Bagian 4 - Segala hal tentang Hanbin

177 38 11
                                    

"Ariiiinnn!!" Suha langsung memeluk tubuh Arin dengan wajah cemas, dia khawatir karena teman sebangkunya tidak masuk sekolah.

Arin yang melihat kedatangan Suha, Hanbin dan Lijeong tampak terkejut, "kenapa kalian datang ke rumahku?" tanyanya bingung.

"Ku dengar kau sakit," jawab Suha sambil melepas pelukannya, "Hanbin yang memberitahu"

Arin langsung menatap Hanbin dengan kesal, "sudah ku bilang jangan beritahu siapapun! lagi pula aku hanya sakit kepala!" protesnya.

"Tapi kelihatannya bukan hanya kepalamu yang sakit, aku benar kan?" Lijeong berkata sambil melangkah masuk ke kamar Arin.

Arin menghela nafasnya, "pria dilarang masuk ke kamar seorang gadis!" dia memperingatkan.

"Bagaimana dengan Hanbin? bukannya kalian sering belajar bersama disini?" tanya Lijeong.

Kebetulan rumah Hanbin dan Arin memang saling berdekatan, mereka juga sudah berteman sejak kecil, dan keluarga Hanbin cukup dekat dengan keluarga Arin.

"Itu jauh sebelum aku punya kekasih," jawab Arin lagi, "sudahlah tidak usah banyak bertanya! kepalaku pusing!" lanjutnya sambil mendudukkan diri di atas kasur.

"Kekasih? bukannya kalian sudah putus?" Lijeong bertanya dengan nada mengejek, "Hanbin yang memberitahu"

Hanbin yang sejak tadi sedang memainkan Handphonenya langsung menatap kesal, "Ya! kapan aku bilang begitu!"

"Itu memang benar, jangan mengelak Hanbin!" Suha ikut memojokkan Hanbin, diiringi dengan tawa.

"Baek Suha!" Hanbin menatap tidak percaya ke arah Suha, "sejak kapan kau jadi pintar berbohong hah??"

Detik selanjutnya mereka semua tertawa, mengerjai Hanbin memang seasik itu teman-teman.

***

"Suha, pasti kau belum pernah memainkan game ini bukan?" Lijeong bertanya sambil meletakkan botol kosong dilantai, saat ini mereka berempat sudah duduk dibawah.

Suha menggeleng pelan, "bagaimana cara mainnya?" tanyanya sambil menatap polos.

"Jadi nanti botol ini akan diputar, jika ujungnya berhenti tepat di depanmu, maka semua orang boleh bertanya apapun dan mau tak mau kau harus menjawabnya dengan jujur," jelas Arin.

"Baiklah sepertinya menyenangkan! ayo kita mulai!" Suha tampak bersemangat.

"Sepertinya kita salah mengajak orang untuk bermain game ini, kalian juga tahu jika dia pasti menjawab semua pertanyaan dengan jujur!" Hanbin berkata sambil menunjuk Suha.

"Ayo mulai saja! lagi pula target kita hari ini bukan Suha," ucap Lijeong, dan Arin yang duduk di hadapannya langsung tersenyum jahat.

"Mustahil jika ujung botolnya langsung mengarah padaku!" kata Hanbin.

1 menit kemudian ujung botolnya berhenti tepat di depan Hanbin, Lijeong dan Arin tampak antusias sementara Suha masih berpikir tentang pertanyaan apa yang ingin dia ajukan pada Hanbin.

Hanbin menutup matanya dengan kesal sementara Lijeong dan Arin langsung berebutan ingin bertanya pada Hanbin.

***

"Jawab dengan jujur!" ini Lijeong, "siapa nama gadis yang menjadi ciuman pertamamu?"

Hanbin terdiam sebentar, lalu memukul Lijeong dengan botol kosong didepannya, "kenapa kau selalu menanyakan pertanyaan yang sama setiap kali kita memainkan game ini!"

"Aku hanya penasaran," balas Lijeong.

"Cepat jawab Hanbin!" keluh Arin.

"Kalian sudah tahu jawabannya bukan?" Hanbin tampak kesal karna kedua temannya itu sangat jahil.

"Jadi kau belum pernah berciuman? sungguh??" Arin tampak terkejut, "aku pikir Lijeong hanya mengada-ada"

"Jadi kalian sering membicarakanku dibelakang!?" tanya Hanbin tidak percaya.

"Belum saatnya kau bertanya karena sekarang ini giliranku!" senyum Arin mengembang, sepertinya dia sudah menyiapkan pertanyaan jebakan untuk Hanbin.

"Yasudah cepat!" Hanbin tidak sabaran.

"Lijeong pernah mengatakan jika ada seseorang yang kau sukai dikelas, siapa orang itu?" tanya Arin.

Hanbin melirik Lijeong yang sedang tertawa puas sambil memegangi perutnya, sementara Suha masih memikirkan pertanyaan karna sebentar lagi adalah gilirannya.

"Jawab Sung Hanbin!" kata Arin lagi.

"Tidak ada," jawab Hanbin.

"Kau lupa? game ini melarang siapapun untuk berbohong," Arin mengingatkan.

"Sudah sudah, Hanbin memang mengatakan yang sebenarnya, tadi aku menyuruhmu menanyakan itu supaya dia kesal saja," Lijeong masih dengan tawanya.

Arin menghela nafasnya, lalu melirik Suha, "sekarang giliranmu bertanya Suha"

Suha mengangguk pelan, "pertanyaanku sederhana tapi jawabannya mungkin akan sangat panjang"

"Memangnya kau mau menanyakan apa?" tanya Hanbin, disisi lain Lijeong dan Arin ikut terdiam karena menunggu Suha.

"Aku ingin tahu segala hal tentangmu," ini suaranya Suha, gadis berambut panjang itu menatap Hanbin sambil tersenyum.

Sementara yang ditatap mengerutkan dahinya karena bingung, "apa maksudmu?"

"Aku ingin kencan denganmu!" jawab Suha.

"Bukannya kau sudah berkencan dengan seunghwan kemarin?" Hanbin berusaha meluruskan maksud Suha.

"Maksudku kencan sungguhan, tapi sebelumnya aku ingin tahu segala hal tentangmu, Sung Hanbin," jelas Suha.

Bersambung ke bagian 5
"Kekasih idaman"

©® Jeje 2023

Siapa yang kangen mereka??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang kangen mereka??

21th Century Boys | Sung HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang