19. Rahasia Yuwen

401 41 10
                                    

Xiao Zhan melangkah terburu-buru. Laki-laki itu menyandang tas di pundak dan membawa tumpukan kertas di lengannya. Yibo sudah dua hari ada penelitian di luar kota New York, meninggalkannya sendiri di rumah. Sudah dua hari juga Jian selalu datang setiap pagi guna mengantar Xiao Zhan ke kampus.

" Bagaimana kau bisa mengabaikan alarm dan panggilan telponku?" Jian bersungut-sungut sedari pagi karena Xiao Zhan tak kunjung mengangkat telponnya.

" Aku bermain game sampai jam 3 pagi. Jangan bilang dengan Yibo ge ya." Xiao Zhan tak ingin hal ini sampai diketahui oleh Yibo. Yibo sering menegurnya kalau dia bermain ponsel sampai larut malam. Sekarang dia terlambat karena bermain game hingga hampir subuh. Entah bagaimana reaksi kekasihnya jika tahu.

Jian mendengus, ingin memarahi tapi dia tak tega. " Akan kuusahakan, jika masih terlambat bangun maka jangan salahkan Yibo ge tau." Sedikit mengancam Xiao Zhan tidak buruk, anak itu sangat menurut kepada Yibo.

Xiao Zhan mengangkat jari kelingkingnya ke udara. " Janji."

Xiao Zhan terlambat di jam kuliah pertamanya, tapi dia di beri izin untuk masuk dan mengikutinya hingga selesai. Setelahnya dia belajar di perpustakaan dan mempersiapkan materi untuk jam kedua siang nanti.

Drttttttt

Pesan dari kekasihnya menambah semangat. Yibo sedang berada di negara bagian Massachusetts bersama beberapa dosen dan teman peneliti sepertinya. Mereka melakukan penelitian mengenai penegakan hak-hak kaum LGBTQ. Penelitian mereka sudah berlangsung tiga bulan lebih. penelitian kali ini mereka keluar dari kota New York untuk mengetahui kondisi di lapangan. Wang Yibo selama kuliah sangat aktif untuk meneliti terutama berkaitan terkait hak-hak kaum LGBTQ dan membantu mereka mengurangi kecemasan yang dirasakan. Meski Amerika adalah negara yang cukup terbuka mengenai kaum LGBTQ tapi stigma buruk masih terus berhembus.

Malam sebelum keberangkatan menuju Massachusetts Yibo telah menjelaskan pada Xiao Zhan tujuan kepergiannya. Sang kekasih sangat mendukung Wang Yibo yang mau mendukung orang-orang seperti mereka. Xiao Zhan sendiri sering di pandang buruk oleh orang lain karena kekasihnya seorang laki-laki.

Flashback

Tepat tiga bulan setelah mereka berpacaran hubungannya dengan Yibo diketahui oleh teman-teman sekolahnya. Ada yang mendukung tapi lebih banyak yang memandang jijik kepadanya. Hinaan, makian dan penyerangan fisik diterimanya.

Xiao Zhan menyimpannya seorang diri, baik Yibo dan Yuwen tak tau hal ini. Dia saat itu seorang diri di sekolah baru, Jing Lin pindah ke kota lain bersama orang tuanya. Kejadian yang paling memilukan ketika anak laki-laki yang tidak menyukainya mengurungnya di kamar mandi untuk melecehkannya. Xiao Zhan selama ini diam tak membalas namun saat itu dia memukul semua anak laki-laki yang ada di sana. Perkelahian tak bisa terelakkan, 3 dari 5 laki-laki itu berakhir di rumah sakit. Yuwen akhirnya tau mengenai yang menimpa adiknya setelah guru di sekolah memberi tahu perkelahian yang terjadi.

Xiao Zhan duduk di ruang kepala sekolah sambil meremas jemarinya, takut jika Yuwen akan kecewa karena dia menggunakan kekerasan pada orang lain. Laki-laki itu selalu berpesan untuk tak menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Xiao Zhan berhadapan dengan dua orang guru dan kelima orang tua murid yang melecehkannya.

Yuwen pergi di tengah-tengah pertemuan penting di ruangannya. Memacu mobilnya secepat mungkin menuju sekolah Xiao Zhan. Kemudi mobil di remasnya erat-erat. Perasaan bersalah bergelayut di hatinya. Apa yang telah terjadi kepada manusia tersayangnya tersebut. Xiao Zhan anak yang lembut, dia tak menggunakan keahlian bela diri untuk memukul sembarang orang.

Yuwen sampai di sana, melihat adiknya tengah menunduk. Semua orang menatap tajam ke arahnya. Kedirannya mengejutkan penghuni ruangan itu.

" Li Yuwen?"

About Time (YiZhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang