22. JADI, SUKA SIAPA?

89 14 0
                                    

🎼 Talk Me Down - Troye Sivan

{HAPPY READING}

22. JADI, SUKA SIAPA?

"Ketika surya yang tenggelam memaksa kita menduga takdir semesta disapaan mentari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ketika surya yang tenggelam memaksa kita menduga takdir semesta disapaan mentari. Isi otak beradu keruh menampung segala air pemikiran. Tak usah terlalu gundah, Tuhan tahu apa yang terbaik dari yang terbaik."

~☆~

Tak ada hujan, tak ada badai, tiba-tiba perempuan di depannya ini menyenggol kasar bahu Ila saat ia hendak keluar kamar mandi. Dengan korban, bando pink-nya terjatuh dan terinjak pula oleh si penabrak. Definisi sudah jatuh, tertimpa tangga pula.

"Ups, sorry."

Lihat, benar-benar tak ada setetes penyesalan.

Ila menghela napas, ia lebih mengacu abai dan bertinggung, meraih bando itu.

Srek

"Dania!" seru Ila kepalang kesal. Bagaimana tidak? Dengan tiba-tiba Dania menyorongkan bandonya menggunakan kaki. Sehingga, tangan Ila menjamah sepatu perempuan yang menjulang di hadapannya.

Ila lantas berdiri, menargetkan sorot tajam pada Dania. "Matamu!"

Kedua pandangan itu saling membentangkan jembatan perseteruan. Wajah itu, tak lagi mencoretkan senyum. Hanya datar dan keangkuhan.

"Sagara, Chaka, cowok mana lagi yang mau lo gaet, bitch?" tanya Dania pelan.

Ila berdecih, perempuan itu maju selangkah lebih dekat. "Gue apa lo yang bitch?" sarkasnya.

Kerutan alis menghiasa wajah Dania, ia tersenyum miring. Perempuan itu menghidupkan handphone dan menunjukkan layar pada Ila.

Foto tersebut, menggambarkan Chaka yang tengah mengelus surai Ila kemarin.

Alis Ila menukik, berpikir keras dengan adanya foto itu. Bukankah setelah kejadian tersebut tiba-tiba Chaka menghilang?

"Anjing kayak lo ini, harusnya dikurung. Biar enggak caper sana-sini, right?" lirih Dania dengan menunjuk-nunjuk kepala Ila.

Ila memiringkan kepala dan menyentak kasar tangan Dania. "So, lo mau Sagara atau Chaka?"

"Cover doang ngejar Sagara, ternyata lembar dalemnya masih ada abjad nama Chaka." Ila terkekeh pelan mendapati wajah Dania yang menahan kesal.

Dania mengangkat sebelah sudut bibir sinis. "Kalau bisa dua, kenapa harus satu?"

"Kurang kasih sayang lo?" tanya Ila tajam.

Dania melangkah hingga jarak mereka terhitung hanya dua jengkal. Ia mengangkat dagu dan bersedekap dada angkuh. "Mau bersaing?"

Ila mengangkat sebelah alis. "Tanpa lo nawarin, bukannya kita dari dulu udah bersaing?"

SPARKLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang