11

81 40 151
                                    

"Ternyata benar, Terlalu lama menunggu tidak akan membuat rasa itu bertambah"
_Alby Bagaskara..



Awali bacamu dengan vote terlebih dahulu. Udah vote nya?
Kalo udah vote cuss lanjut😙👇🏿

Happy reading 💐


••••••

"Pernikahan? Siapa?" Alby kini beralih menatap Dery serius. Tidak mungkin pernikahan nya dan Dira, melihat kondisi Dira sekarang sangat tidak memungkinkan untuk melangsungkan pernikahan.

"Kalo soal pernikahan siapa gue juga gatau bi. Coba tanya ke nyokap Lo aja biar lebih pasti"

Kelvin dengan segera menepuk pelan pundak alby, mencoba meyakinkan sahabatnya yang hanya terdiam memikirkan perkataan Dery, "mungkin pernikahan Lo sama Dira bi, positif thinking aja"

"Hmm, maybe" jawab alby singkat, ia juga berusaha berpikiran positif tentang pernikahan yang dimaksud oleh Dery.

"Atau, bisa jadi Lo dijodohin sama Cewek lain bi" Imbuh Rio, yang berhasil membuat ketiga sahabatnya itu kini menatap kearah dirinya.

"Lo mau gue tonjok?" Alby benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Rio, mana mungkin ia dijodohkan dengan wanita lain, apalagi Diana mengetahui tentang hubungannya dan Dira.

Rio yang melihat wajah alby mulai memerah menahan amarah akibat dirinya sontak tertawa geli, perkataan seperti itu saja berhasil membuat alby emosi, "gue becanda ngab"

"Ck, ga lucu!"

"Eh selesai perpisahan kita mau jalan-jalan kemana guys?" Tanya Kelvin agar perdebatan alby dan Rio berakhir.

Kini Rio tampak berbinar memulai topik pembicaraan ini, tentu saja karena ia sangat suka jalan-jalan, "ke puncak aja gimana, udah lama kita ga kesana"

"Boleh juga ide Lo" kali ini Kelvin setuju dengan perkataan Rio, puncak memang tempat terbaik untuk menghilangkan beban pikiran.

"Lo ikut kan bi?" Tanya Kelvin pada alby. Ia bermaksud ingin membantu alby untuk menghilangkan sedikit beban pikirannya, semenjak tragedi itu Alby lebih banyak diam.

"Kakinya kan patah ngab jadi mana bisa ikut. Emangnya Lo mau ngegendong alby sampe ke atas puncak?" Bukannya alby yang menjawab pertanyaan Kelvin, malah sang empu Rio lah yang kembali bersuara.

"Temen Lo bawa pulang njing" bisik Dery pada Kelvin yang mulai malas menanggapi perkataan Rio.

"Dia temen Lo der!" Imbuh Kelvin.

••••••

Waktu sudah menunjukkan pukul 20:45 WIB, akhirnya Dery,Kelvin dan Rio memutuskan Untuk pulang kerumah masing-masing. Waktu akan terasa singkat jika kita melewatinya dengan penuh candaan, seperti itulah yang mereka katakan.

"Kita balik dulu bi, udah malem soalnya" ucap Dery dan diberi respon anggukan setuju oleh Kelvin dan Rio.

"Oke, hati-hati" jawab alby singkat,benar adanya jika ini sudah cukup malam.

Dery, Kelvin dan Rio kini pergi meninggalkan ruangan bernuansa coklat tua itu, sekarang hanya ada alby dan kesunyian disana.

Belum sempat alby menghirup udara kesendirian, pintu kamar miliknya kembali terdengar bersuara.

Tok.. tok.. tok..

"Alby mama masuk ya?" Mendengar suara wanita baya itu Alby sedikit bahagia, ternyata sang ibu masih mengingat dirinya yang terbaring sakit dikamar ini.

"What are you doing mom?" Pertanyaan pertama telah dilontarkan alby pada wanita baya yang tengah berdiri disamping nakas miliknya.

"Kamu udah makan? Gimana kakinya udah baikan?" Diana memang sedikit khawatir pada putranya itu, akibat dirinya yang sibuk bekerja baru sekarang ia memiliki waktu untuk melihat putranya.

"Udah" jawab alby singkat.

"Papa mana?" Tanya alby pada Diana, karena sudah beberapa hari Alby tidak melihat keberadaan sang ayah disini.

"Ke London sama om Rama"

"Ngapain?"

"Mama gatau alby, mama keluar dulu ya kamu langsung tidur soalnya udah malam" tidak ingin alby bertanya lebih banyak diana memutuskan untuk pergi meninggalkan putranya itu.

"Up to you mom" alby hanya bisa menghela nafas panjang melihat kepergian sang ibu, tidak berpikir untuk mencegah karena ia juga suka dengan kesendirian.

••••••


3 Hari Kemudian..

Pagi ini dengan wajah yang bahagia, akhirnya alby kembali menginjakkan kakinya di SMA ini. Acaranya memang sangat mewah, tetapi tetap saja terasa kurang sempurna karena tidak ada Dira disampingnya, namun bagaimanapun ia tetap bangga pada dirinya sendiri berhasil lulus dengan nilai yang cukup bagus.

"Happy Graduation Day Mama's Son" Diana yang tampak menghadiri acara itu segera menghampiri putranya ditengah keramaian, dan jangan lupakan pelukan hangat seorang ibu pada anaknya.

Alby yang paham akan maksud sang ibu dengan segera membalas pelukan hangat itu, "ma jangan gini, mama harus pikirin perasaan Alden" bisik alby pelan pada Diana.

Ingin sekali rasanya Diana memeluk Alden tetapi banyak wartawan disini, ia tidak bisa gegabah jika itu bersangkutan dengan media.

"Alby.. nanti malam papa,mama mau ajak kamu ketemu sama Tante Lira dan om Rama"

"Ngapain ma? Emang ada hal penting?" Tanya alby yang sedikit heran atas pernyataan Diana, apa benar yang dikatakan Dery soal pernikahan Waktu itu.

"Ada sesuatu yang kamu harus tau alby, ini penting" jawab Diana dengan helaan nafas panjang

"What mom, hal apa yang lebih penting dari kesembuhan Dira?"

"your wedding!"

••••••


Hay gaes gimana kabarnya? Sehatkan..
Semoga suka yaaa sama ceritanya ( ◜‿◝ )♡






Aku Dan Dia (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang