chapter 2

217 28 2
                                    

(A/N: di chapter ini Sieun masih bertindak sebagai ular putihnya Eunjang di dalam SMA nya atau sekitar sekolah, aksi dan tindakannya sebagai ular putihnya aliansi akan author tulis nantinya)


Sieun berjalan menuju sekolahnya dia terlambat, lebih tepatnya dia bolos sekolah hanya untuk diskusi tentang perekrutannya dia ke aliansi
Dia masuk dan berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya, menggeser pintu kelas dan masuk dengan santai seolah-olah dia tidak bolos sama sekali, murid² dan guru yang sedang mengajar pun terkejut

"Sieun, bapak tahu kalau kamu adalah murid yang pintar, tapi itu bukan berarti kamu bisa bolos seenaknya.."

"Hm...ya pak saya minta maaf"
Ucap Sieun dengan tak acuh sambil duduk di bangkunya lalu tidur seenaknya, guru itu mendengus kesal "dasar anak-anak jaman sekarang tidak tahu rasa sopan santun!" Omel guru itu, beberapa murid di kelas menertawakan Sieun karena ia diomeli, "Nggak cuma Sieun saja, itu juga berlaku ke kalian semua!" Guru itu melanjutkan omelannya, anak-anak pun kesal dan diam berhenti menertawakan Sieun

Kriingg (suara bel istirahat)

"Ck apa-apaan pak guru mengomeli kita, kan yang salah Sieun Yeon kenapa kita juga kena omelannya? Ukh nyebelin deh"

Murid-murid yang menertawakan Sieun membicarakan kekesalannya terhadap pak guru dan Sieun
(A/N: anjay gibah /plak)

"Iya tuh, pak guru gak jelas memang"

"Gara-gara Sieun, kita kena omelan pak guru emangnya kita ngapain coba? Kan yang bolos Sieun Yeon!!"
Anak-anak lain pun mengangguk menyetujui perkataannya, dan masih melanjutkan omongan mereka.
Sieun yang sudah bangun tentu mendengar omongan itu, dan dia tidak peduli toh kegiatan seperti itu tidak ada manfaat bagi dirinya dia tidak merasa terganggu atau kesal, namun dia ingin melakukan sesuatu karena ia 'bosan' 
'Hmm apa yang harus kulakukan ya..?'

Pemuda sialan rambut gondrong abu-abu ini berdiri dan berjalan ke arah anak-anak yang membicarakan dirinya, "... kelihatannya omongan kalian ini kelihatan 'seru' sekali ya?"
Ucapan Sieun Yeon mengejutkan mereka "kenapa kalian pasang muka terkejut gitu hm? Oh? Apa karena 'orang' yang kalian omongin ada di hadapan kalian hm?" Murid-murid itu semakin kaget dan panik

"A-apaan sih?! Kita ga ada ngomongin kamu kok!" Salah satu dari mereka membela diri dan yang lainnya mengangguk-angguk

"Oh? Kau kira aku tak dengar ya? Kau kira aku bodoh?" Sieun berjalan semakin mendekat kepada murid-murid itu bisa dibilang...dia menikmati ini, wajah murid-murid itu menjadi pucat dan mereka berkeringat dingin karena panik

"Kalian kira aku tuli karena aku tertidur? Aku bisa mendengar jelas omongan keras kalian di belakangku sialan, kalian ini t*lol sekali ya? Kalian berharap omongan buruk kalian tidak didengar padahal suara kalian jelas sekali...oh? Apa kalian sengaja agar ingin memprovokasi diriku hm?" Wajah para murid menjadi pusat pasi

"M-maaf k-kami tak bermaksud-"

"Diam, aku belum mengizinkan mu untuk ngomong sialan" Sieun yang awalnya tidak merasa terganggu tiba-tiba kesal atas 'permintaan-maafnya' murid-murid itu, dia benci oleh permintaan maaf yang tidak niat seperti itu, 'tak bermaksud' adalah kata-kata yang paling Sieun Yeon benci, dia kesal tiap kali pelaku yang menindas yang lemah dan pelaku itu hanya minta maaf dan berakhir mengatakan 'tidak bermaksud melakukan itu', hal seperti itu mengingatkan Sieun pada masa buruknya di SMP

"Tch terserahlah, lain kali jaga lidah kalian atau ku potong brengsek"
Sieun menendang kaki meja dan kursi dengan kesal dan pergi keluar kelas. Ia sangat kesal hari ini

What if? (Union!Sieun AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang