Seperti sebelumnya, kalau lupa alur bisa di baca capt sebelum ini
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seperti orang yang terlilit hutang besar, Jafar duduk terdiam di taman rumah sakit dengan kepala yang hampir meledak. Fakta yang baru ia dapatkan itu sukses membuat nya bingung setengah mati. Apakah ini keputusan yang tepat baginya mencari tau hal-hal yang mungkin selama ini kedua orang tua nya sengaja sembunyikan?
Jafar tak tau harus mengambil kesimpulan seperti apa, otaknya tak bisa mencerna segala informasi yang baru saja ia dapat. Rekam medis rumah sakit tidak mungkin salah, nama yang disebutkan tadi memang benar nama Mama nya, dan tanggal kelahiran bayi itu memang benar sama dengan tanggal lahirnya.
Jika ini semua memang benar, mengapa selama ini mamanya berbohong padanya bahwa ia dilahirkan melalui operasi? Apakah memang ada hal besar yang kedua orang tuanya sembunyikan sampai moment kelahirannya saja di palsukan? Sampai ia tak boleh mengetahui kebenarannya?
Jafar mengusak surai nya kasar. Tak hanya sebatas informasi mengenai dirinya saja yang membuatnya tidak tenang, fakta bayi perempuan yang lahir bersamaan dengannya itu bisa saja Laras, kemungkinan itu semakin membuat Jafar gelisah. Tapi ayolah, ada ratusan anak bayi lainnya yang juga lahir bersamaan dengannya dan Laras, itu tidak mungkin Laras, Mama nya terbukti selamat dari kecelakaan maut itu, dan seperti yang ia ketahui, Laras juga masi memiliki Mamanya di sisi nya. Sedangkan dari berita itu, satu di antara ibu hamil itu tidak dapat di selamatkan. Jadi itu tidak mungkin Mama Laras.
Tapi mengenai bayi ketiga itu, ahhh, lagi-lagi kepala Jafar serasa akan meledak. Ada berbagai pertanyaan yang muncul saat ini, jika saja bang Yuda tidak datang sambil menyodorkan sebuah minuman kaleng dingin ke pipinya, mungkin Jafar sudah menjambak rambutnya saking fustasinya.
"Ngapain lo disini sendirian?" tanya Yuda sambil membuka minumannya.
Jafar yang di tanya hanya diam, ia membuka minuman kalengnya dan meneguknya hingga habis. Aksinya barusan membuat Yuda terheran-heran, di matanya Jafar seperti sudah tidak minum berhari-hari.
"Buset, haus bener lu kayaknya, ga sekalian di minum air kolam ikan tuh," ucap Yuda sambil menunjuk kolam hias yang berisi ikan di depan mereka.
Jafar yang mendengarnya hanya mendengus sebal,"Santai lo bang?"
"Lo ga liat mata gue udah kaya panda gini," jawab Yuda kesal, membuat Jafar tertawa iba mengingat betapa heactic nya kehidupan abang temannya ini,"Gue baru kelar cito, mana tadi gue lagi asik-asik boker, eh dapat panggilan operasi, ga puas boker gue."
Kali ini Jafar tertawa mendengar nya. Dari dulu Soni sering bercerita mengenai kesibukan abang nya selama menjadi dokter muda, segala suka duka yang lebih banyak dukanya itu membuat Soni tak ingin masuk ke dalam jurusan yang sama dengan abangnya, biarlah abangnya yang merasakan sendiri katanya, dia tidak perlu.
"Lo masi belum jawab pertanyaan gue, lo ngapain planga-plongo disini? Mana sendirian lagi," tanya Yuda lagi.
"Kepo lo bang," jawab Jafar cuek.
Ingin sekali rasanya Yuda melempar teman adiknya ini ke kolam ikan di depan sana, tapi Jafar sedang beruntung karena Yuda sudah tidak punya cukup energi lagi untuk melempar nya.
"Rumah sakit kalau minggu emang sepi ya bang-"
"DIAMM!" Yuda segera menutup mulut licin Jafar,"Kalau ngomong tuh di jaga," geram Yuda sambil membelalakkan matanya pada Jafar.
![](https://img.wattpad.com/cover/263286608-288-k348087.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunggal • njm [00L]
FanficPART 2 OFF SIBLINGS SERIES "Aku ingin terus bersamamu hingga akhir, tapi aku sadar, kamu sebaiknya tak berakhir bersama seorang pembunuh." --- Ini kisah dua anak tunggal yang menjalani hubungan palsu hanya untuk memenuhi keinginan orang tua mereka...