". . . hm?"
Intinya semua berpusat pada kehadiran siswa pindahan yang berasal dari jerman.
Namanya Michael Kaiser.
Dengar usut punya usut, permainan sepak bolanya luar biasa.Namun? Apa yang terjadi sekarang?
"Whoa! Isagi Yoichi, aku mendapatkanmu!" Seru Kaiser melompat kegirangan ke arah Isagi.
Tentu saja kau langsung mendelik, bagaimana bisa kejadian ini terjadi begitu saja.
"Eeeh, maaf maaf~ tidak perlu memasang wajah garang."
Kau tidak mengerti apa yang Kaiser dan Isagi bicarakan. Tapi dapat terlihat jelas Isagi merasa RISIH!
Sepersekian detik kau hanya bisa melihat wajah Isagi dari jauh.
Kenapa lelaki aneh itu dengan mudahnya mendekati Isagi?
☆ ?
Oh tentu saja, karena godaan Kaiser begitu kuat. "Apa dia seorang gay?" Cibirmu meremas ujung pulpen.Suasana di kelas semakin runyam. "Hei, Itu benar Michael Kaiser!"
"Heeeeh? Apa yang membuatnya datang kemari?"
"Apa kau bodoh? Tentu saja karena ingin bertemu dengan Isagi."
Kepalamu semakin berdengung dengan ocehan mulut mereka.
Tanpa kau sadari pulpen yang kau pegang itu semakin melunak,
Pada akhirnya mengeluarkan suara patahan seperti, CTAK.
☆ !
Sontak perhatian mereka semua tertuju padamu."Ssttt! Mereka semua menatapmu." Bisik teman sebangkumu.
Dan kau langsung menjengkit kaget, tidak menyadari aksimu barusan.
Secara tidak sengaja, tatapanmu beralih pada Isagi Yoichi.
'Untuk pertama kalinya, dia menatapku lembut.'
Isagi mengerjapkan mata. "Kau baik-baik saja?"
Pertanyaan itu sedikit mengganggumu.
"A-ah, i-iya. Aku baik-baik saja." Balasmu yang sangat belepotan.
Semuanya terasa mendebarkan, seakan kupu-kupu sedang membawanya terbang tinggi.
Suasana yang menyenangkan, kamu tidak bisa berhenti tersenyum.
Namun ada seseorang yang menyalahartikan senyumanmu.
Tentu saja dia, "Wah wah, lihat ini siapa yang tersenyum? Apa kau merasa puas karena berbicara dengan Yoichi-ku?"
Michael Kaiser dengan senyuman lebar yang mengerikan.
☆ %
"Oh? Gomen, aku tak mengerti ucapanmu."
Dirimu tak berbohong. Bahasa yang dikatakan Kaiser terlalu belibet untuk kau pahami.
Meskipun Kaiser mendekat, kau hanya melayangkan tatapan wajah yang normal.
'Ini semua hanya demi Isagi'
Suasana kelas kembali ricuh karena tindakan Kaiser yang semakin mendekati arah bangku dirimu dan temanmu.
Tidak ini bukan masalah soal tingkah laku yeen. Dilihat darimana saja berbeda.
Dirimu tak menginginkan kejadian di mana kau tampil berbeda. Hanya saja ini terjadi secara alami.
Kau menyukai Isagi Yoichi, begitu pula Michael Kaiser yang tertarik pada Isagi.
Ekspresi tidak terima tergambar di wajahmu, 'Apa Kaiser bisa ku anggap saingan? Dirinya? Isagi bukanlah seorang gay!'
☆ ☆
Pergerakan Kaiser semakin mendekat, hanya dibatasi oleh sisi kanan temanmu.
Secara reflek tangan Kaiser menyumpalkan sebuah earphone mini, "Tentu saja kau tak mengerti, bodoh."
Oh ternyata penerjemah bahasa.
Umpatan itu terasa menjengkelkan. Apa Kaiser juga termasuk bajingan sombong yang hanya bisa membuat jengkel?
"Aku terlihat seperti bajingan sombong? HAHAHA, itu tergambar di wajahmu yang tidak lebih seperti sapi betina." Kaiser tertawa terpingkal-pingkal.
Kau mengepalkan tangan, "Apa sekarang anak muda di Jerman tidak diajarkan kesopanan?" Sahutmu berdecih.
Kaiser tersenyum menunjukkan gigi, untuk sekilas itu adalah senyuman biasa.
Namun dirimu sangat tahu apa arti senyuman itu. Senyuman yang sengaja diberikan untuk sebuah ejekan.
☆ …
"Tanpa nama, jangan sampai bermain-main denganku,"
Kaiser lebih mendekatkan wajahnya, kemudian tangannya dengan lancang menarik rambutmu agar mendekat.
"Dengarkan . . ."
Napas milik Kaiser menerpa telingamu, sedikit menggelitik.
"Isagi Yoichi hanyalah milikku, tidak perlu repot-repot untuk menarik perhatiannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
⬞ OBSESI ; Michael Kaiser
Fanfictie⋆ ⋆ ›› ꪮbsesi ; кαιser ٪ ꪗou ٪ ιѕαgi ✦ ───────── ✦ siswa pindahan baru berujung menimbulkan kekacauan, dan ...