23. Siapa dia?

364 33 5
                                    

Yuwen kembali ke China setelah melihat sendiri kesempatan untuk bersama Xiao Zhan benar-benar sudah tidak ada. Yibo telah mengklaim Xiao Zhan menjadi miliknya dan mereka jelas terlihat sangat bahagia. Yuwen tidak kembali ke rumah yang biasa dia tinggali dengan Xiao Zhan. Untuk sebulan kedepan dia sudah memesan salah satu kamar di hotel tak jauh dari perusahaannya. Dia butuh untuk menenangkan diri dan menjauhkan dari segala kenangan bersama Xiao Zhan saat di rumah besar itu. Setelah perasaannya membaik maka dia akan kembali dan menganggap perasaannya tak pernah terjadi.

Xiao Zhan selamanya akan menjadi adiknya tapi kini adik kecilnya sudah ada yang akan menjaga dan menemani setiap saat. Peran kakak yang selama ini dia jalankan tetap akan sama hanya waktu yang mereka habiskan bersama semakin menipis. Yuwen terbiasa dengan kehadiran Xiao Zhan bersamanya, dia merasa kesepian tanpa Xiao Zhan yang selalu mengikutinya kemanapun.

Setelah mengantar barang ke dalam hotel Yuwen memutuskan untuk pergi ke salah satu bar gay. Dia hanya ingin minum dan meredakan rasa sakit di dada yang semakin terasa. Dia memesan minuman dan duduk seorang diri menikmati air yang memabukkan itu. Beberapa orang menawarkan diri untuk bergabung dan merayunya tapi dengan tatapan tajam dia mengusir mereka semua.

Yuwen baru saja patah hati bagaimana bisa dia mendekati orang lain dan dia juga bukan penikmat cinta satu malam. Tiga jam minum sendirian akhirnya laki-laki tumbang di meja. Kepalanya tidak terangkat dan tak ada orang lain yang berani mendekat setelah mereka di usir olehnya. Salah satu pegawai di bar mencoba membangunkan Yuwen. Setelah mengguncang tubuh laki-laki itu akhirnya kepala yang berada di atas meja sedikit terangkat.

" Apa kau bisa menggunakan ponsel? Telpon salah satu kenalan untuk menjemputmu."

Yuwen mengambil ponsel di saku celananya dia menatap ponsel dengan mata yang tak fokus. Alkohol menarik kesadaran yang dimilikinya. Laki-laki itu mengambil ponsel Yuwen dan berinisiatif menelpon nomor di panggilan darurat pertama pada ponsel Yuwen.

"Halo ge, ada apa?" Xiao Zhan mengangkat telpon di tengah waktu belajarnya di ruang kelas. Dia berbicara pelan dan menunduk untuk menghindari dosen menyadari dia melakukan panggilan di dalam kelas.

" Apa kau kekasih pria ini?"

Xiao Zhan tak mengenal sama sekali suara laki-laki yang menelpon. Bagaimana dia mengumpulkan jika Xiao Zhan kekasih Yuwen. "Aku adiknya."

" Maafkan aku, aku kira kau kekasihnya karena wallpaper ponselnya sama dengan foto kontakmu di hp nya."

Xiao Zhan tak tau jika selama ini wallpaper ponsel gegenya adalah dirinya. Laki-laki itu mencintai dirinya sedalam itu hanya saja dia tak bisa membalas perasaan yang sama. " Yuwen ge memang biasanya begitu." Berbohong agar segera menyelesaikan pertanyaan dan tak mengulang pertanyaan serupa. " Kenapa ponsel gegeku ada padamu?"

" Dia sangat mabuk, jadi tolong segera jemput dia di bar gay dekat peninsula hotel."

Xiao Zhan tak pernah tau jika Yuwen pergi ke bar untuk minum atau mungkin dia mencari pasangan di sana. " Aku akan meminta seseorang menjemputnya, tolong awasi gegeku menjelang orang yang menjemput datang. "

" Ya." Jawab laki-laki itu.

Xiao Zhan memutuskan keluar dari kelas setelah menyelesaikan panggilannya. Dia memutar otak siapa yang harus di telpon untuk di minta tolong, di Shanghai saat ini sudah menjelang tengah malam. Satu-satunya yang terpikir adalah kakak laki-laki Yibo. Xiao Zhan ragu akan menelpon mengingat waktu yang tidak tepat. Membuang rasa segan dan malu akhirnya di menelpon Wang Feng.

Panggilan pertama tidak di angkat oleh Wang Feng, Xiao Zhan mencoba sekali lagi.

" Zhan." Suara kakak laki-laki Yibo itu akhirnya terdengar oleh Xiao Zhan. Jelas saja dia baru bangun dari tidurnya karena suaranya terdengar berat.

About Time (YiZhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang