingin memasukkan mie kedalam mulut di hentikan soobin
"Ish, aku laper"
"Jawab ngambek kenapa, saya ada salah apa?"
"Ya kamu ga pelan pelan aku jadinya susah jalan, mandi aja tadi perih" ucap yeonjun dengan pipi merahnya
"Hahaha, saya kira kenapa hahaha"
"Kok ketawa sih" yeonjun melepaskan tangannya, lanjut makan mie yang tadi dia buat
"Lucu, hahaha yaudah saya minta maaf, lain kali saya pelan pelan"
"Humm"
"Sudah makan terus ke kamar kita coba yang pelan pelan"
"Gamau capek, tadi aja aku kira 1 jam malah 5jam"
"Yakin gamau" soobin melihat kearah yeonjun menaikkan kedua alisnya
Pipi yeonjun memerah, memalingkan wajahnya ke arah aquarium, yeonjun ga kuat sama tingkah soobin setelah menikah dia jadi beda yeonjun jadi takut
"Mau gak?"
Tanpa basa basi soobin mengambil alih sendoknya, memasukan mie nya kemulut yeonjun dan mendekatkan wajahnya ke wajah yeonjun, soobin mencium bibir yeonjun yang penuh dengan mie, soobin mengambil makanan dari mulut yeonjun, dan memakannya
"Kamu ngapain sih, jorok muntahin ga"
"Sayang, saya ga akan muntahin ini karena ini dari mulut kamu enak" Yeonjun cepat cepat menghabiskan makanannya dia semakin takut sama ke anehan soobin
"Ah....., Kenyang" soobin membulatkan matanya mendengar suara yeonjun
"Sayang, kamu ngapain ngedesah?" Tanya soobin
Yeonjun menghindar pergi ke dapur meletakkan piring kotornya, yeonjun minum dan berlari ke kamar, soobin yang menyadari yeonjun pergi ninggalin dirinya sendirian dia juga cepat cepat mengejarnya
Sesampainya dikamar soobin masuk mengunci pintu kamar, melihat yeonjun duduk di sofa mengatur nafasnya, soobin mendekat duduk di samping yeonjun
"Kenapa lari, ada apa?" Tanya soobin, membalik badan yeonjun ke arahnya dengan smirk yang makin membuat yeonjun merinding
Yeonjun terdiam tidak bisa mengeluarkan suara tenggorokannya seperti terkunci, yeonjun mengangkat tubuh yeonjun untuk duduk di pangkuannya yang saling berhadapan.
"Sekarang kamu ga bisa lari" yeonjun mengalungkan tangannya ke leher soobin, soobin mencium tengkuk leher, pipi, bibir yeonjun. Soobin membuka kancing piyama yeonjun hingga terlepas melemparkannya ke lantai, soobin mencium tubuh yeonjun dan puting merah muda itu seperti bayi kehausan.
KAMU SEDANG MEMBACA
143 soobin [soobjun] END
Romansa"GA USAH NGATUR NGATUR GUE" -yeonjun "LO KEK AJG!!! GA USAH HUBUNGIN GUE LAGI BANGSAT!!" -yeonjun "PERGII! DARI HADAPAN SAYA, SAYA GA BUTUH KAMU LAGI!!" -soobin "soobin, 143 " -yeonjun "saya hanya ingin hidup selamanya sama kamu" -soobin