6. Basket

7 7 7
                                    

Holaa, kembali lagi sama aku Author dari cerita LOVE STUGGLE.
Semoga kalian gak bosen yaa baca cerita nyaa

Happy Reading
.
.
.

Louis kembali ke kelasnya dengan malas. Duduk di kursi lalu kembali menatap materi di papan tulis yang sedang di jelaskan oleh seorang guru. Sebenarnya tadi lelaki itu meminta izin untuk pergi ke toilet, namun tidak jadi karena melihat pemandangan yang membuat hatinya panas.

Mata lelaki itu memang menatap papan tulis, namun tidak dengan pikirannya. Ia memang berniat untuk menjauhi El, namun saat masalahnya telah selesai, ia berniat akan kembali pada gadis itu. Bilang saja jika Louis memang egois, namun ia memang tak bisa melupakan El, gadis ceria yang telah mewarnai hari-harinya. Louis tersadar dari lamunannya ketika sebuah spidol berhasil mendarat tepat di dahi lelaki itu.

"Louis! Kamu gak dengerin Bapak menjelaskan?! " Tanya pak guru tersebut.

"Dengerin kok Pak! Kuping saya itu tajem pendengarannya. Sampe hembusan nafas Bapak pun kedengeran di telinga saya. " Ujar Louis diiringi kekehan kecil dari teman-temanya. Louis mengambil spidol itu lalu memberikannya pada Pak Santoso.

Ptak!

Pak Santoso menjitak kepala Louis hingga lelaki itu hanya bisa mengelus sayang kepalanya yang malang.

"Coba jelasin ulang apa yang Bapak katakan tadi! " Pak Santoso kembali duduk di kursinya dan mendengarkan Louis yang menjelaskan materi.

Louis menjelaskan itu dengan detail. Ia memang tidak memperhatikan, namun ia sudah cukup paham dengan materi tersebut. Ya, bisa dibilang Louis memang pintar.

* * *(-""-;) * * *

Seperti biasa, kantin sangat ramai saat jam istirahat tiba. El dan ketiga sahabatnya pun kesulitan untuk mencari kursi yang kosong.

"Guys disini aja! " Ucap Lauren saat telah menemukan 3 kursi kosong.

"Gw ambil kursi di sana satu ya! " Ziva berlari menuju salah satu kursi yang nganggur lalu membawanya.

"Hedeh, capek banget! " El duduk lalu menidurkan kepalanya di atas meja dan diikuti oleh Ziva.

"Eh! ini kursi gw! " Clara datang menghampiri Ziva saat melihat Ziva telah duduk di kursinya.

"Mana ada kursi lo! Ini kursi sekolah. " Ziva mendongak menatap Clara dengan malas.

"Turun gak lo! Awas! " Clara menarik paksa kursinya membuat Ziva terpaksa berdiri dan melihat kursinya sudah diseret oleh Clara.

"Bener-bener tuh cewek centil yaa!! " Sungguh Ziva emosi saat melihat wajah Clara. Rania menarik lengan Ziva saat ia hendak menghampiri Clara yang sudah duduk santai di kursi yang tadi di perebutkan.

"Jangan emosi mulu! Cepet tua lo! " Rania dan Ziva duduk di satu kursi sekarang.

Di kursi Clara...

Clara sedang duduk dengan menikmati cireng bersama kedua temannya. Ia sesekali melirik Vano dan Vino yang duduk tak jauh dari sana.

"Ra, sana cepet buruan!! " Bela menyenggol lengan Clara dengan sikunya, menyuruhnya untuk mendekati Al.

"Ra, cepet! " Tambah Andin yang tak sabaran.

"Iya sabar! Gugup nih gw. " Clara memegang dadanya dimana jantungnya berdetak tak karuan.

"Yaelah, biasanya juga langsung dipepet kok! " Sahut Andin 'Walau di kacangin. ' batinnya melanjutkan.

Perlahan tapi pasti, Clara melangkah mendekati Al yang sedang mengobrol bersama teman-temannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE STRUGGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang