29. Memburuk

456 44 11
                                    

" kau sudah menjadi neraka baginya dari awal. Tidakkah kau ingat seterang apa cahaya di mata Wang Yibo ketika melihatmu. Dia begitu mengagumimu meski kau terus menolaknya dengan kejam. Dia mencari perhatianmu setiap waktu, dia belajar dengan baik ketika kecil. Wang Yibo menghabiskan waktu kecilnya untuk belajar karena dia tau kau sangat menyukai anak yang pintar, tapi anak itu hanya Wang Feng. Dia lebih memilih membeli peralatan tulis daripada mainan yang baru. Bahkan meski kau meninggalkannya dia masih terus membujukku untuk mencarimu, dia mengatakan mama hanya marah padaku karena nilai berhitungku turun dari biasanya." Seorang ayah yang lama diam akhirnya mulai menyuarakan sesak di hatinya. Wang Ru adalah pria yang lapang menerima segala takdir hidupnya tapi dia tak bisa melihat putra-putranya menanggung sakit.

Wang Ru " Liu Xuemei, aku mohon hentikan semuanya. Kau sudah menyiksanya selama 21 tahun hidupnya. Tolong bebaskan dia dari neraka yang kau ciptakan. Dari awal aku yang membawa semua rasa sakitmu. Kuharap kau cukup puas pernah membuatku hampir berakhir menjadi abu. Aku tau kau yang menyebabkan kecelakaan tiga tahun yang lalu tapi aku menganggap semuanya sebagai penghakimanmu padaku. "

Wang Yibo dan Xiao Zhan menatap satu sama lain. Mereka sama-sama terkejut mendengar pengakuan dari pria paruh baya itu. Penyebab kecelakaannya adalah mantan istri yang dicintainya sepenuh hati. Dendam yang mengakar membuatnya tega membalas setiap rasa sakit yang diterimanya. Wang Yibo semakin membenci wanita yang pernah disayanginya itu. Dia hampir saja kehilangan ayahnya, hidupnya hampir runtuh ketika itu dan penyebabnya adalah perempuan yang di panggilnya mama. Jemari Wang Yibo tergenggam erat, kemarahan di hatinya berkali-kali lipat saat ini.

" Sekarang lepaskan anak dan menantuku." Wang Ru memberi kode kepada orang yang di bawanya untuk membawa Xiao Zhan dan Wang Yibo keluar dari rumah itu. " Jika kau bergerak, ku pastikan mereka tidak akan berpikir dua kali untuk menembakmu"

Wang Yibo mendekat kepada Xiao Zhan. Mengangkat sang kekasih ke dalam gendongan lalu berjalan menjauhi perempuan yang sedang menatapnya tajam. Wang Yibo tak memberi perhatian sedikitpun, dia hanya ingin membawa kekasihnya keluar dari tempat itu dan menyembuhkan semua luka di tubuhnya. Xiao Zhan sudah terlihat pucat karena kehilangan banyak darah. Senyum di wajahnya tetap bisa tercetak saat Yibo mengangkat tubuhnya yang lemah.

"Ge, terimakasih telah datang." Xiao Zhan menyembunyikan wajahnya di dada Wang Yibo setelah mengatakan kalimat yang ingin disampaikannya semenjak Yibo tiba di rumah ini untuk menyelamatkannya. " Aku mengantuk ge." Kedua mata miliknya mulai redup dan perlahan menutup.

Wang Yibo mempererat pegangannya di tubuh Xiao Zhan, mendekatkan sang kekasih ke dadanya agar Xiao Zhan dapat dengan nyaman menyandarkan kepalanya. " Maaf Gege terlambat ZhanZhan. Bertahanlah sedikit lagi, kita akan keluar dari tempat ini." Yibo berbicara pelan tepat di telinga Xiao Zhan.

"Hm"

Hanya jawaban singkat yang diberikan Xiao Zhan. Dia sudah kehabisan tenaga setelah lama di siksa oleh mama Yibo. Sekujur tubuhnya sangat sakit, perempuan itu mempunyai bakat untuk melakukan penyiksaan.

Saat Wang Yibo berbalik perempuan yang Yibo panggil mama itu mengangkat senjata di tangannya.

Dor

Dor

Dor

Dor

Suara selongsong peluru terdengar keluar melesat dari cangkang pistol. Tangan yang menggenggam pistol terkulai lemah karena banyak peluru yang bersarang di sepanjang tangan cantik itu. Pekikakan rasa sakit terasa memilukan ketika terdengar. Wang Yibo tau jika perempuan yang dipanggilnya mama itu beberapa saat yang lalu menodongkan pistol ke arahnya. Tapi dia tau jika ayahnya tak asal bicara ketika mengatakan akan menembak jika berani mengangkat senjata. Wang Yibo tak ingin melihat seperti apapun keadaan mamanya, atau lebih tepatnya tidak peduli. Dia hanya ingin membawa pria di gendongannya segera pergi dari sana dan mendapat perawatan secepat mungkin.

About Time (YiZhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang