CHAPTER 23 | ADERALL

12.9K 2.8K 1.1K
                                        

Sebelum baca vote dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca vote dulu.

Minimal 1k komen dan 1k vote dulu buat update ke chapter selanjutnya.

Karena aku lama updatenya jadi aku update chapter ini panjang. Ada 3,5k kata lebih

Yang udah baca chapter ini minta tolong tag aku di Instagram ya

⚠️ Harap bijak ketika membaca ⚠️

Are you ready?

® Happy reading ®

---000---

Playlist—The only person

Damar masuk ke dalam dormnya. Ia melihat ke sekeliling dan merasa ada yang kurang. Ia baru sadar bahwa salah satu teman kamarnya tidak ada.

"Fandi mana?" Tanya Damar. Tidak biasanya laki-laki itu menghilang.

"Ngapain nanya? Emangnya lo peduli?"

"Yaelah, dia mana peduli. Kita bukan circlenya bro."

"Oiya, circlenya kan anak-anak dorm VIP."

Damar menerima sindiran pedas dari teman sekamarnya. Ia memang lebih akrab dengan anak-anak di dorm VIP dibandingkan dengan teman sekamarnya sendiri.

Damar hanya diam mendengar sindiran teman-teman satu dorm-nya karena ia tidak ingin menambah masalah.

Seorang laki-laki berkaos oblong warna putih yang masih satu dorm dengan Damar tiba-tiba menjawab.

"Fandi izin dari tadi pagi, mau kontrol ke dokter katanya, biasalah. Dia kan punya ADHD," jawabnya.

"Oh gitu." Damar mengangguk kaku.

Temannya itu memang pernah cerita kalau dia punya gangguan ADHD.

ADHD atau Attention-deficit hyperactivity disorder adalah gangguan yang membuat pengidapnya kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu. Gangguan ADHD yang diderita Fandi itu membuat prestasi Fandi menjadi rendah karena ia kesulitan dalam memusatkan fokusnya pada belajar.

Waktu SMP Fandi pernah berada di peringkat paling bawah karena nilainya sangat rendah, orangtuanya merasa bahwa ada yang salah dengan anaknya itu. Mereka lantas membawa Fandi ke psikolog kemudian setelah diperiksa dan dilakukan serangkaian tes, Fandi diagnosa mengidap ADHD. Dari mulai saat itu hingga saat ini lah Fandi rutin konsul ke psikolog.

3. SAVE ME ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang