2 - A LETHAL MAN

192 20 7
                                    

























Seperti layaknya prolog di awal kisah-kisah melodrama yang pernah Alana tonton, gorden itu menari-nari ditiup angin yang masuk melalui jendela yang terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti layaknya prolog di awal kisah-kisah melodrama yang pernah Alana tonton, gorden itu menari-nari ditiup angin yang masuk melalui jendela yang terbuka. Sinar matahari yang hangat menyentuh pipinya lembut, tidak bermaksud mengganggu tetapi cahaya itu terlalu enggan mengabaikan wajah cantiknya yang masih terlelap. Sampai kemudian cicit burung yang hinggap sebentar pada pembatas jendela membuat sepasang mata dengan bulu lentik itu terbuka perlahan, langsung berhadapan dengan sang pemilik pagi yang terus beranjak naik.

''Wah, kapan ya terakhir kali aku bisa tidur dengan nyenyak?'' Gumamnya tersenyum lantas bangkit perlahan.

Mengangkat kedua tangannya ke atas, merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku setelah semalaman tertidur.

Namun begitu saja ingatan itu muncul, merusak paginya yang indah.

Dan menatap kesekeliling Alana baru menyadari dia sendirian di sana, sisi di sampingnya sudah kosong meninggalkan koyakannya saja.

Dia pergi?

Memikirkan hal itu membuat Alana segera turun dari ranjang hanya untuk menatapnya kemudian.

Dia tidur di ranjang bekas wanita-wanita Keith?

Menjijikan.

Maka cepat dia masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan tubuhnya berkali-kali.

Semalam pria itu memang tidak melakukannya, dan menepati janjinya untuk tidak menyentuh Alana jika wanita itu memang tidak menginginkannya. Tetapi tetap saja.

''Alana... Kau dikendalikan oleh pria yang sudah membunuh kedua orang tuamu!'' Desisnya frustasi.

Untuk beberapa saat ia membiarkan tubuhnya diguyur air dari shower, berharap isi benaknya yang ramai akan tenang bahkan untuk sebentar saja. Tapi nihil. Terlalu banyak hal yang berlalu-lalang tanpa tujuan di sana.

Rencana balas dendamnya gagal. Kini dia harus hidup sebagai barang yang baru dibeli Keith Arthur Corado.

Setelah ini apa lagi?

''Apa aku mati saja?''

Sekilas bayangan kejadian kemarin hinggap lagi di benaknya dan Alana tahu, Keith tidak akan membiarkannya mati dengan mudah kecuali pria itu sendiri yang menginginkannya.

Jadi hari ini dia memutuskan.

Kalau tidak bisa segera keluar dari kandang harimau setidaknya dia harus bertahan hidup di dalamnya.

Mengendap-endap berusaha untuk tidak menimbulkan banyak suara, Alana berjalan keluar dari kamar Keith lantas terdiam sebentar. Kalau dipikir-pikir, ini pertama kalinya dia melihat mansion ini dalam kondisi sadar tanpa pengaruh alkohol. Dan Alana tidak bisa menyembunyikan rasa takjubnya membuat kedua matanya berbinar tanpa sebab atau mungkin karena dia merindukan rumahnya yang sekarang sudah tidak ada.

LOVE AGAIN - END of Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang