Prolog

182 47 61
                                    

"Gue udah ngga perawan." Perkataan itu mengalun tenang dari bibir gadis yang tengah duduk di depan sebuah meja cafe dengan seorang pria yang terlihat lebih tua darinya.

"Terus?" Balasan pria tersebut membuat gadis di hadapannya tercengang. Dari sekian banyaknya ekspresi yang ia harapkan, mengapa pria itu terlihat tak terganggu dengan pengakuannya.

Oke, otak Airin memutar mencari alasan lain agar perjodohan gila ini di batalkan.

"Gue suka clubbing, having sex, kehidupan malam dan kegilaannya its my life."

Airin akui idenya cukup gila, tapi dengan ini pasti akan membuat pria itu tak ingin menikahi nya. Siapa juga yang ingin memiliki seorang istri yang buruk seperti itu bukan?

"Tak masalah, itu bukan suatu hal besar buat saya."

What the fuck?! Apakah pria ini gila? Mengapa bisa terlihat setenang itu setelah Airin mengatakan hal paling gila dari semua kegilaan lainnya?

"Bapak serius? Di luar sana banyak cewek baik dan saya itu gak termasuk! Jadi saya gak bisa nerima perjodohan ini."

Pria bernama Sultan itu menegakan punggungnya dan mencodongkan ke depan mengikis jarak antara dirinya dan Airin, hanya terhalang oleh sebuah meja di antara keduanya.

"Saya tidak peduli dengan kehidupan pribadimu, lagi pula bukan kah bagus jika kamu lebih berpengalaman? Saya suka wanita yang agresif."

Perkataan di luar dugaan itu membuat Irene ssmakin mati di tempat, raut wajah terkejutnya tak mampu ia sembunyikan. Gadis bernama Airin itu menatap tak percaya pada Sultan, tak habis pikir dengan isi kepala dosen nya tersebut.

"Tapi pak, bapak 'kan dosen saya. Kita nggak bisa nikah." Kilah Airin cepat.

Sultan mengangguk mengerti, "kelihatannya bagus."

"Apa yang bagus?"

"Tahi lalat di lehermu?"

Kedua mata kelinci milik Airin membola sempurna, dengan cepat gadis itu menutup lehernya dan melotot kesal.

"Bapak mesum!!"

Sultan menyeringai samar, dia semakin menatap Airin intens. Sungguh menarik.

"Baju mu terlalu terbuka, saya hanya tidak sengaja melihatnya."

Oke alasan yang masuk akal, karena Airin memang sekarang menggunakan pakaian yang meng-ekspos bahu mulusnya.

"Lagi pula seharusnya kamu tak masalah dengan hal ini bukan? Clubbing, having sex, saya hanya tak sengaja melihat lehermu kenapa takut?"

Airin semakin di buat malu dan kesal secara bersamaan oleh orang yang baru ia jumpai belum lama ini. Orang tuanya secara resmi mengenalkan Sultan sebagai calon suaminya, sebuah perjodohan gila yang membuat Airin semakin frustasi.

Menikah tidak pernah menjadi keinginannya. Hidup yang Airin miliki jauh lebih sempurna dari apapun. Memiliki pasangan hidup adalah pilihan yang ke sekian, Airin lebih menyukai hubungan tanpa status dan hanya bersenang-senang tidak untuk terikat dalam janji yang sakral.

Terlebih takdir menempatkannya dengan perjodohan gila, dan lebih gilanya lagi calon suami Airin adalah dosennya di kampus.











•Married With Stranger•






Aloo guyss, aku dtg bwa ff baru. Kali ini aku ambil tema nikahan gtu hahaha

Tnggalkan vote dan koment nya guys untuk ff baru iniii

Klo bnyak yg suka aku next part 1 😙😙

Married With StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang