Di tengah malam nan sunyi. Ia terduduk di meja belajar yang berhadapan langsung dengan kaca jendela kamarnya. Dinginnya malam pun menyeruak masuk ke celah-celah ventilasi jendela kamar bernuansa putih itu.
Di atas mejanya, sudah bertengger sebuah kotak persegi panjang berhiaskan pita cantik berwarna merah hati. Lalu, ia pun membuka penutup kotak tersebut. Ia keluarkan semua isinya yang berupa sebuah buku diary berwarna krem, beberapa amplop yang diikat tali rami, dan sembilan gulungan kertas berukuran A4 yang juga terikat tali rami.
Seperti tergerakan oleh hatinya, kedua tangan kekarnya itu langsung membuka beberapa amplop terlebih dahulu. Ia mulai memperhatikan secara seksama tumpukan amplop itu yang ternyata tertulis angka tahun di depannya. Perlahan tapi pasti, Ia mulai urutkan amplop-amplop itu mulai dari tahun terbelakang hingga tahun saat ini.
Amplop bertuliskan 9 tahun lalu itu ia buka terlebih dahulu dan terdapat secarik kertas yang sudah menguning. Kemudian, ia baca perlahan tiap kalimat aksara dalam goresan tinta hitam itu. Ternyata, tiap paragraf yang tersusun dalam surat itu berhasil menariknya ke kejadian di masa lampau.
Assalamualaikum. Dear kak Fajari,
Berbeda dari tahun sebelumnya alias sweet seventeen kakak dulu, Kali ini aku gak bisa ngasih kakak kado lagi, karena aku bingung mau dititipkan ke siapa atau mau ku antarkan kemana. Ke rumah kakak sepertinya gak mungkin hehe.
0h iya, aku mau ngucapin selamat ulang tahun ke-18 ya, Muhammad Alfajari Khairullah si lelaki pualam yang berhasil memikat hati ini. Semoga panjang umur, selalu diberikan kesehatan, dilimpahkan rezeki, tambah dewasa, dilancarkan segala urusannya termasuk dilancarkan dalam masuk Perguruan Tinggi favoritnya. Semoga aku bisa dengar kabar baik dari kakak. Please, sosmednya aktif terus ya, kak.
Kak, aku punya beberapa permintaaan nih hehe. Pertama, Aku pengen kakak tetap simpan jam tangan pemberian dari aku waktu itu meskipun baterainya udah habis. Jam tangannya gak dipakai juga gak apa-apa asalkan disimpan baik-baik.
Kedua, aku mau kakak jangan benci sama aku gara-gara tragedi suprise ulang tahun aku itu lho. Aku gak tau apa-apa dan mereka yang sepenuhnya ngerencanain.
Ketiga, jangan lupa 5 waktunya meskipun kakak lagi sibuk-sibuknya sama urusan duniawi. Jujur, selama kita masih di sekolah, aku suka liatin kakak pas lagi wudhu. Muka kakak tambah adem banget kayak ubin masjid hehe. Tapi aku gak suka pemandangan kakak lagi wudhu itu diliat sama cewek-cewek lain. aku gak suka mereka cuci mata juga. Aku akui kalau aku egois, tapi aku sadar sosok kakak itu hanya bisa dikagumi aja.
Terakhir, aku minta maaf kalau misalnya ide teman-temanku terlampau gila buat maksa kakak supaya mau ikut ngasih kejutan buat aku. Pasti kakak gak suka banget kan disuruh bawain kue bolu dan ikut ngasih kejutan ke orang asing yang gak dikenal?. Duh, aku mewakili teman-temanku pengen bilang, kita minta maaf yang sebesar-besarnya kalau hari itu bikin kakak ilfeel atau risih. Maafin kita ya, kak. Semoga kakak mau maafin. Aamiin.
Aku berharap sih bisa nulis surat ucapan kayak gini di setiap ulang tahun kakak. Ya, semoga aja aku bisa terus konsisten ya buat nulis ucapan ini, meskipun aku tahu kalau surat-surat ini pasti gak akan bisa tersampaikan langsung ke orangnya.
Tertanda,
Haura Aleena
Satu surat telah ia baca. Seperti terkena sihir, surat-surat lainnya yang tertumpuk sangat menarik antensinya untuk dibuka lagi satu-persatu. Hingga pukul tengah malam, ia masih asyik dan fokus membaca isi dari surat-surat itu. Rasa kantuk pun tak berhasil menggodanya untuk terpejam, justru emosinya terluapkan dengan menetesnya cairan bening yang berhasil lolos dari pelupuk matanya.
"Andaikan saya tahu kalau kamu suka nulis surat buat saya di tiap tahunnya, mungkin rasanya gak akan sesakit ini. Maafin saya, ra. Saya memang lelaki pengecut." Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Tell Him
Teen FictionBanyak yang bilang jika masa SMA adalah masa yang paling dikenang dan tak akan bisa untuk diulang. Banyak kisah remaja putih abu-abu yang menarik, apalagi bertemakan percintaan seperti dalam novel-novel best seller yang pernah ku baca. Aku, Haura Al...