4. Bertemu

6 10 13
                                    

Hola, kembali lagi sama aku Author dari cerita LOVE STUGGLE.
Apa kabar kalian semua??
Semoga selalu sehat yaa (≡^∇^≡)
Kira-kira apa yang bakal terjadi setelah ini??

Happy Reading
     .
     .
     .

    Clara meninggalkan mereka semua yang masih menatapnya. Vino melajukan mobil sport hitam itu dan berhenti di samping El yang masih berdiri dengan perasaan kesal. Vino membuka kaca mobilnya.

"Ikut gw bentar! " Ujarnya saat tatapan mereka bertemu. El menarik nafasnya frustasi.

'Tadi abangnya, ini adiknya! Ini dua bersaudara mau gw dikeroyok para ciwi-ciwi kah?! ' Ia mendengus kesal lalu menatap Vino yang menunggu jawabannya. "GAK! " Ujarnya tegas seolah tak mau dibantah.

"Harus! Naik! " Vino keluar dari mobil lalu menarik tangan El paksa namun dengan genggaman yang lembut. Ia membukakan pintu mobilnya dan memberi isyarat pada El agar mau masuk ke dalam.

"Pemaksa lo! " Vino tak menghiraukan perkataan El yang secara terang-terangan mengatakan bahwa ia memaksanya.

"El, udah naik aja! Lo tu beruntung tau! " Lauren tersenyum pada sahabatnya itu.

"Hm, yaudah deh kalo lo yang dapet! Ikhlas gw. " Ujar Ziva dengan nada yang sok tersakiti. Sedangkan Rania hanya menatap dengan senyuman.

El masuk kedalam mobil tersebut begitupun dengan Vino. Mereka mulai meninggalkan pagar sekolah. Hening menyelimuti mereka, tak ada satupun yang memulai pembicaraan.

'Ni cowok mau bawa gw kemana sih? Emang dia tau alamat rumah gw? Jangan-jangan dia mau culik gw lagi! ' El terus berfikiran negatif tentang lelaki yang sedang menyetir disampinya itu.

"Sorry! " El yang mendengarnya pun langsung menoleh ke sumber suara dan menatapnya bingung.

"Untuk? "

"Luka-luka di leher lo, itu ulah Clara kan? " Vino melirik bekas cakaran yang terpampang jelas itu.

"Ya, siapa lagi. Itu pacar lo ya? " Tebak El.

"Bukan! "

* * * ( ͡° ʖ̯ ͡°) * * *

     Disisi lain, Clara sedang duduk sendiri di salah satu kursi di kelasnya. Ia memutuskan untuk tidak pulang kerumah dulu karena pikirannya yang sedang kacau. Ia bingung dimana letak kesalahannya sehingga Al malah menjauhi gadis ini.

"Apa gw salah udah jatuh cinta sama lo Van? Lo kok malah ngejauhin gw sih semenjak ada cewek itu?! " Clara terisak menangis di dalam ruangan kelas yang sangat sepi. Tidak ada orang di sana selain dirinya. Clara telah menyukai Vano sejak lama, wajar saja karena mereka sudah lama bersahabat. Clara telah berulang kali mengatakan perasaannya, namun Vano tidak pernah menganggap itu serius. Sepertinya semakin hari Vano semakin menjauh dari Clara.

Dalam isak tangisnya, seorang lelaki datang lalu masuk kedalam kelas itu. Clara yang melihat ada seseorang datang segera mengalihkan pandangan dan menghapus bulir air matanya.

"Lo nangis? Kenapa? " Tanya Louis seraya duduk di samping kursi Clara.

"Gak kok, siapa juga yang nangis?! " Ujarnya berbohong.

"Ikut ekskul teater gih kalo mau belajar ekting yang bagus! " Louis melihat ada kesedihan pada gadis ini, namun kenapa ia tidak mau cerita? " Cerita lah, gw dengerin! " Ujar Louis dengan mengulas senyum.

"Urusin aja urusan lo! Masalah lo juga banyak kan! "Clara tampak tidak ingin bercerita pada siapapun. Louis menghela nafasnya, lalu ia menuju ke tempat duduknya yang berada di belakang gadis itu.

LOVE STRUGGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang