5. Ziva Terlambat

6 7 13
                                    

Hola, kembali lagi sama aku Author dari cerita LOVE STUGGLE.
Penasaran gak nihnsama lanjutannya??

Happy Reading
     .
     .
     .

     Hujan deras datang malam ini. El bersembunyi di balik selimut tebalnya hingga seluruh tubuhnya tak kelihatan. Sebenarnya ia sangat takut pada petir disaat hujan.

"Semoga hujannya cepet berhenti! " Ujarnya seraya menengadahkan tangannya didepan wajah. Sesekali menutup telinga saat suara petir yang keras menyapanya.

"AAAAAAAA! " Teriaknya saat petir kembali bersuara di iringi dengan cahaya putih yang terang itu.

     Dert... Dert....

Handphone nya bergetar, El segera mengulurkan tangannya meraba atas nakas itu.

"Rania, tumben dia nelfon gw? " El mengangkat telfon itu lalu menempelkan nya di telinga.

"Haloooo! " El kembali dikagetkan dengan petir diluar.

"Anjir, kaget gila! " Ujar seseorang di balik telfon.

"S-sorry sorry g-gw tadi kaget! " Ujarnya terbata-bata.

"Jantung gw ampe mau copot. El, gw cuma mau curhat ama lo sebentar aja ya! " Rania terdengar menggebu-gebu untuk bercerita.

"Aduh Nia, ini petir kenceng banget. Besok aja ya ceritanya, gw janji bakalan dengerin cerita lo besok. Janji! " Ujarnya meyakinkan Rania.

"Hm, yaudah deh kalo gitu. Good night El, muach! "

"Good night too Nia, bye " El kembali menaruh kan ponselnya di atas nakas lalu tidur dibawah selimut tebal itu.

   * * * (。>‿‿<。)* * *


     XII IPA 3...

Louis duduk di kursinya dengan handphone yang sedang ia mainkan. Mungkin hari ini ia datang terlalu pagi, sehingga kelas itu sangat sepi. Hanya ada dua orang selain dirinya yang telah datang, itupun mereka pergi keluar sehingga hanya Louis yang berada di sana.

"Lo gak ngapus foto gw, El? " Ujarnya dengan tersenyum tipis. Ia mengscroll instagram El yang masih berstatus sebagai pacarnya itu, karena tidak ada yang mengatakan putus walau ia menjauh.

"Napa lo senyum-senyum? " Clara baru saja datang lalu menaruhkan tasnya.

"Ngak! " Ujarnya lalu kembali fokus pada handphonenya.

"Ya udah kalo mau bilang, gw juga gak kepo kok! " Clara mengeluarkan satu bukunya dan juga pulpen. "Liat PR fisika dong! " Louis menatap sekilas wajah Clara.

"Gw pikir lo pinter, ternyata suka nyontek! " Clara menggeram kesal pada Louis yang sikapnya hampir mirip dengan Vino.

"Bener-bener lo ya--- " Mulut gadis itu membungkam saat Louis menaruh buku fisikanya dihadapan Clara. Dengan tersenyum lebar, Clara mengambil buku itu.

"Thanks, Louis! " Ia mulai mengerjakan tugas yang tak sempat dikerjakan semalam.

* * * ( ͡°_ʖ ͡°) * * *

     Vano dan Vino baru saja sampai. Hari ini mereka memutuskan untuk memakai motor. Vino sampai lebih dulu di banding Vano yang terlambat satu menit setelah adiknya sampai.

LOVE STRUGGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang