Kali ini Zaki di rumah bersama dengan keluarganya yang lengkap. Ya, mama dan papanya kini pulang dan menyempatkan untuk makan malam bersama. Zaki ikut dengan mereka berkumpul dengan suasana makan malam yang penuh mistis.
Tn. William Atmajaya, dan Ny. Miska Tiara adalah sepasang kekasih yang sangat memburu harta. Tak jarang bisnis mereka yang gagal. Mereka menganggap, jika mau hidup kaya raya maka berjuanglah dan berusahalah. Agar nanti cacian dan hinaan orang lain akan berubah dan nanti jika sudah kaya kamu pasti akan di pandang.
Sekarang mereka tengah duduk di meja makan. Biasanya Zaki lebih nyaman makan malam di kamar, atau paling tidak dia keluar makan bersama teman-temannya di bascam. Tapi kali ini tidak, Zaki sangat menghargai keberadaan orang tuanya. Alhasil dia ingin makan malam bersama dengan orang tuanya.
"Makan yang banyak" timpal papanya
"Maafiin mama yang jarang di rumah nak, kamu masih sayang sama mamakan?"
"Ya masihlah" jawab Zaki
Memiliki saham yang berkembang pesat adalah impian dari papa dan mama Zaki.
Mereka berdua sama-sama menginginkan mereka sukses. Akhirnya, dampak dari impian mereka, anak mereka Zaki akhirnya hidup tanpa harus dekat dengan orang tua. Dari Zaki kecil, dia lebih banyak bersama dengan pembantunya. Karena sibuknya papa dan mamanya Zaki kecil sering ditinggal karena masalah pekerjaan.Sungguh bukan ini kemauan Zaki.
Malam ini adalah malam yang ajaib. Papa dan mamanya bisa pulang kerumah. Biasanya mereka sering menginap bahkan tinggal di apartemen milik mereka sendiri.
Mereka sering bertukar tempat menginap, kadang di tempat papa kadang di tempat mama. Namun sayang ke rumah jarang untuk melihat perkembangan Zaki."Udahlah ma, ya masih sayanglah. Kita sibukkan demi nasa depan dia. Jadi untuk apa dia bersikap bodo amat"
"Papa nggak boleh gitu, dari kecil Zaki sering sekali kita tinggal sampai sekarang. Mama jadi merasa bersalah"
Zaki hanya menjadi pendengar yang baik. Biarkan papa dan mamanya yang berdiskusi dan demo. Sebagai anak yang baik dia harus diam, apalagi dia sudah masuk ke BK lagi, mana handphonenya dua disita lagi.
Gue harus diam.
"Kalau mama merasa bersalah, udah. Mama berenti aja kerja. Biar papa yang kerja. Lagian kita udah punya semuanya, bisnis kita sudah maju dan kita juga sudah tidak kekurangan lagi. Sekarang giliran mama yang risign dan jagalah Zaki"
"Nggak bisa begitu pa, papa egois. Mama baru saja menjalin bisnis dekan rekan kerja mama, dan itu belum selesai"
"Ikhlaskan saja ma, Zaki lebih penting"
"Yaudah kita berdua saja yang berenti dari kerja"
"Mana bisa mama, papa kepala keluarga. Kebutuhan kita papa yang nanggung. Seharusnya mama yang dirumah jaga rumah dan jaga anak. Biar papa yang penuhi kebutuhan kalian"
"Alasan papa, mama juga mau punya kesibukan di luar pa"
"Tidak ma, seharusnya mama di rumah jaga rumah dan urus anak"
Mereka terus saja berdebat, bahkan Zaki tidak bisa melanjutkan makan malamnya lagi. Selera makannya hilang, kedua orang tuanya membuat moodnya tidak baik.
"Cukup!" Lerai Zaki
Mereka berduapun terdiam. Niatnya mereka pulang adalah mencukupi wakrunya bersama anaknya. Namun apalah yang harus mereka katakan, justru hari ini adalah hari buruk untuk Zaki. Di depan anaknya itu, mereka malah berdebat tidak bisa mengalah satu sama lain.
"Kamu juga, kenapa bisa mau BK lagi" ucap papanya
"Kenapa?" Tanya Zaki
"Papa sama mama sayang sama kamu Zaki, kami memindahkan kamu sekolah agar kamu melanjutkan sekolahmu dengan baik. Papa mau kamu menjadi orang sukses, kamu itu satu-satunya yang kami punya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Berandal
NonfiksiZaki Maulana Adam. Nama yang bagus tapi tidak dengan tingkahnya. Bagaimana tidak? Kerap sekali dirinya membuat temanya berada disituasi yang berbahaya dan juga kritis. Luna. Perempuan yang sempat koma selama 2 hari karena keberanian dari Zaki. Ia me...