"Kamil? Apa yang terjadi padamu?" Aku melihat Kamil yang memiliki luka ditangannya.
Bagaimana ini bisa terjadi? Kami hanya berpisah sementara waktu saja. Aku melihat Etlas yang sejak tadi hanya diam saja. Bukankah ini sangat aneh?
"Seseorang menyerangku dan para pengawal. Aku tidak mengingat apapun juga."
"Apa? Menyerangmu? Siapa?"
"Aku tidak tahu. Tiba-tiba saja wajahku tertutup sesuatu. Aku sudah mencoba melawannya dengan sihir tapi dari mematahkan tanganku sampai aku tidak bisa melawannya."
Kamil juga memiliki sihir? Lalu, siapa yang melakukannya? Siapa dia? Kami tidak memiliki seorang musuh, untuk apa dia menyerang kami?
"Kita harus segera kembali ke Zamrud. Kamil, pergilah lebih dulu ke pelabuhan malam ini. Aku dan Vysata memiliki urusan di tempat lain."
"Apa anda akan baik-baik saja? Kita tidak tahu siapa yang menyerang."
"Aku akan meminjam kereta kuda milik Raja Aklesh. Pergilah secara sembunyi-sembunyi, jangan ada yang tahu kau pergi! Vy, apa kau ingin mengunjungi ibumu?" Tanya Etlas.
"Iya."
"Kita akan pergi besok pagi."
"Tapi, keadaan saat ini sangat berbahaya."
"Tapi kau ingin mengunjungi ibumu, aku bisa melindungimu. Percayalah padaku."
Aku memang bisa percaya pada Etlas. Tapi apa kami semua akan baik-baik saja? Aku sangat takut jika terjadi sesuatu pada mereka semua. Ini bukan hanya menyangkut nyawaku semata. Ada banyak nyawa yang dipertaruhkan. Siapa orang itu? Kenapa dia menyerang kami? Untuk apa dia melakukannya?
☄️☄️☄️
Berita mengenai penyerangan Kamil tersebar ke seantero istana. Semua orang membicarakannya dan bertanya-tanya siapa yang melakukannya. Di tengah keributan yang terjadi, Kamil bersama orang-orang dari Zamrud pergi secara diam-diam menggunakan kereta milik Raja Aklesh. Dia senang hati meminjamkannya pada kami. Dia juga meminjamkan prajuritnya untuk menjagaku dan Etlas. Katanya, dia tidak ingin kami mengalami sesuatu sebelum dia menikah dengan Tyisa. Aku tidak paham jalan pikiran Raja Aklesh. Dia di luar isi pikiranku.
"Etlas, apa kau tahu siapa yang melakukannya?" Tanyaku.
"Mungkin seseorang yang tidak menyukai Zamrud. Tidurlah, Vy!"
"Apa kita akan baik-baik saja besok?"
"Iya! Semua orang menjaga kita!"
"Bisakah kau memegang tanganku sampai aku tidur. Maaf, jika permintaan ini tidak sopan, tapi aku merasa takut."
Etlas memegang tanganku dan duduk di samping tempat tidurku. Rasa hangat mengalir ke tanganku dan membuatku bisa tertidur dengan nyaman tanpa rasa takut. Kuharap semuanya akan baik-baik saja untuk kami.
☄️☄️☄️
"Etlas, kita belum mengucapkan perpisahan pada raja."
Etlas menutup wajahku dengan jubah. Kami pergi dengan matahari yang belum tampak hari ini. Bahkan kami tidak menggunakan kereta untuk pergi. Hanya seekor kuda yang akan kami gunakan. Aku melihat Etlas yang naik kuda bersamaku. Apa kami tidak apa-apa pergi secara diam-diam seperti ini?
"Etlas?"
"Raja Aklesh yang akan memberitahu raja akan kepergian kita semua. Kau tidak perlu cemas."
