Bagian 6 - Teman vs kekasih

161 33 5
                                    

Tangan Hanbin bergerak menaruh Red Velvet cake dan segelas americano dingin di atas meja, setelah itu ia menarik kursi kosong lalu duduk sambil menatap teman sekelasnya yang hari ini tampak berbeda.

Biasanya Suha selalu memakai celana panjang, seragam sekolah dan jaket biru dengan rambut terurai panjang.

Tapi hari ini gadis itu kelihatan berbeda karena dia mengenakan dress putih selutut, flatshoes merah muda, dan rambut hitamnya dikepang dua, ah iya! dimasing-masing kepangan rambutnya terdapat jepitan dengan hiasan bunga kecil berwarna merah muda.

Suha yang duduk didepan Hanbin tiba-tiba menutup rapat matanya setelah menyeruput setengah americano dingin tanpa gula yang tadi dia pesan.

"Aku tidak menyangka kalau akan sepahit ini!" katanya dengan nada menyesal.

Hanbin terkekeh pelan sambil menuangkan air putih ke gelas kosong, lalu memberikannya pada Suha, "aku pikir kau memesan americano karena memang menyukainya"

Suha menggeleng kepalanya cepat setelah menghabiskan air putih didalam gelas, "aku pesan americano karena Lijeong bilang itu kopi kesukaanmu"

Hanbin mengerutkan keningnya bingung, "apa hubungannya kopi kesukaanku dengan minuman yang kau pesan?"

"Karena aku ingin punya selera yang sama denganmu," jawab Suha, "Lijeong bilang jika selera kita sama itu tandanya kita cocok," lanjutnya.

Hanbin semakin tidak mengerti, "tunggu sebentar, sebenarnya kau ini sedang membicarakan apa?"

"Aku sedang membicarakan kita berdua, beberapa hari lalu Lijeong memberitahuku cara menjadi kekasih idaman, salah satunya adalah punya selera yang sama," jelas Suha.

"Lalu apa hubungannya denganku?" tanya Hanbin.

"Aku ingin menjadi kekasih idamanmu, supaya kita bisa secepatnya berkencan," jawab Suha dengan santai.

Hanbin tidak menjawab, ia menyandarkan punggungnya ke kursi sambil sesekali melirik Suha yang saat ini sedang mengunyah Red Velvet cakenya, sungguh manusia yang sangat polos bukan?

"Jadi bagaimana Hanbin?" Suha bertanya lagi, tapi kali ini dia sedikit memajukan tubuhnya ke depan.

"Bagaimana apanya?" Hanbin balik bertanya.

"Kapan kita bisa berkencan? aku sudah melakukan semua hal yang Lijeong sarankan untuk menjadi kekasih idamanmu," Suha menjelaskan.

Hanbin akhirnya mengerti kenapa akhir-akhir ini sikap Suha cukup berlebihan dan sedikit aneh, rupanya karena dia ingin menunjukan sisi pedulinya pada Hanbin, supaya bisa di katakan sebagai kekasih idaman.

Yah, sepertinya Hanbin harus bicara empat mata dengan Lijeong besok pagi, karena ada banyak hal yang ingin ia tanyakan pada sahabatnya itu.

"Suha, apa kita tidak bisa berteman saja? sepertinya akan lebih nyaman jika kita menjadi teman seperti biasa," akhirnya Hanbin berbicara serius.

"Aku sudah pernah menjadi temanmu, rasanya memang menyenangkan karena sebelumnya aku tidak pernah tahu rasanya punya seorang teman," jelas Suha, "tapi sekarang aku ingin tahu rasanya punya kekasih, dan aku sudah memutuskan kau lah orangnya"

"Memangnya kau tahu apa bedanya teman dan kekasih?" Hanbin bertanya lagi.

"Teman tidak bergandengan tangan, teman juga tidak saling berpelukan, dan yang terpenting jika kita berdua hanya teman-," Suha memberi jeda pada ucapannya, "-kita tidak bisa berciuman!" lanjutnya dengan suara pelan.

Hanbin menghela nafasnya panjang, sepertinya mulai sekarang ia harus lebih memperhatikan Suha, karena gadis itu punya rasa penasaran yang sangat tinggi terhadap semua hal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

21th Century Boys | Sung HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang