chapter 4: sleeping problem

175 26 2
                                    

Warning!! (Jaga²): pills , sh*t talking between Donald na and Gray Yeon (man idk what the hell are they talking abt)

(my art here)

"Baekjin na, apakah kau yakin ingin memasukkan anak itu ke aliansi?, Bajingan itu terlihat lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baekjin na, apakah kau yakin ingin memasukkan anak itu ke aliansi?, Bajingan itu terlihat lemah.."

tanya salah satu anggota yang masih ragu akan kedatangannya Sieun Yeon

Baekjin na melirik dan menyeringai

"Tentu saja aku yakin, dia lebih hebat dari yang kau kira"

dia terkekeh pelan membuat anggota itu merinding dan segera pergi dari ruangan itu, dia tak ingin berurusan lebih jauh lagi dengan Baekjin na, para anggota memang takut berhadapan dengannya.
.
.
.
.
.
02:13 subuh kediaman Sieun Yeon

Sieun masih membuka matanya, dia belum mengantuk dia masih terbaring di atas kasur walaupun ia sudah banyak gerak, belajar, memainkan handphone tapi dia belum mengantuk juga...yah

bagaimana dia mau tertidur kalau isi kepalanya sedang berantakan sekarang?

Sudah berapa kali ia begadang?

Sudah berapa kali ia tidur telat?

Sudah berapa kali ia tidak tidur?

Sieun mau tak mau harus mengambil pil tidur lagi agar ia bisa tidur, dia sangat ingin untuk tertidur lelap di rumah seperti ia tertidur lelap di sekolah, tapi entah kenapa ia selalu tak bisa tidur di rumahnya, dia beranjak ke dapur untuk mengambil obat tidur yang ada di sana, dia membuka kemasan yang berisi pil tidur dan mengambil air putih ia meneguk pil tidur dan air putih itu, dia menuju kamarnya dan akhirnya tertidur walau sudah jam setengah 3

(A/N: loe kebanyakan tidur di sekolah pas siang-siang makanya ga ngantuk :"\ Sieun: bs dym g thor?)

Jam 05:00 pagi masih di kediaman Sieun Yeon

Sieun terbangun dari tidurnya, dia berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah, ia melihat bayangannya di cermin dia terlihat berantakan dan menyedihkan rambutnya juga semakin memanjang tapi Sieun tidak mempermasalahkan soal rambut gondrongnya, ia mencuci muka lalu mandi, selesai mandi ia bersiap-siap dengan seragam dan memakai Hoodie sweater hitam miliknya, menyiapkan buku sekolah lalu, dan sarapan hanya 1 atau 2 roti lalu pergi begitu saja, tak peduli dia sarapan yang benar atau tidak dia tak peduli kalau misalnya apakah ia akan pingsan atau pusing nantinya karena sarapan yang tak tercukupi.

Pagi hari SMA Eunjang

Sieun selalu menjadi pertama yang masuk kelas, ia segera duduk di bangkunya lalu tidur pulas untuk memuaskan rasa kantuknya semalam, bel masuk sudah berbunyi membangunkan Sieun dari tidurnya membuatnya sangat kesal

'ukh.. tidak bisakah aku mendapatkan tidur yang nyenyak?'

gerutunya dalam hati, rasa kantuknya yang berat masih ada hanya saja entah kenapa matanya tidak bisa ia tutup kembali membuatnya semakin kesal, hingga wajah masamnya terlihat jelas membuat anak-anak sekelasnya ketakutan

's-sieun kenapa?'
'sial apa ada orang yang membuatnya kesal?'

para anak-anak terus berbisik-bisik hingga membuat suasana kelas menjadi ramai karena bisikan, Sieun pun jadi naik darah dan..

"Oi bedebah-bedebah sialan, bisakah kalian diam dan tenang sedikit? Aku ingin tidur nyenyak hari ini, aku sangat ngantuk sialan"

Sieun mengatakan ini sambil menatap para murid dengan tatapan mata yang melotot karena marah dan kesal, seketika membuat anak-anak menjadi diam, akhirnya Sieun kembali tidur di bangkunya tidak memedulikan tatapan ketakutan dari anak-anak kelasnya

'memang sudah seharusnya mereka takut padaku,kalau aku tidak bertindak mereka akan melunjak'

batin Sieun Yeon dalam tidurnya.
Sieun terbangun pada jam pelajaran ketiga, karena dia sudah tidak mengantuk lagi, dia melanjutkan pelajaran yang ada di kelas ini walau sudah 2 pelajaran ia tinggal namun Sieun tidak peduli.
.
.
.
.
.
.
. Pulang sekolah.

Sieun tidak langsung pulang, ia langsung ke tempat aliansi berada karena dia dibutuhkan untuk mengurus 'sesuatu' disana

"Oh datang juga ular putih, ini aku ingin kau mengurus ini"

Baekjin na memberikan Sieun sebuah dokumen

"Urus mereka untuk menandatangani ini"
Sieun mengambil dokumen itu dan membacanya sebentar

"Hmm, kau yakin ingin mereka menandatangani ini, resikonya lumayan besar" ujar Sieun, Baekjin na termenung sejenak

"Dan apakah resiko itu Sieun?"

Baekjin na terlihat tertarik akan perkataan Sieun

"resikonya itu aliansi akan sedikit retak nantinya, karena posisi mereka juga tebal seperti aliansi, akan lebih baik kita dan mereka berdiskusi mau kekerasan atau secara damai"

Baekjin na berpikir sebentar

"ada benarnya juga ucapanmu, aku memang tidak salah memasukkan mu sebagai anggota Sieun" tawa Baekjin na, Sieun hanya mendengus

"ya ya ya, kau memang beruntung memasukkan diriku ke dalam aliansi, kalau tidak bisa hancur nanti pfft-"

ucap Sieun dengan kasar membuat Baekjin na semakin menyeringai, entah mungkin dia tersinggung atau tertarik akan ucapan sarkas nya Sieun Yeon

"Yah... cuma kau orang yang punya otak disini"

What if? (Union!Sieun AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang