See You with my eyes (YJS)

747 62 47
                                    


Warn! Long oneshoot!







"Iya, nanti tolong antar berkasnya ke Ruangan Saya" Seseorang dengan wajah tegas nan seriusnya menutup telfon itu. Ia memijit kepalanya, lelah dengan pekerjaan hari ini. Sangat lelah.


Tok Tok Tok



"Masuk" seorang wanita memasuki Ruangan.

"Nona Hwang, Rapat anda-"

"Jin, Gausah Formal banget. Biasa aja" ujar Manusia yang duduk di kursinya malas


"Ck! Formal dikit, ini harus di biasain.. Ga lucu kan, kalo gue panggil lo Sipit pas lagi rapat sama Klien New York?" Yeji mengangguk, benar juga. Beberapa kali Yeji dapat teguran dari sang Ayah karena beberapa kliennya menanyakan status keduanya.

"Iyaudah, Sekarang Kliennya udah di ruangan?" Tanya Yeji, Ryujin mengangguk


"Waktu rapatnya perkiraan sekitar 2 Jam 40 menit.. Bisa Lebih cepet kalo-"

"Udah udah.. ayo cepet, nanti Mereka nunggu" Kesalnya meninggalkan Ryujin yang masih berada di ruangan, Misuh misuh ga jelas karena Bossnya adalah sahabatnya sendiri. Ingin rasanya ia penggal kepala Manusia bernama Hwang Yeji itu



Rapat berjalan dengan Lancar, Klien Puas dengan Planning yang di buat oleh Pihak Yeji. Membuahkan Kepastian mendapatkan proyek ini. Namun bukannya senang, Manusia Hwang Itu hanya menatap Bosan ke arah mejanya.


"Itu muka di tekuk mulu dah udah kaya kanebo kering" Yeji menatap Ryujin malas, sungguh.. Di hidupnya ia benar benar bosan


"Jin"

"Hah? Apaan?"

"Lo pernah mikir ga sih idup ini buat apa?" Ryujin menatap sahabatnya aneh

"Maksud lo?" Yeji menatap Ryujin yang sedang menatapnya aneh


"Iya, kaya.. Buat apa gitu?"

"Gue tebak, Lo lagi bosen sama idup lo?" Yeji langsung menunjuk Ryujin, kemudian menyandarkan tubuhnya


"Yap! Bener! Kayanya gue ngerasa, Hidup gue gini gini aja gitu" Ryujin menepuk jidatnya

"Yaiyalah! Apa lagi yang lo cari gue tanya? Perusahaan ini aja, selalu menang tendor.. ayah ibu lo masih sehat walafiat, Kakak lo Hyunjin akur banget sama lo. Tau apa yang lo ga punya?" Yeji menatap penasaran


"Apa jin?"


"Pacar hehe untung gue punya" Yeji sekarang yang menatap bola matanya malas


"Elah, Lagian Pacar tuh nyusahin doang. Ga ada faedahnya"


"Yeeee seenggaknya, Idup Lo ada masalah Ji. Jadinya lo ga bosen gini.. Inget pas pacaran sama Karina? Behh Lo uring uringannya kaya Kambing Lagi stress ga bisa nikah" Ryujin tertawa mengingat hal itu, dimana Sobatnya ini bucin bukan kepalang dengan anak dari Pemilik Tambang Batu bara tersebut


"Dan yap, Dia cuma morotin gue aja.. Manusia Itu ga ada yang bisa di ajak komitmen Jin"


"Lo liat deh, itu Ayah Ibu Lo.. Bisa kan diajak komit? Lonya aja yang gamau sakit hati lagi" Yeji menatap malas sobatnya itu


"Udah.. mending kita nanti makan malem di luar sambil minum? Gue baru nemuin tempat ayam yang enak, ya udah lama sih.. cuma gue baru nemuin aja" Ujar Ryujin dengan kekehannya. Yeji hanya mengangguk, menyetujui kata kata sahabatnya

Our Story OneShoot (Yejisu ; RyuRyeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang