13. Berita Sedih

375 42 2
                                    

Masa ujian yang berat telah berakhir tiga hari yang lalu. Wang Yibo dan Yuwen bersiap menghadapi ujian masuk universitas. Xiao Zhan menyemangati mereka selama ujian berlangsung. Hari terakhit ujian Xiao Zhan memaksa Yibo dan Yuwen merayakannya. Dia membeli dua buket bunga untuk mereka dan telah memesan tempat di restoran mewah. Dua laki-laki itu terpaksa mengikuti demi membahagiakan orang yang sama-sama mereka sayangi.

Sebenarnya tak lama setelah itu Xiao Zhan juga akan menghadapi ujian akhir di sekolah menengah awal. Dia cukup gugup meski telah belajar dengan Wang Yibo. Yibo membantunya menebak jenis soal yang mungkin muncul saat ujian nanti.

Wang Yibo telah membuat janji dengan Xiao Zhan mengajaknya jalan-jalan sepanjang hari jika ujian laki-laki itu telah selesai. Xiao Zhan juga berjanji akan meningkatkam nilainya saat ujian. Nilai yang diharapkan bisa membuatnya mudah di terima di sekolah Yibo dan Yuwen.

"Apa sebaiknya aku meminta hadiahku di awal agar lebih bersemangat untuk ujian. " Xiao Zhan bergumam.

Yuwen yang baru sampai di halaman belakang melihat Xiao Zhan duduk seorang diri dan berbicara pelan. Tak ada orang selain dirinya, jelas dia berbicara pada diri sendiri.

" Minta langsung pada orangnya. " Xiao Zhan yang mendengar suara seseorang segera memutar kepala menghadap Yuwen.

" Ge, kau berbakat menguping. "

Yuwen tertawa ringan kemudian mengambil duduk di sebelah Xiao Zhan. Petang itu terasa berbeda, matahari tak seindah biasa. Meski warna oren mulai memudar dan dia mencoba menenggelamkan diri di ufuk barat sana. Hanya sedikit berbeda.

Menikmati petang dengan tenang di buyarkan oleh panggilan di ponsel Xiao Zhan. Si pemilik ponsel tak sadar bahwa ponselnya terus berbunyi.

" Zhan, angkat panggilannya. "

Xiao Zhan yang kembali di kesadarannya merogoh saku celana. Nama yang tertera di layar ponsel adalah Jian. Xiao Zhan ingat Jian terakhir menghubunginya berbulan-bulan yang lalu terkait Yibo.

" Halo ge. "

" Zhan, tolong datang di rumah sakit x. Tolong bantu Wang Yibo. "

Xiao Zhan terkejut. Dia langsung berdiri dari duduknya. Yuwen yang melihat itu merasa heran ada kabar apa dari orang yang menelpon Xiao Zhan. Panggilan itu berakhir dengan ponsel yang terlepas dari genggaman Xioa Zhan. Beruntung Yuwen cekatan menangkap sebelum menyentuh tanah.

"Ge, ke rumah sakit x sekarang juga. "

Xiao Zhan dan Yuwen segera beranjak dari halaman belakang. Yuwen belum mencerna sepenuhnya situasi yang mereka hadapi. Jawabannya jelas tergambar di wajah Xiao Zhan, hal buruk pasti telah terjadi.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Xiao Zhan menggenggam jarinya erat. Raut khawatir terpampang jelas di wajahnya. Xiao Zhan tak henti berdoa di dalam hati. Berharap laki-laki itu baik-baik saja.

Perjalanan ke rumah sakit lebih cepat dari seharusnya. Yuwen membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi. Paham bahwa adiknya tengah merisaukan keadaan seseorang di sana.

Tanpa menunggu Yuwen, Xiao Zhan berlari menuju tempat yang disebutkan Jian. Yuwen mengejar langkah Xiao Zhan  dari belakang. Pemandangan di depan ruang operasi rumah sakit sangat kacau. Jian terlihat memeluk Bibi Yu yang sedang menangis, Wang Feng bersandar di dinding dengan rambut yang sangat berantakan. Pria dewasa itu tak pernah berpenampilan seperti itu. Dia selalu terlihat rapi. Tapi kali ini seakan dia tak peduli meski dasi di lehernya sudah melonggar tak beraturan.

Bukan mereka yang Xiao Zhan cari, dia hanya ingin melihat Wang Yibo saat ini. Setelah mengedarkan pandangan di lorong operasi itu Xiao Zhan menemukan orang yang dicari.

About Time (YiZhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang