Past (RR)

685 54 12
                                    

"Ryeongie" Seseorang memakai Baju Serba Hitam Dengan Tatapan sedihnya tengah melihat Sebuah Bingkai Foto, Dengan Tatapan Kosongnya Ia terus saja menatapi Sebuah Foto yang menunjukan 2 orang saling melempar senyumannya.





"Ryujin, Sudahlah" Yeji, orang yang sedari tadi diam melihat sahabatnya itu lama kelamaan tidak tahan dengan apa yang ia lihat sedari tadi.




Ryujin diam, Ia masih terus duduk sembari menatap Bingkai Foto itu.





"Ryujin, Dia sudah tenang disana. Kau harus segera mengikhlaskannya" Yeji menepuk Pundak Sahabatnya, sebagai gesture menenangkan sang Sobat yang terlihat sangat Hancur.




"Bagaimana bisa aku Mengikhlaskannya? Kalau ini semua salahku, aku tau kemungkinan ini akan terjadi.. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun, apakah aku harus menyusulnya?" Lirih, Ujaran itu terdengar sangat lirih saat ini.




"Jin, inget Bae.. Dia masih butuh sosokmu didalam hidupnya, Dia masih kecil Jin. Chaeryeong udah ga ada, dan sekarang kamu juga mau nyusul dia? Gimana nasib Bae kedepannya? Dia masih bayi Ryujin!" Jelas Yeji, Dia mulai kesal juga melihat keputus asaan sahabatnya ini.

Ryujin tidak bergeming, yang ia lihat hanyalah sosok Istrinya yang berada di dalam bingkai Foto itu. Yeji berdiri, ia masih harus mengurus keperluan lainnya. Ini demi Chaeryeong juga kan?



"Aku pergi, Untuk sementara Bae diurus aku dan Lia. Sampai kamu Pulih, Aku dan Lia akan menjaganya. Jangan terlalu lama, anakmu Butuh sosok Mamanya!" Selesai mengucapkan itu, Yeji pergi. Meninggalkan Ryujin yang masih diam menatap Foto Mendiang istrinya itu.



Penampilannya sekarang bisa di bilang sangat kacau, Sedari Istrinya di kabarkan Tidak bisa diselamatkan Ia benar benar hancur. Bahkan sedari 2 hari lalu dia benar benar tidak memasukan apapun ke Perutnya, yang di kepalanya hanya 1. Hanya Chaeryeong seorang.


"Sayang" ia mengelus bingkai Istrinya


"Apa aku sanggup Ngurus Bae Tanpa kamu?" Lirihnya, air mata itu Jatuh, Ia memeluk Bingkai itu. Menaruh Potret sang Istri agar sedekat mungkin dengan Dirinya. Ia memejamkan Matanya.


Ini salahnya.





Ini semua salah Ryujin.




Salahnya.







Ia memejamkan matanya, Ia berharap Istrinya bisa ada. Walaupun hanya di dalam mimpinya.





















PAST





















"Jin"





Ia mendengar suara samar samar, ia tidak perduli. Ia masih ingin Tidur, tidak mau menghadapi dunia yang tidak ada Chaeryeong di dalamnya.



"Sayang"



Ryujin langsung membuka Matanya, ketika merasakan Benda lembut dan sedikit basah yang menyentuh Pipinya. Ia bangkit, Melihat Sosok yang sekarang Tengah berada didepannya.



"Apa ini?"



Mata melotot, Ia menepuk pipinya pelan.. masih menatap kaget Manusia Di depanmya, ia menampar Pipinya lagi sekarang lebih keras.

"AW!" Teriaknya, ia mengeluh sakit. Membuat Manusia di depannya menggeleng pelan.


"Kamu itu kenapa sih? Pagi pagi malah nampar pipi sendiri? Kaya abis ngeliat hantu aja" Ryujin masih melongo, berusaha memproses semua ini.

Our Story OneShoot (Yejisu ; RyuRyeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang