"Putri Mahkota mengundang anda untuk minum teh bersama."
Pagi ini? Aku baru saja ingin pergi membeli barang-barang untuk di Zamrud. Apa yang ingin dibicarakan Amylia? Aku pergi mengikuti pelayanan yang mengantarkanku ke rumah kaca. Tapi bukan hanya Amylia yang kulihat, Daniel turut serta dalam acara ini. Kakiku berhenti berjalan tak kala Amylia memelukku sangat erat.
"Kenapa kakak pergi? Apa kakak tidak menyukaiku? Apa kakak marah padaku? Katakan!" Amylia menangis sejadi-jadinya.
"Yang mulia apa yang anda katakan?"
"Jangan berbohong! Aku sudah tahu! Maafkan, aku. Tidak seharusnya aku datang ke rumah. Kakak pasti pergi karena aku! Benar, kan?"
"Tenanglah yang mulia. Mari membicarakannya bersama, pertama terlalu banyak orang yang melihat dan mendengar pembicaraan ini."
Amylia mengusap matanya, kuharap dia mengerti. Jika semua orang tahu aku adalah Lyiana. Apa yang akan dipikirkan mereka saat tahu aku menjadi bagian dari Zamrud? Amylia menyuruh semua orang pergi dan menyisakan beberapa pengawal yang berjaga. Aku menuntun Amylia untuk kembali ke tempatnya.
Kenapa mereka mudah sekali mengenaliku? Apa rambut dan warna mataku tidak bisa mengelabui orang-orang?
"Salam untuk yang mulia putra mahkota."
"Duduklah, Vy!"
"Terima kasih."
"Kakak! Katakan sejujurnya!" Amylia memegang erat tanganku.
"Apa yang anda ingin ketahui? Saya pergi karena urusan saya telah selesai di Yudiska. Anda adalah putri asli keluarga Duke Lion, tugas saya telah selesai."
"Jadi, itu benar. Kakak pergi karena aku?"
"Tidak, yang mulia. Sejak awal saya hanya tinggal sementara disana bukan selamanya. Saya bukan seseorang yang bisa tinggal di sana. Terlebih saya memiliki mimpi untuk pergi Zamrud, maaf jika saya membuat anda merasa terbebani karena saya pergi. Tapi semua itu bukan karena anda. Tentu saja yang mulia putra mahkota tidak perlu mengkhawatirkannya. Saya senang kalian bisa bersama-sama. Kalian adalah teman saya yang berharga."
"Kakak!" Amylia memelukku sekali lagi.
"Maafkan, aku!" Daniel menunduk dalam.
Karena aku tahu cerita ini! Aku sudah menyiapkan semuanya. Aku mengusap punggung Amylia yang bergetar. Aku ingin dia lebih tegar menghadapi hal yang meminatinya nanti. Politik kerajaan adalah sebuah hal yang sangat besar untuk ditangani. Amylia harus menjadi seseorang yang bisa menyelesaikannya. Semoga saja tidak ada yang bisa mengusiknya. Mungkin tidak ada.
"Berbahagialah! Dangan begitu saya akan lebih senang mendengarnya. Selamat atas pernikahan kalian berdua!"
☄️☄️☄️
"Etlas, aku hanya akan pergi sebentar. Kamil juga akan menemaniku!"
"Benarkah? Hah... Aku masih memiliki urusan dengan raja. Pergilah bersama prajurit, Kamil jangan pernah meninggalkannya! Jika aku mendengar sesuatu terjadi pada Vysata, kau akan berhadapan denganku!" Ancam Etlas.
Kamil mengangguk kaku dan bersembunyi di belakang tubuhku. Aku hanya ingin membeli barang yang tidak bisa kudapatkan dari Zamrud. Karena aku masih berada di sini, tak ada salahnya membelinya. Aku juga ingin membawa bahan untuk membuat makanan khas Yudiska. Aku sudah berjanji untuk menemui ayah Etlas.
"Tuan Etlas pasti membunuhku. Vy, kau harus selalu bersamaku!"
"Iya."
"Ada apa dengan kalian sebenarnya? Aku tahu Tuan Etlas sangat menyukaimu, tapi kalian bukan sepasang kekasih. Dia seperti seorang suami yang tidak ingin berpisah dengan istrinya!"
