04

844 156 40
                                    

‘Promise’
04





Annyeong blinkeu 👋👋👋
Ada yang nungguin cerita ini?🤔
Kalo ada yuk absen dulu🤭


Ma'af baru sempat lanjutin lagi.. kerjaan numpuk, juga mood nulis sedikit keganggu gegara banyak Gosh reader🥹


Ini chacha up 6k word..
Part terpanjang..

Jangan lupa tekan tombol bintang sebelum membaca ya 🙃😊
Ma'af atas typo yang ada 🙃🙃






'Tak apa kecewa dalam tawa. Yang terpenting bagiku adalah senyuman bahagia si dia, yang sejak kami kecil selalu menderita karena keegoisan kedua orang tua. Jennie adalah segalanya. Jadi, bahagianya adalah hal bagiku yang paling utama.'

Lee Jisoo





Happy Reading...



....





“Kenapa dengan Jisoo eomma?”





Jongsuk baru saja sampai di kediaman ibunya itu, karena Jiah menghubunginya beberapa saat lalu setelah Jisoo tertidur diatas pangkuannya. Jiah langsung menghunus putra tunggalnya itu dengan tatapan mematikan miliknya. Jaewook suaminya yang juga tak lama duduk di sofa panjang dihadapannya hanya bisa menatap datar kearah putra mereka.





“Duduk!” Titah Jiah sangat dingin.





Jongsuk hanya bisa menurut karena dirinya tak diberi izin oleh sang ibu untuk menyentuh Jisoo sedikitpun. Jisoo tampak pulas dengan tidurnya diatas pangkuan sang nenek. Jaewook sudah mengetahui bahwa Jongsuk kembali berlaku kasar pada putri sulungnya lagi. Jiah juga sudah menceritakan semuanya pada lelaki itu. Jujur.. Jaewook sangat kecewa dengan tindakan kasar putra nya itu pada sang cucu.





“Coba kau lihat ini!” Jiah menunjuk pipi sebelah kiri Jisoo yang kebetulan dapat dilihat dengan jelas oleh semua orang.






Jongsuk langsung mengarahkan pandangannya kearah pipi sang anak. Lebih tepatnya di sudut bibir Jisoo tampak sedikit warna biru lebam. Bisa dipastikan itu karena tamparan kerasnya tadi malam. Jongsuk benar-benar mengutuk dirinya melihat itu.




“Dan lihat ini!”





Mata Jongsuk seketika membulat melihat tangan kanan Jisoo yang sedikit diangkat oleh sang ibu, kini tengah terbalut oleh kain kasah putih. Jongsuk benar-benar tidak mengetahui apapun tentang luka di tangan putrinya itu. Maka dari itu dia terlihat sangat terkejut.






PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang