Pelampiasan

Lima

Pasar malam di sini terlihat begitu ramai, Carissa berkeliling di area pasar malam yang luas nan ramai ini. Dia menjelajahi berbagai outlet makanan yang ada. Mencicipi satu persatu makanan yang di inginkan hingga merasa puas. Tentunya dia tidak sendirian disini, Nathan, pemuda yang kemarin menembak Carissa secara tiba-tiba menemaninya.

"Woy, lu ga mau? Enak ini njing, coba deh" ucap Carissa sambil menyodorkan sebatang telor gulung kepada Nathan.

Nathan hanya membalas dengan gelengan dan senyuman terpaksa, "lu aja" jawabnya yang kemudian membuat Carissa berdecak sebal.

"Higenis ini njirr, jangan takut cacingan lu!" ujar Carissa sambil memaksa memberikan telur gulung yang dia beli kepada Nathan.

Nathan terus menolak dengan halus. Karena lelah memaksa, Carissa pun akhirnya memakan semuanya hingga habis.

Carissa dan Nathan berjalan berduaan. Mereka tidak terlihat seperti pasangan kekasih sama sekali. Tidak bergandengan dan jalannya pun memiliki jarak. Sedari tadi Nathan hanya mengikuti kemana Carissa pergi dengan rasa malas. Berbeda dengannya, Carissa malah terlihat begitu antusias melihat sekeliling pasar malam, bahkan ia membeli beberapa makanan dan mainan random yang di temui olehnya.

Carissa melihat ke sekelilingnya. Dia melihat berbagai penjual makanan, namun saat ini Carissa sudah cukup kenyang untuk membeli itu semua. Sekian lama berjalan akhirnya Carissa menuju ke salah satu toko es krim.

"Mba, beli es krim vanila sama coklat satu."

Carissa menatap kearah Nathan yang diam sembari menatap kearah es krim yang sedang di sekop oleh penjual es krim. Sebagai orang yang peka, dengan inisiatifnya Carissa memesankan satu es krim lagi dengan rasa yang berbeda yakni strawberry dan durian.

"Neng, ini es krimnya" ucap penjual es krim tersebut sembari memberikan 2 cup es krim kepada Carissa.

"Nih buat lu, hadiah spesial dari gue buat lu karena kita pacaran!" karena Nathan hanya diam sembari memandangi cup es krim yang di sodorkan ke arahnya, dengan kesal Carissa meraih satu tangan Nathan dan memberikan cup es krimnya, "tenang, lo ga usah bayar. Yok, cari jajanan lain!" dengan semangat 45 Carissa menarik Nathan untuk mencari jajanan lainnya.

Dengan sabarnya Nathan menemani Carissa membeli aneka jajanan. Bahkan terlihat kedua tangan gadis itu sudah penuh dengan kresek berisi makanan, berbeda dengan tangannya yang masih memegang se cup es krim pemberian Carissa yang kini sudah sedikit mencair karena tak juga di makan oleh Nathan.

Carissa masih dengan semangat menelusuri pasar malam, berharap menemukan hal menarik lainnya selain makanan. Netranya kemudian menangkap sebuah permainan yang cukup menarik yakni mewarnai di atas styrofoam.

"Nat, main itu yu!" tanda menunggu jawaban Nathan, Carissa langsung menarik tangan Nathan untuk menuju ke stand itu.

Saat sampai di stand tersebut Carissa memilih untuk mewarnai gambar Doraemon beserta antek-anteknya. Saat Carissa melepas tangan Nathan dan duduk di bangku kecil, ia merasa tangannya sedikit lengket. Carissa lantas menatap kearah tangannya yang terdapat lelehan es krim.

"Anj-- es krim lu di makan dong, udah meleleh jadi ga enak tau," walaupun berkata demikian Carissa tetap menjilati tangannya yang terkena lelehan es krim dari tangan Nathan. Jorok memang, tapi apa Carissa memikirkannya.

"Maaf, gue ga suka es krim strawberry," jelas Nathan yang kemudian membuat Carissa berdecak.

"Ngomong dari tadi dong, kita bisa tukeran es krim. Siniin es krim lo!" Nathan kemudian memberikan es krim yang sudah meleleh itu ke Carissa.

Carissa menerima es krim yang diberikan Nathan tersebut, ia kemudian memakan semuanya langsung hingga habis, menelannya sekali kemudian membuang cup es krim dan sendok kayunya ke tempat sampah terdekat. Nathan sedikit speechless melihat bagaimana cara Carissa menghabiskan es krim itu. Tidak hanya itu, Carissa bahkan sampai menglap sisa lelehan eskrim yang ada di tangannya ke kaos putihnya. Kini kaos putih Carissa sudah tetkena noda lelehan es krim strawberry dan duren.