Selamat membaca!!!!
Maafkan typoHyunjin POV.
"Ngudud terooss, item tu congor" semprot jaehyuk yang baru saja datang.
Jeno, hyunjin dan haechan yang merasa tersindir pun hanya mendesis tanpa niat mengomentari toh jaehyuk juga sama seperti dirinya, namun tak sesering mereka bertiga.
"Daripada lo ngomong Mulu, bantuin noh si Felix benerin PS " titah haechan.
"Bilangin sama Felix cepetan beresin" pesan Jeno.
"Ya bilang lah ke si feli"
"FELIX BUKAN FELI" Teriak Felix yang mendengar percakapan mereka di luar.
"Bego gausah teriak juga" cerca hyunjin yang mendengarkan keributan yang tak ada habisnya setelah jaehyuk datang.
Disinilah hyunjin dkk, seperti biasa jika mereka memiliki waktu senggang mereka akan nongkrong walaupun hanya sebentar. Sebenarnya mereka bukan cuma berlima ada yang lain juga yaitu anak-anak yang satu sekolah sama mereka dan ada juga dari sekolah lain.
Mereka juga mendirikan sebuah geng motor yang diketuai oleh Jeno, mereka mendirikan geng motor tersebut hanya untuk mempererat solidaritas pertemanan mereka bukan hanya untuk gegayaan saja. Dan juga bukan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik seperti balap liar, membuat onar, dll walaupun mereka sering balapan tapi mereka selalu ikut yang resmi.
Bahkan mereka semua menyisihkan uang jajannya untuk menyewa sebuah rumah kecil agar mereka bisa berkumpul dengan nyaman."Jin cewek gue lagi otw sama cewek lo" ucap Jeno.
Hyunjin langsung mematikan rokoknya "bangsat ngapain, gak liat disini cowok doang"
"Ya emangnya kenapa, kalau ada yang mau macem-macem lawan gue dulu" kata Jeno dengan berani.
"Maksud gue gak gitu, awas aje lu pada suka sama cewek gue" ancam hyunjin melirik semua yang ada di ruangan.
"Udah jadian emang bang?" Tanya beomgyu yang duduk di sudut ruangan.
Hyunjin yang kesal mendapatkan pertanyaan seperti itu hanya bisa menghela nafas sabar."Awas jin ntar di godain si jaehyuk sama si beomgyu" ujar haechan memanasi.
"Lah selama shuhua jomblo mah gas aja ye ga Gyu"
"Yoi bang"
"Yhaa pundung" ledek felix
Daripada kekesalannya memuncak ia memilih meninggalkan teman-temannya dan berdiam diri diluar sambil menunggu sang pujaan hati yang kata Jeno akan kesini. Lagian didalam juga tidak baik karena banyak asap rokok.
Hyunjin kira shuhua akan bawa kendaraan sendiri sepertinya dugaan ia salah, rupanya shuhua dan Karina naik gocar sambil membawa tentengan.
"Kok diluar?" Tanya shuhua yang melihat hyunjin sendirian. Sedangkan Karina sudah masuk untuk bertemu Jeno.
"Didalem gaenak Shu udaranya bau jigong" canda hyunjin.
Shuhua tau kalau didalam bukan seperti yang diucapkan hyunjin melainkan bau asap rokok, "kamu juga sama, kapan sih berhenti?"
Hyunjin mengedikkan bahunya. "Oke gausah dipaksa" respon shuhua mencoba paham.
Hyunjin menyuruhnya duduk di kursi panjang yang ia sempat duduki tadi dan mengeluarkan dua permen kaki dari kantong Hoodie nya, lalu memberikannya kepada shuhua satu. "Tumben, jajan dimana?"
"Tadi beli rokok, gak ada kembaliannya" shuhua hanya mengangguk.
"Ngapain kesini udah malem juga?" Tanya hyunjin lalu menjatuhkan kepalanya ke bahu perempuan di sampingnya.