Aku memiliki hutang banyak padanya. Kami pergi dengan cepat meninggalkan istana. Pasti ada sesuatu yang Etlas sembunyikan dariku. Ini bukan hanya sebuah penyerangan dari seseorang. Ini lebih besar dari apa yang kupikirkan. Kami melaju sangat cepat menembus kota dan desa. Aku meninggalkan kota ini lagi. Sepanjang jalan tak ada pembicaraan antara ku atau Etlas. Hanya ada sebuah suara kuda yang terus berlari tanpa lelah.
Kami hanya membutuhkan waktu setengah hari untuk tiba di rumah ibu. Dew membuang embernya dan menghampiriku. Dia terlihat terkejut aku datang tiba-tiba tanpa memberitahunya.
"Vy? Kau pulang?"
"Iya, Dew. Bagaimana kabarmu?"
"Baik! Tentu saja baik! Siapa dia?"
"Dia Etlas, temanku dari Zamrud."
"Masuklah, aku akan menyiapkan minuman untuk kalian!" Dew membuka pintu rumah.
Aku masih bisa mencium aroma ibu disini. Barang-barang ibu dan semuanya tertata dengan rapi. Aku menyentuh tempat tidur yang sering ibu gunakan. Apakah dia tertidur di tempat ini?
"Vy, kemarilah ada hal yang ingin kukatakan!" Teriak Dew.
"Apa itu?"
Dew meraih sesuatu di atas lemari. Sebuah kotak coklat yang terlihat sangat usang. Dia menyerahkannya padaku. Ini pasti peninggalan milik ibu. Aku membukanya dan melihat apa yang dia di dalamnya. Berbagai surat yang tertumpuk. Apa ibu menuliskanya untukku?
"Bibi Adeline memintaku untuk memberikannya padamu. Aku belum sempat mengirimkannya ke Zamrud, tapi kau justru datang sendiri."
"Terima kasih, Dew. Terima kasih telah menjaga ibu sampai akhir hayatnya."
"Itu sudah tugasku. Aku akan menyiapkan makanan untuk kalian. Kalian bisa beristirahat lebih dulu."
"Aku akan melihat tempat ini." Etlas pergi keluar rumah.
Hanya aku sendirian yang akan membuka tiap surat ibu.
Anakku, Vysata.
Anakku, yang sangat berharga.
Maafkan, ibu!
Tidak seharusnya Duke Lion membawamu pergi dari rumah. Tidak seharusnya aku membiarkanmu pergi meninggalkanku. Kau, adalah permata untukku.
Maafkan, ibu!
Tidak ada tanggal yang tercantum dalam surat ibu. Aku tidak tahu secara pasti kapan dia menulisnya untukku. Bagaimana bisa ibu menulisnya tanpa akan mengirimkannya? Semua isi surat ibu adalah permintaan maaf dan maaf. Dia juga menuliskan seberapa besar cintanya padaku. Kepada Vysata. Aku menutup kotak ini dan menciumnya.
Ini adalah hal yang membuat aku yakin ibu sangat mencintaiku. Aku berjalan menuju kamar ibu kembali. Melihat tiap sisi tempat. Debu-debu mulai berhamburan kesana-kemari. Aku harus membersihkannya untuk ku bisa beristirahat. Etlas bisa menggunakan kamar lain yang jauh lebih bersih. Aku ingin menggunakan kamar ibu.
Mencium aroma ibu yang ingin selalu kuingat. Aku membuka lemari dan mendapati pakaian ibu. Tidak terlalu banyak. Kukira pakaian lebih banyak lagi. Aku menurut lemari dan membuka jendela luar. Langit berubah menjadi sangat gelap. Awan hitam disana begitu menakutkan.
Brukkk...
Apa itu? Aku melihat ke bawah lemari. Sebuah kotak lainnya yang begitu berdebu. Ibu suka sekali menyimpan sesuatu dalam kotak. Aku membukanya perlahan. Sebuah buku! Buku apa ini?
Aku hamil!
☄️☄️☄️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Leave This Story ( END )
FantasiaAku terjebak di tubuh seorang villain di buku 'Bunga Mawar Merah', cerita mengenai seseorang putri yang hilang yang akan bersanding dengan pangeran. Aku terjebak menjadi tokoh jahat disana. Tak bisa kembali, tak bisa pergi, tetap di dunia ini! Aku t...