Jenny

3.5K 241 16
                                    

Aku memutuskan untuk mengirim pesan. Hari ini hari Jumat, dan aku hanya ingin memberitahu Carmello hari Minggu nanti aku ga bisa dateng ke rumahnya.

Alasannya.... Aku harus ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan. Tapi tentu saja ga mungkin itu yang aku katakan pada Carmello!

Carmella >> Carmelloooowwwww.... Lagi sibuk?

Sekarang masih tengah hari, harusnya sih jam makan siang. Kok belum dibales ya? Hm... Apa dia sedang sibuk kerja ... Atau sibuk makan?

Memang sih selama kami bertemu, aku yakin banget Carmello suka makan. Dan pilihan makanannya bervariasi! Yahhh, walau cuma sekali aja sih aku dan Carmello makan bersama. Tapi ga apa kan kalau aku menyimpulkan seperti itu?

Hehe..

"Dekkk!"

Aku langsung menoleh ke arah pintu kamarku. Dan di sana sudah bertengger dengan manis, Kak Wisnu, kakakku yang paling ganteng. Ya iyalah! Kan kakakku yang cowok cuma satu!

"Ya kak?"

"Kamu ga mau bilang Papa sama Mama tentang keadaan kamu?"

"Kak... Please deh..."

Aku udah berkoar-koar dari hari Minggu sampai TADI PAGI mengenai hal ini sama Kak Wisnu. Kenapa Kak Wisnu seperti bertele-tele sih! Aku dongol sendiri nih!

Untung aja Papa sama Mama lagi sibuk ke Surabaya karena ada sodara jauh yang nikah. Kalau engga, pasti aku marah besar karena Kak Wisnu nanya kayak ga tahu tempat dan ga tahu waktu! Bahkan bela-belain cuti hari ini demi ngomong serius sama aku!

Buat apa coba?!

Memang sih jam tiga nanti aku ada pemeriksaan ke rumah sakit. Tapi kan NANTI bukan SEKARANG! Aku malah stress karena Kak Wisnu ga berhenti nanya hal-hal yang bikin kepala aku mau pecah!

Nelli kayaknya yang paling pengertian. Aku udah ceritain semua penyakit aku ke dia, dan dia ga banyak tanya. Dia bahkan ga nyuruh aku ini itu, atopun maksa aku ke rumah sakit mulu. Pengertian banget kan Nelli? Ga sia-sia aku syang dan ajak main nyaris tiap hari.

Hm.. tapi kayaknya sih ga akan Nelli nyuruh aku kayak gitu. Lah dia kan ngerti aja engga. Mana mungkin Nelli ngerti aku sakit apa. Bedain makanan aku sama makanan dia aja sering kebalik, apalagi penyakit demam dan leukemia?

"Dek.. Kakak ngerti. Cuma, kasian Papa sama Mama. Kamu tau kan mereka itu sayang sama kamu. Apa jadinya kalau mereka tahunya saat kamu sekarat? Bisa-bisa merek-..."

Aku melotot.

"Kakak nyumpahin aku?!"

"Yah engga. Cuma ..."

"Kak! Pokoknya sesuai perjanjian kita. Aku berobat kalau kakak ga bilang sama Papa dan Mama. Titik!"

"Dek..."

"Kak Wisnu udah janji sama aku!"

Kak Wisnu menghela nafas. Sepertinya dia kalah berargumen denganku. Syukurlah kalau begitu, rasanya ga kuat kalau harus berantem sama Kak Wisnu hanya karena masalah sepele ini.

Ck.. Masalah sepele?

Bahkan aku tau dengan jelas kalau INI BUKAN MASALAH SEPELE! Tapi mau gimana lagi. Aku lelah mikirin semua ini. Aku lelah!

Tingg...

Notif hp.

Carmello >> Siapa ini?

Siapa ini?

Emangnya Carmello ga tau siapa aku?

Ehhhhh! Bodoh! Mana mungkin tahu! Ini pertama kalinya aku mengirim pesan ke hpnya! Aku memang tahu nomornya karena Carmello sendiri yang memberikannya, tapi kan Carmello ga tahu nomor hpku!

My Love Song StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang