Thalia sedang mengadakan camping di hutan A bersama teman-teman, semua temannya.
"Haus, berhenti sebentarlah!" ujar Thalia pada teman-temannya.
Ketika Thalia hendak minum ...
"Eits, aku minta Lia aku juga haus," ucap Cia sahabat Thalia.
"Ya sudah, ini kamu minum." sambil menyodorkan botol minuman pada sahabatnya.
-Thalia Leonard anak yang kurang kasih sayang dari orangtuanya, selalu ditinggalin kerja tanpa tau anaknya kapan sudah dewasa. Gadis cantik manis, periang dan ramah tapi juga penakut-
-Icaa Maharani sahabat sekaligus saudara bagi Thalia, Gadis cantik manis tapi galak, peduli dan selalu ada untuk Thalia.
"Mkasihh sayang," kata Ica sambil minum air milik Thalia sampai tandas.
"Yahh ... habis Lia, maaf ya aku kebablasan," kata Cia sambil cengengesan.
"Ya sudah aku cari sumber mata air dulu buat isi air." Thalia jalan masuk hutan untuk mencari sumber mata air.
"Aku ikut Thal," kata Maisya teman Thalia.
-Maisya Dirgantara anak galak dan bermuka dua, baik didepan Thalia tapi buruk di belakangnya. Memiliki wajah ya lumayan cantik tapi terlalu menor untuk berdandan-
Mereka mencari mata air berdua tapi setengah jam belum juga ketemu mata airnya.
"Huft! Mana sih capek nyari tau Thal," kata Maisya sambil duduk di batu dekat jurang yang terlihat dalam.
"Jangan duduk di batu itu Maisya! Kamu gak lihat bawah jurang!" ujar Thalia sembari merinding.
Thalia jalan menghampiri Maisya tapi dengan cepat Maisya mendorong Thalia masuk ke jurang.
"Aaaaa!! Tolong!!" Thalia teriak dan masuk ke jurang, entah mati atau enggak.
"Rasain kamu Thalia, aku muak dengan kamu yang selalu nomer satu di kampus. Apapun selalu kamu sampai aku kalah saing dengan kamu." Maisya tersenyum puas dan jalan menuju tempat pengumpulan teman-temannya.
Dengan muka yang pura-pura khawatir dan menangis.
"Teman-teman! Thalia hilang aku sama dia terpisah dan dia gak tau kemana, bagaimana ini," kata Maisya dengan pura pura menangis.
"Apa?! Bagaiman bisa?" tanya panitia dengan panik.
"Semuanya!! Kita segera ke tempat perkemahan dan persiapkan untuk mencari Thalia dibagi 4 kelompok dengan satu panitia," jelasnya Panitia.
Mereka semua segera jalan menuju ke perkemahan sampai di sana mereka membuat tenda lalu membagi kelompok untuk mencari Thalia. Namun, Ciaa tidak ikut mencari Thalia karena dia pingsan saat mendengar Thalia hilang.
'Semoga kamu selamat Thalia, jangan pergi' batin Cia sambil tiduran karena badannya masih lemes.
Kelompok sekolahan mulai mencari-cari Thalia, Maisya menceritakan semua nya. Namun, bukan yang telah terjadi.
Maisya menceritakan bahwa Thalia telah menyelamatkannya yang hampir jatuh dari jurang.
Membuat tubuh Thalia yang berbalik arah, menjadi terjatuh dan masuk ke dalam jurang tempat di mana mereka berdua beristirahat.
Mereka berdua lupa akan meminta ijin untuk mencari sumber mata air sehingga panitia dan penjaga lainnya tidak mengetahui kapan mereka pergi.
Panitia segera memanggil keamanan darurat untuk mencari Thalia di dalam jurang.
Entah hidup atau tidaknya, setidaknya mereka menemukan tubuh Thalia.
Pencarian dilakukan hingga menjelang sore, karena rombongan camping sampai hutan pukul sembilan pagi.
"Kami masih belum bisa menemukan gadis atas nama Thalia Leonard. Besok akan kami cari kembali karena hari sudah menjelang sore," ucap ketua tim pencarian.
Camping menjadi bubar dan tidak bisa di lanjutkan karena keadaan yang tidak terduga.
Maisya hanya tersenyum tipis dengan hati yang berbunga-bunga karena saingannya tidak bisa di temukan.
Cia melihat tatapan yang misterius dari mata Maisya, ia menduga ini bukanlah suatu kebetulan.
Setahu Cia, Maisya sangat tidak suka dengan Thalia bahkan berkali-kali melakukan pembullyan di sekolah.
Dan tadi pagi tiba-tiba ia berbaik hati untuk menemani mencari sumber mata air dan pulang tidak dengan sahabatnya.
'Pasti ada yang tidak beres,' batin Cia.
Tapi, Cia tidak bisa berbuat apapun karena kedudukan mereka tidaklah sepadan.
Cia hanya bisa mendo'akan sahabatnya untuk cepat di temukan, ia ikhlas dalam keadaan apapun sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Vampire
FantasyWarning 1821+!! Mungkin ada beberapa kekerasan dan sedikit mantra fantasi. Jangan meniru yang tidak baik di cerita ini, ya! Ini hanya cerita fantasi, khayalan semata dan haluan. Ini dari otak saya sendiri meresnya. Jadi, jangan coba-coba plagiat a...