•|Athar dan Athur|•

339 12 0
                                    

Kalian harus tau, seorang Lord memiliki kecacatan sejak kecil. Kekuatan Iblis sudah lama melekat dalam dirinya.

Lord akan melewati batas maksimum amarahnya, saat itulah iblis akan menguasai amarahnya.

Dan saat ini ia sudah di kuasai amarah iblis, saat ini pikirannya terselimuti oleh jiwa iblis.

"Nyawa harus di bayar nyawa!" ucap Lord dengan suara berat.

Walaupun, ia seperti iblis. Tapi, hatinya tak bisa di bohongi kesedihannya juga menyelimutinya hingga tanpa sadar air matanya menetes turun ke pipinya dan membasahi rahang kerasnya.

"Louis Edward! Kau benar-benar menginginkan perseteruan antara kami. Jangan salahkan aku peperangan yang sebenarnya akan segera di mulai!" Selesai berucap, Lord dengan secepat angin melesat pergi dan menghiraukan istrinya yang nyawanya sudah tak tertolong.

Lord tahu, jikalaupun ia menolong istrinya hasilnya juga akan sama. Karena, panah dari bangsa Vampire biru adalah senjata paling mematikan, sekali mengenai akan secara langsung melumpuhkan dan menyerang dalam.

Itu kenapa Lord memilih untuk mendatangi Louis, ya pastilah yang berbuat seperti itu seiapa lagi kalau bukan dia.

Xavier merasakan hawa kejam menyelimutinya begitupun dengan kedua sahabatnya.

"Kalian merasakan?" tanya Xavier menatap Zex dan Athar secara bersamaan.

Mereka berdua mengangguk dan segera berdiri hendak masuk kastil, Gold dan Celine datang menghampiri mereka.

"Tuan merasakan?" tanya Zex dengan spontan.

Awal mula Gold masih belum mengerti tentang pertanyaan kepercayaan itu. Namun, setelah berpikir dan merasakan hawa tersebut segera mengangguk.

Celine yang tak tau apapun diam melihat pemuda-pemuda di depannya bertingkah aneh.

"Ada apa?" tanya Celine segera membuka suara.

"Perasaan dan firasat yang kurang baik dan hawanya juga mendukung. Kita segera masuk ke kastil dan mencari Lord," ujar Gold segera menarik tangan istrinya menuju kastil.

"Bibi Yun di mana Lord?" tanya Gold pada kepala pelayan kastil.

"Di atas, Tuan. Belum juga turun dari tadi pagi," jawab Bibi Yun menunduk.

Mereka berlima segera menaiki tangga menuju kamar Lord. Ketika, memasuki kamar Lord bau darah Thalia semerbak harum di ruangannya.

"Bau darah ini--," ucapan Gold terputus saat melihat seorang perempuan tergeletak di samping ranjang.

Darah mengalir dari dada Thalia mengakibatkan bau tersebut menyebar.

"Tha-lia?" Celine diam seribu bahasa, lidahnya kelu untuk mengatakan.

Perlahan ia berjalan ke arah sahabatnya yang sudah membiru menjadi mayat.

"Ti-dak mungkin! I-i-ini hanya mimpi!!" ucap Celine bergetar saat ia memangku kepala Thalia, badannya sudah dingin dan Lord tak tau kemana perginya.

"Di mana Tuan Lord? Apa dia tau istrinya seperti ini?" tanya Athar sembari melihat sekelilingnya.

"Dia tau! Tapi saat ini dia sedang di landa amarah. Dan dirinya sudah di kuasai oleh kecacatannya, kekuatan Iblis. Kekuatan itu sangat berbahaya jika ia menjadi iblis sepenuhnya," jawab Gold menatap jendela merasakan dan mencium bau yang seperti dugaannya.

"Sekarang dia menuju kastil Louis Edward," sambung Gold.

Celine lemas dan jatuh pingsan, keadaan shock melihat sahabatnya tak bernyawa di depannya.

Suamiku VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang