Ch.9

15.7K 568 64
                                    

"MAHEN GARIS DUAAA"  jevan menunjukan testpacknya itu yang berhasil possitive

"Yesss, saya keren kan sekali buat langsung jadi"

"Iyain dehh, yaudah ah aku mau kekamar dulu"

Chapter sebelumnya

Seminggu sudah berlalu jadi jevan sudah boleh kembali bersekolah seperti biasa mahen juga bahasanya tidak baku lagi, dan kandungannya kini berusia 10 hari, dan ada kabar gembiraa cewe' yang dikelas jevan sekarang sudah menyukai kapal itu (markno), kalau yeri? Yeri dikeluarkan dari sekolah dengan ortu mahen karena tindakan syber bullying yang sudah mengakibatkan calon cucu nya itu keguguran

"MAHENN CEPET ISHH LAMAA UDAH TELAT BANGET INII AHH" teriak jevan emosi karena dari pagi mahen menyusu kepada nya sampai tidak lihat waktu, sudah lewat 15 menit jevan dan mahen telat, tapi tidak apa' menantunya ini yang punya sekolah wkwk

"Yaa, lagian mengapa harus terburu buru? Kan ortu kita yang punya sekolah ini"

"Sama aja! Mau ortu kita yang punya kek mau ini yang punya kek, sama aja gaboleh telat mahenn!!"

"Iya' bawel, kau sudah bawa obat pereda mualnya?"

"Udah! Cepet ayokkk!!" Ucap jevan menyeret nyeret tangan mahen keluar dari mansion

Skip sampe

"Huftt.." jevan menghela nafasnya

"Ngapa lu jep? Murung amat lu, baru masuk sekolah juga" tenya nevan dengan muka bingung

"Si mahen nen--" jevan reflek membekap mukutnya dengan tangannya itu

"Nen? Apaan? Nenen?"

"I-iya nenen, dia nenen muku sm gue"

"Widih, enak ga jep diisep?"

"B aja, cuma geli dikit, ini aja bengkak"

"Liat dong jep" nevan menaruh telapak tangannya di dada jevan  sembari meremasnya

"Nevan! Keluar ini goblok!! Baju gue basahh"

"Ya maap jep, rasa asi tuh gimana dah, gue lupa"

"Kalo kata mahen kek madu, tapi setau gue asi tuh hambar tapi gue iyain aja"

"Oohh, yaudah sono lu keruangan pak mahen dulu ganti baju"

"Yowes dah, bye van"

"Dahh"

Jevan bergegas pergi keruangan mahen dilantai 4

Tok
Tok
Tok

"Silahkan masuk"

"Eh? Tumben sekali, kenapa babe?"

"Bajuku basah karena asi yang keluar"

"Diremas.siapa." Ucap mahen penuh penekanan, sungguh mahen tidak suka jika aset miliknya disentuh orang lain

"Ah tidak, tadi tidak sengaja teremas dengan salah satu teman ku, tidak apa' ini masih punya mu sayang"

"Hm..kemari"

Jevan menghampiri mahen dan langsung duduk di paha berurat nan besar itu

"Hm? Kenapa??"

"Mau nenen" mahen membuka 3 kancing baju jevan dan langsung melahap nipple pink itu dengan rakus

"Shh, pelan mahennh" mahen tidak menggubria perkataan jevan dan semakin menguatkan kenyotannya

"Oy dibilangin pelan!" Jevan mengeplak kepala mahen kuat membuat mahen protes karena terganggu

force marrige (markno/nomark) | SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang