Astaga?!" pekik Lord.
"Kamu kok bisa kaya gini sih, sayang!"
Thalia hanya menyengir kuda saja melihat Lord, karena sudah lelah tak mau menanggapi Lord.
"Kamu ini, sudah aku bilangin kan! Gak boleh capek-capek, kok tidak pernah menurut!" ucap Lord langsung menggendong Thalia ala bride style.
"Ehh?" Thalia kaget dengan tiba-tiba di gendong suaminya dan di bawa ke atas ke kamar mereka.
"Segeralah mandi sana!" ucap Lord lalu menaruh Thalia di bathub dan melepaskan semua pakaiannya Thalia.
"Sa—sayang!" Thalia terkejut dan gugup saat telanjang bulat di depan Lord.
Lord hanya senyum dan diam tanpa menjawab lalu keluar kamar mandi dan duduk di ranjang tak lupa menutup pintu kamar lagi.
"Huft! Astaga dadaku deg-deg'an banget," gumam Thalia lalu mandi di bathub.
Selesai mandi, Thalia memakai kimono karena tidak membawa pakaian. Dia keluar kamar mandi dan melihat Lord bertelanjang dada.
badan yang sixpack dan tubuh yang kekar, perut sobeknya terlihat bahkan wajahnya yang sangat tampan membuat siapapun melihatnya pasti sangat terhipnotis.
"Tidak mandi?" tanya Thalia untuk memecahkan keheningan.
Lord mengangguk lalu berjalan ke arah Thalia dan memojokkan ke temboknya.
"Tapi--,"
Lord segera mel*m*t b*b*r Thalia dan menekan tengkuk l*hernya agar lebih dalam, memepetkan tubuhnya ke tubuh Thalia.
Thalia merasakan b*nda k*ras men*mp*l di antara pahanya. Dia membalas c*uman Lord dengan lembut dan mengalungkan tangannya ke lehernya.
Setelah beberapa saat, Lord melepaskan c*umannya dan melihat b*bir istrinya sudah bengkak.
Thalia menunduk malu karena dia juga membalas c*uman Lord sendiri.
"Aku mandi dulu, ya!" Lord mengecup kening Thalia lalu masuk ke kamar mandi dan menyalakan air pengucur (shower).
Thalia diam membeku dan memegangi keningnya yang di cium Lord.
Thalia segera sadar dan memakai bajunya di dalam ruangan ganti.
"Huhh! Astaga bagaimana bisa aku membalas ciumannya," ucap Thalia lirih.
Thalia tersenyum mengingat semuanya bersama dengan Lord.
"Aku ingin menyelesaikan semua ini dengan cepat, aku juga ingin melihat orang tuaku di sana," gumam Thalia lalu melihat langit-langit.
"Ciaa aku merindukan dirimu," ucap Thalia meneteskan air matanya lalu menunduk dan melihat dompet berisi fotonya dan sahabatnya Ciaa.
"Maafkan aku ya, Cia! Aku akan kembali kepadamu sebentar lagi. Tunggu aku pulang!" ucap Thalia tersenyum pahit.
Lord yang selesai mandi keluar kamar mandi, melihat Thalia yang menangis melihat fotonya dengan sahabatnya.
"Jangan menangis terus sayang," ucap Lord menghampiri Thalia yang di pinggir ranjang.
Lord masih menggunakan handuk terlilit di pinggang.
Thalia segera menghapus air matanya melihat Lord yang menghampirinya.
"Aku enggak menangis kok, sungguh," ucap Thalia tersenyum simpul.
Tangan Lord menghapus air mata yang mengalir di pipi sang istri lalu jalan ke ruang ganti untuk berganti pakaiannya.
Thalia menunggu Lord di kamar sambil lihatin luar lewat balkon, melihat jauh-jauh entah apa yang di lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Vampire
FantasyWarning 1821+!! Mungkin ada beberapa kekerasan dan sedikit mantra fantasi. Jangan meniru yang tidak baik di cerita ini, ya! Ini hanya cerita fantasi, khayalan semata dan haluan. Ini dari otak saya sendiri meresnya. Jadi, jangan coba-coba plagiat a...