*08*

133 84 183
                                    

Kamu selalu menjadi milikku,
Walaupun kau tidak menginginkanku

-Kenzie Aurora-

*
*
*
*

Malam tiba begitu cepat. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Kenzie nampak sangat sibuk di kamarnya. Gadis itu kini tengah bersiap-siap untuk bertamu di pesta Maira. Sebuah gaun pesta mewah sudah melekat di tubuh rampingnya. Tak lupa perhiasan yang sudah dihadiahkan oleh Maira ikut dikenakannya.

Kini Kenzie duduk didepan cermin meja riasnya. Bergulat dengan alat-alat makeup untuk merias wajah cantik dan mulus itu. Kenzie adalah tipe gadis yang tak mau ribet. Hanya sedikit polesan makeup natural dan liptint di bibir ranumnya sudah lebih dari cukup. Hal itu sama sekali tidak mengurangi kadar kecantikannya.

Kenzie merapikan kembali rambutnya yang sudah ditata sebelumnya. Kemudian meraih tas kecil di ranjang dan lekas mengenakan boots hitam yang sepadan dengan gaunnya.

 Kemudian meraih tas kecil di ranjang dan lekas mengenakan boots hitam yang sepadan dengan gaunnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzie kemudian keluar dari kamar dengan terburu-buru. Suara langkah kakinya terdengar jelas saat berlarian menuruni tangga. Namun, belum sampai di ujung anak tangga, langkahnya terhenti kala melihat seseorang yang tengah duduk santai di sofa ruang tamu.

"What the..."

Riko, pemuda itu tengah bersantai di sana sambil memainkan ponselnya. Kenzie terperangah melihat style pemuda itu yang nampak sangat berkelas. Belum lagi surai rambut ikalnya yang dibelah miring dengan sedikit juntaian rambut yang menghiasi dahi mulusnya. Kenzie terkesiap saat menyadari mereka mempunyai warna pakaian yang sama.

"Eh, Zie udah siap ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, Zie udah siap ya."

Kenzie lekas tersadar dari lamunannya saat Astrid mendekat ke arahnya. Riko yang sibuk memainkan ponsel pun lekas menyimpannya saat melihat Kenzie. Sama seperti gadis itu, Riko dibuat terpesona oleh penampilan Kenzie yang luar biasa cantik malam ini. Gaun hitam yang begitu pas di badannya dan rambut tergerai, serta makeup tipis yang menambah kecantikannya.

Riko menelan salivanya gugup. Jantungnya tiba-tiba berdebar kencang tak karuan.

"Ayo sini. Ini temannya udah nunggu."

About OctoberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang