"Ini ku kembalikan," Suha meletakkan CD film dewasa yang kemarin Lijeong pinjamkan kepadanya.
Hanbin dan Arin yang melihatnya langsung menatap tajam ke arah Lijeong, sementara sang pelaku hanya terkekeh pelan seperti tidak melakukan kesalahan.
"Suha! kenapa itu bisa ada padamu?" Arin bertanya karena dia tahu betapa polosnya Baek Suha.
"Ceritanya panjang tapi intinya aku tidak mau menonton film itu lagi, karena sangat memalukan melihat dua orang dewasa melepas pakaiannya-hmmmp!"
Arin buru-buru menutup mulut Suha dengan tangannya, "tidak perlu kau lanjutkan, sebaiknya kau lupakan saja film itu dan jangan pernah menceritakannya pada siapapun termasuk orang tuamu, okay?"
Suha mengangguk pelan sambil menatap Arin, "lagi pula aku tidak menontonnya sampai selesai karena ketiduran"
Hanbin menghela nafasnya, "bisa-bisanya kau ketiduran ketika menonton film dewasa," gumannya dengan suara pelan.
Lijeong yang duduk disebelah Hanbin langsung tertawa, "jadi maksudnya jika kau yang menonton, kau tidak akan melewatkan setiap detik dari adegan itu?"
Hanbin menatap sinis, "entahlah, biar ku lihat dulu sebagus apa filmnya!" tangan Hanbin bergerak mengambil CD film dewasa milik Lijeong.
"Jangan sampai rusak! itu bukan punyaku!" Lijeong mengingatkan dengan wajah penuh ancaman.
Belum sempat Hanbin menjawab tiba-tiba datang seorang siswa bersama salah satu guru pembimbing disekolah, sepertinya ada sesuatu yang telah terjadi.
"Diantara kalian, siapa yang berani-beraninya membawa CD film dewasa ke sekolah!?" tanya Pak Guru Han.
"Sudah mengaku saja, aku tadi melihat Baek Suha membawa CD film dewasa itu sebelum masuk ke kelas!" ucap siswa yang datang bersama Pak Guru Han, jelas dia lah yang melaporkan hal ini.
"Iya aku memang membawanya, tapi itu milik Lijeong dan sekarang Hanbin meminjamnya," jawab Suha.
Hanbin dan Lijeong saling menatap dengan frustasi, sementara Arin hanya bisa diam karena tidak bisa menolong.
***
Disinilah mereka sekarang, berdiri di tengah lapang dengan masing masing membawa kertas besar yang bertuliskan :
Lijeong [ aku meminjamkan CD film dewasa ]
Suha - [ aku menonton CD film dewasa ]
Hanbin - [ aku hendak menonton CD film dewasa ]
Arin - [ aku hanya diam ketika teman-temanku menonton CD film dewasa ]
Setiap anak yang melihat langsung menertawakan mereka berempat, tak jarang ada guru yang marah karena kesal dengan tingkah para muridnya.
Tidak sampai disitu, hukuman berlanjut ketika jam pulang sekolah tiba, mereka diwajibkan untuk membersihkan aula utama dan merapihkan semua kursi juga meja yang ada disana.
Arin melempar kemocengnya ke sembarang arah, "INI SEMUA GARA GARA KALIAN!!!" teriaknya dengan penuh emosi.
Lijeong yang sedang merebahkan tubuhnya di atas meja langsung menoleh pada Arin, "aku yakin setelah Hanbin selesai menonton, kau pasti meminjamnya bukan?"
"UNTUK APA AKU MENONTON FILM ITU BODOH!?" Arin melipat kedua tangannya didada.
"Aku hanya menebak, kau tidak perlu berteriak seperti itu Oh Arin!" Lijeong tak mau kalah.
Arin menghela nafasnya kesal, "menyebalkan! harusnya saat ini aku sudah berada di salon untuk merawat rambut dan kuku!"
Hanbin yang sibuk menyapu lantai sama sekali tidak peduli dengan pertengkaran Lijeong dan Arin, sementara disisi lain sepertinya Suha tertarik untuk menonton perdebatan itu.
"Merawat rambut dan kuku? memangnya kau mau ikut fashion show??" Lijeong berkata dengan nada mengejek.
Arin mendengus kesal, "akhir pekan nanti aku ada kencan, jadi sebisa mungkin aku harus tampil sempurna dihadapannya!"
"Kencan?" Suha sepertinya tertarik dengan kata itu, "kau mau kencan dengan siapa, Arin?"
"Tentu saja dengan kekasihku," jawab Arin, "dengar ini Suha, kau harus segera memiliki kekasih karena nantinya hidupmu akan lebih berwarna!"
Hanbin melangkah melewati Arin sambil menatap sinis, "jangan mulai! kau tidak tahu sebesar apa rasa penasarannya jika sudah mengetahui satu hal bukan?"
Arin memukul Hanbin menggunakan kemoceng, "aku hanya berbicara mengenai fakta yang saat ini ku rasakan! apa salahnya berbagi pengalaman pada seseorang yang belum tahu?"
Suha berjalan mendekati Arin dengan senyum lebar di wajahnya, "Arin, coba ceritakan apa saja yang dilakukan sepasang kekasih ketika berkencan?"
"Tentu saja melakukan kegiatan romantis yang hanya dilakukan oleh dua orang, seperti berpegangan tangan, makan bersama, menonton film romantis, bercerita tentang banyak hal dan-" Arin sengaja menjeda ucapannya supaya Suha penasaran.
"Dan apa???" tanya Suha.
"Berciuman," Arin berbisik tetapi suaranya masih bisa didengar oleh Hanbin dan Lijeong.
Suha langsung menutup mulutnya, "aku belum pernah berciuman, bagaimana rasanya?"
Arin tertawa puas setelah mendengar pertanyaan Suha, "aku tidak bisa menjelaskannya, kau harus punya kekasih terlebih dahulu"
"Kalau begitu aku ingin ikut kencan denganmu akhir pekan nanti!" ucap Suha dengan penuh semangat.
"Sudah ku bilang, kau harus punya kekasih terlebih dulu Baek Suha!" kata Arin lagi, kali ini dengan penuh penekanan.
Suha langsung melirik Hanbin, "Hanbin! ayo kita kencan!"
Bersambung ke bagian 3
"Simulasi berkencan"©® Jeje2023
![](https://img.wattpad.com/cover/257281574-288-k842891.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
21th Century Boys | Sung Hanbin
Fiksi Remaja"Hanbin, sepertinya aku hamil," bisik Suha pada Hanbin yang duduk di sebelahnya. Hanbin yang sedang menyantap makan siang langsung tersedak setelah mendengar ucapan Suha. "Apa maksudmu?" tanya Hanbin sambil menatap Suha dengan wajah panik. "Kemari...