"Kamil, jangan mengatakan seperti itu. Kami adalah teman. Mungkin Etlas hanya mengkhawatirkan kita semua saja."
"Bukan kita! Tapi hanya kau!"
"Kita lakukan dengan cepat, aku hanya akan membeli beberapa bahan makanan."
Aku juga harus pergi untuk menemui Dew sebelum pergi ke Hilaya. Aku juga tidak ingin berlama-lama di tempat ini. Cukup melihat teman-temanku yang hidup dengan baik. Selebihnya itu bukan urusanku lagi. Aku mencium semua bahan yang kubeli. Aroma Yudiska. Apa yang bisa kubeli lagi? Apa Rose membutuhkan sesuatu? Aku ingin membelikan barang untuknya.
"Kamil, aku akan pergi ke toko perhiasan. Apakah kau bisa menungguku?" Dimana Kamil? Bukankah dia berada di sampingku?
"Kamil? Kamil?"
Aku juga tidak melihat prajurit yang datang bersamaku. Dimana mereka semua? Aku berjalan menuju toko perhiasan dan membeli sesuatu untuk Rose. Mungkin Kamil sedang membeli sesuatu. Tapi, kenapa aku tidak kunjung melihatnya?
"Kamil! Kamil!"
Apa dia tersesat? Dia tidak tahu tempat ini! Aku mencari Kamil ke setiap sudut tempat.
"Kamil! Kamil!"
Dimana dia?
"Arghttt..." Tubuhku terdorong sampai terjatuh. Aku merasakan tanganku menjadi sangat perih.
"Apa kau tersesat?"
"Tuan Raiyn?"
Raiyn membantuku berdiri dan mengantarkanku ke tempat yang lebih sepi. Kenapa aku selalu bertemu seseorang dari kediaman Duke Lion? Mereka seperti selalu berada di sekitarku. Aku melihat Raiyn yang memakai pakaian ksatrianya. Apakah dia sedang bertugas?
"Dimana pengawalmu?"
"Sepertinya kami tidak sengaja berpisah. Terima kasih telah menolong saya."
"Apa tanganmu tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa!"
"Bisakah aku melihatnya?" Tanyanya.
"Saya tidak apa-apa!"
Raiyn menarik tanganku dan melihat luka gores yang baru saja tercipta. Aku menarik tanganku dan menyembunyikannya. Ini hanya sebuah luka. Aku pernah mengalami hal yang lebih parah dari ini. Jika hanya ini, aku tidak akan menangis. Aku menatap jalanan dan menunggu kedatangan Kamil. Kemana perginya laki-laki itu?
"Kemarikan tanganmu!"
"Apa yang ingin anda lakukan?"
"Aku akan mengobatinya!" Dia memegang tanganku sebelum aku menyetujuinya. Raiyn mengoleskan sesuatu pada lukaku. Begitu hati-hati seperti tangan ini sebuah kaca yang akan pecah.
Aku tidak tahu dia bisa bersikap seperti ini. Aku tidak menyangkanya.
"Terima kasih."
"Sepertinya mereka lebih lama datang, apa aku bisa mengantarmu kembali?"
"Teman saya akan segera datang, tapi terima kasih atas tawaran anda. Saya ingin menunggunya!"
"Vy! Vy!" Etlas muncul dengan raut wajah begitu marah.
Dia berlari dan menyentuh wajahku, kenapa Etlas bisa berada di tempat ini? Dimana Kamil?
"Etlas? Dimana Kamil?"
"Ayo, kembali! Terima kasih telah menjaga kekasih saya! Kami harus segera kembali."
Apa yang terjadi sebenarnya? Etlas membawaku pergi tanpa memberitahuku apa yang baru saja terjadi.
☄️☄️☄️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Leave This Story ( END )
FantasiaAku terjebak di tubuh seorang villain di buku 'Bunga Mawar Merah', cerita mengenai seseorang putri yang hilang yang akan bersanding dengan pangeran. Aku terjebak menjadi tokoh jahat disana. Tak bisa kembali, tak bisa pergi, tetap di dunia ini! Aku t...