-Part 10-

535 113 0
                                    

Bukannya membawa Jennie pulang, Chaeyoung memilih untuk membawa Jennie bertemu sang Oma dan Opa.

"Jadi selama ini kamu tinggal sama Oma Opa kamu?" Tanya Jennie setelah mobil Chaeyoung terparkir di parkiran mansion.

"Orang tua gue sudah meninggal dan gue kembali kesini gara gara dipaksa sama Oma Opa" sahut Chaeyoung.

Jennie mengangguk faham "Terus, kenapa kamu membawa aku kesini?"

"Gue sudah ngomong sama Oma Opa soal lo dan mereka mau ketemu sama lo" sahut Chaeyoung.

"A-aku takut" ujar Jennie gugup.

"Tidak perlu takut. Oma sama Opa gue baik kok. Ayo keluar" Chaeyoung berganjak keluar dari mobil dan bergegas membukakan pintu mobil untuk Jennie.

Jennie ikut berganjak keluar dari mobil. Raut wajahnya benar benar kelihatan kalau dia merasa sedikit takut.

"Gue disamping lo" ujar Chaeyoung beralih menggandeng tangan Jennie..

Ding dong ~

Ceklekk

Beberapa menit kemudian, pintu mansion dibuka oleh Bibi Han "Tuan Muda"

"Oma sama Opa ada?" Tanya Chaeyoung.

"Nyonya sama Tuan ada diruang tamu" sahut Bibi Han "Ayo masuk"

Chaeyoung mengangguk singkat dan membawa Jennie menghampiri Oma dan Opa nya yang bersantai diruang tamu "Oma, Opa" panggilnya.

"Chaeyoung! Akhirnya kamu pulang" ujar Yeongha.

"Sepertinya kamu membawa calon istri kamu hurm" goda Hana.

Jennie tersenyum malu "Selamat siang Nyonya, Tuan" ujarnya membungkuk sopan.

"Aigo. Panggil kita Oma sama Opa saja Nak" ujar Hana.

"Baiklah Oma, Opa" sahut Jennie canggung.

"Ayo duduk sayang" ujar Hana membawa Jennie duduk disampingnya "Kamu cantik sekali. Pantesan saja Chaeyoung jatuh cinta pandang pertama sama kamu" lanjutnya.

Chaeyoung malah mendengus "Tidak ada namanya jatuh cinta pandang pertama. Aku hanya kasian sama dia" sahutnya yang gengsi.

"Chaeyoung, jangan bicara seperti itu sama pacar kamu. Jangan kaku juga sama pacar kamu sendiri. Kalau dia pergi, kamu yang akan merasa kehilangan" tegur Yeongha.

"Arreosso" pasrah Chaeyoung.

"Apa selama ini Chaeyoung sakitin kamu hurm?" Tanya Hana

Jennie menggeleng. Dia melirik Chaeyoung dan sedetik kemudian tersenyum jahil "Tapi dia cuek banget sama aku Oma. Dia juga kaku, tidak romantis terus suka bikin aku kesal" adu Jennie membuatkan sang pacar melotot.

"Chaeyoung! Awas saja kalau kamu bikin calon cucu Oma ini sedih!" Ancam Hana menatap sang cucu dengan tajam.

"Iya Oma iya" sahut Chaeyoung kembali pasrah dan Jennie hanya terkekeh geli.
















Setelah sudah saling mengenali, Chaeyoung memutuskan untuk membawa Jennie pulang. Lagian jam makan siang juga sudah hampir tiba dan Jennie harus buru buru memasak untuk Papa tirinya itu.

"Oma sama Opa kamu bikin aku keingat sama Oma Opa aku" ujar Jennie.

Chaeyoung tersenyum tipis "Nanti lo bawa gue ketemu sama Oma Opa lo"

"Iya. Nanti pas aku ada waktu aku bakalan kenalin kalian" sahut Jennie.

Tidak butuh waktu yang lama, tibalah mereka dirumah Jennie. Dengan segera Jennie berganjak kedapur untuk memasak makan siang. Chaeyoung pula memilih untuk menunggu dihalaman rumah.

"Chaeyoung" Jeongha akhirnya pulang.

"Selamat siang Tuan" ujar Chaeyoung sopan.

"Tadi pagi saya memesan kue di cafe dan saya lupa untuk mampir. Bisa kamu kesana untuk mengambil pesanan saya?"

Tanpa curiga Chaeyoung mengangguk "Baiklah Tuan. Kirim saja alamat cafenya. Saya akan langsung kesana" Chaeyoung memasuki mobilnya dan langsung berlalu pergi dari sana.

Jeongha menghembuskan nafasnya dengan kasar dan berganjak memasuki rumahnya "Jennie!!" Teriaknya.

Tidak butuh waktu yang lama, Jennie berlari menghampirinya "Iya Pa?"

Plakkkk

Satu tamparan diterima oleh Jennie membuatkan dirinya tersungkur jatuh "Selama ini kamu memang pacaran sama Chaeyoung hah!?" Bentak Jeongha.

"M-maksud Papa?" Tanya Jennie ketakutan.

"Hansoo sudah menjelaskan semuanya! Ternyata kamu sama Chaeyoung memang pacaran dan gara gara itu juga Chaeyoung bekerja sebagai bodyguard kamu!! Ck, kalian pintar berakting huh?"

Dengan kasarnya Jeongha menyeret Jennie keruang tamu rumahnya.

Srett

Jennie menelan ludahnya dengan kasar ketika Jeongha melepaskan ikat pinggangnya.

"Hiks ampun Pa" isak Jennie yang sudah ketakutan.

Ctakkkk

Ctakkkk

Tanpa mempedulikan rintihan sang anak, Jeongha terus mencambuk punggung Jennie membuatkan anaknya itu berteriak kesakitan.

Hansoo, sosok yang berdiri disamping tangga itu dengan santainya mengeluarkan ponselnya dan merekamnya.






















Sudah dari tadi Chaeyoung menunggu Jeongha mengirimnya alamat cafe namun sosok itu belum memberinya pesan. Dia bahkan sudah menelfon Jeongha namun sosok itu tidak mengangkat panggilan darinya.

Akhirnya Chaeyoung memutuskan untuk kembali pulang.

Beberapa menit berlalu, Chaeyoung akhirnya tiba. Baru saja berganjak keluar dari mobil, dia mendengar suara rintihan Jennie. Dengan buru buru dia berlari memasuki rumahnya.

Matanya melotot ketika melihat Jennie yang terbaring lemes dilantai dengan Jeongha yang terus mencambuk punggung Jennie.

"Brengsek!!"










New Story sudah dipublish.....judulnya "I'm Sorry"






  Tekan
    👇

Sad Melody ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang