chapter 3

2 0 0
                                    


Budidaya kan vote sebelum baca



Happy reading 💐

Kini nezza baru saja selesai memandikan badan sang suami dengan air hangat dan sedang menceritakan pengalaman nya saat masih kecil bersama ayah dan bunda nya

" Dan apa kah anda tau saat di taman belakang rumah saya memanjat pohon apel yg tak Ter lalu besar atau tak terlalu kecil, setelah saya mendapatkan apel yang sangat merah itu saya memakan ny di dahan pohon itu , setelah apel nya habis saya memutuskan untuk turun tapi saya tak bisa turun, dan di situ lah saya menangis kejer, untungnya ada pelayan yg melihat saya menangis di dahan pohon dan mencari bantuan , setelah saya di turun kan saya pun dibawa ke ayah dan bunda yg ada di ruang tengah sedang berbincang , saya pun semakin menangis pulang karna trauma atau apa , tapi karna takut di marahi bunda dan ayah karna bandel , tapi pikiran itu sirna saat ayah dan bunda tak memarahi saya ,malah mereka memeluk saya dan menenangkan saya , mengingat kejadian dan momen di masa lalu membuat saya rindu pada mereka " ucap nezza menceritakan pengalaman nya saat masih kecil panjang lebar " maaf tuan saya cerita terlalu banyak ya " lanjut nya sambil terkekeh geli , bagai mana tak tertawa coba ia menceritakan pengalaman masa kecil nya pada suami tidur nya dan tak mendapat tanggapan apapun , lucu memang

Saat nezza sedang terbengong dengan lamunan nya ia pun langsung tersadar karna mendengar suara ketukan pintu

Tok
Tok
Tok

Ceklek

" Ah, nyonya ada apa ya " tanya nezza sopan ada Riana

" Ada apa kau bilang , ini kamar anak ku jika kau lupa " ucap Riana sambil meninggikan suara nya , sedangkan nezza hanya bisa mengerjap beberapa kali , karna tak mengerti atas ucapan Riana

Sedangkan Riana yang malas berurusan dengan nezza pun langsung menerobos masuk ke dalam kamar sambil sedikit mendorong nezza " minggir " ucap Riana sewot

Riana pun duduk di tepi kasur sang putra sulung dan mengusap Surai hitam sang putra

" Apa kamu masih belum mau membuka mata sudah 2 Minggu kamu seperti ini nak, apa kah kamu tak mau menuntut orang yg menabrak mu sampai seperti ini, dan kalua kamu ingin menghukum pelaku kamu tak perlu susah mencari nya dia ada didekat mu " ucap nya sambil menyindir nezza

" Cepat bangun ya nak " ucap nya sambil mengecup kening sang putra , Riana pun langsung berdiri dari duduk nya dan langsung menatap nezza sengit

" Jaga putra ku " ucap nya yg langsung di angguki oleh nezza " baik nyonya "

Setelah itu untuk Riana meninggal kan kamar

Dan tersisa lah nezza dan afan di dalam kamar itu , nezza pun kembali menghampiri ranjang sang suami dan duduk di pinggiran kasur nya

" Tuan mungkin ini untuk ke sekian kali nya saya memberitahu anda, kalau bukan saya yg menabrak anda tapi sepupu saya,anak dari adik bunda saya , tapi teganya mereka menuduh ku , kalau mereka mikir nya pake logika mah gk bakal ke gini, berasa tersangka , nezza tuh gk bisa nyetir mobil " jelas nya yg kesekian kalinya pada sang suami tidur nya itu

Setelah itu pun nezza beranjak dari sisi ranjang dan mengambil haendpone nya di atas naskah dan membuka room chat sambil duduk di sofa dekat ranjang kamar nya

Iriana

Nezz
Main Yo
Kebetulan bonyok ku lagi gk d rmh
Nezz
Nezza maha

Maaf ri gk bisa

Kenapa

Takut gk di izinin sama paman dan bibi

NEZZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang