Chapter 3

147 17 0
                                    

Rumah Kediaman Mr. Park📍

Suara mobil yg berhenti didepan lobby rumah Renza sontak membuat para IRT rumah itu berdiri dibelakang pintu rumah utama itu. Salah satu pelayan wanita itu membukakan pintu saat Wulan dan Jaegar masuk. Mereka memberi salam pada keduanya begitu juga Reva yg mengikuti adat dirumah ini.
Wulan menyambut hangat Reva dan menggenggam tangannya.

"Bagaimana Renza apa sudah mulai belajar?" - tanya Wulan pada Reva yg berdiri angguh di depannya.

"Sudah tante tadi malam" - Jawab Reva dgn sopan. Jaegar dan Wulan sangat senang mendengarnya. Cara apa yg dilakukan Reva bisa meluluhkan anaknya.

"Syukurlah klo begitu saya senang mendengarnya" - ucap Wulan dengan senyum bahagianya.

"Hehe... Iya tante Sebenrnya Renza cukup bagus untuk menangkap materi dan mungkin cara guru menjelaskan dikelasnya membuatnya bosan jdi karna itu Renza malas utk mencerna materinya." - Jelasnya Reva kepada Wulan.

"Ouh begitu.. Eum saya dan suami saya pulang mau menyampaikan hal ini untuk km semoga km menerimanya ya" - Kata kata yg Wulan ucapkan membuat Reva tidak mengerti maksudnya.

"Emm.. Maksdnya gmna ya tante maaf?" - tanya Reva heran.

"Jadi gini saya dan suami saya berniat utk menyekolahkan kmu di sekolah yg sama dengan Renza. Jadi kmu bisa memantau dan memperhatikan saat dia belajar. Karena dia sering banget bolos dan tdur saat jam belajar berlangsung. Nnti saya tempatkan km dikelas yg sama dgn Renza. Km mau yaa cantik?" - lagi² Wulan menawarkan permohonan kepada Reva, Tp Reva adalah anak yg tidak enakan. Ia sudah banyak ditolong oleh majikannya.

"T-tpi tante, tante sama om sudh banyak bantu saya. Mnurut saya ini terlalu berlebihan utk saya" - ucapnya sopan.

"Ehh.. Engga Reva sayang justru saya udh percaya bgt sama km buktinya hanya sehari saja km udh bisa luluhin anak saya buat mau belajar. Jdi mau ya bantu saya. Kan kmu juga ingin mendapatkan beasiswa itu kembali bukan? Nnti kalian bisa satu universitas klo km mau." - Bujuk Jaegar ke Reva. Reva bimbang dia sebenrnya tidak enak tetapi cita - cita utama dan harapan tinggi orangtuanya bisa tercapai.

"B-baik tante om.. Saya akan terima. Sebelumnya saya berterima kasih banyak karna anda sudah banyak membantu saya" - Ucap Reva dengan sopan dan lembut sambil menundukan wajahnya.

"Eh eh.. Nggak papa syng jangan seperti itu. Ini bukan seberapa dgn km menyelamatkan saya waktu itu sedang membawa berkas yg sangat amat penting. Jika berkas itu hilang mungkin keluarga saya dan bisnis saya sudah bangkrut dan miskin" - Jelasnya Wulan membuat Reva terkejut. Karena Reva benar² tidak tau apa yg ada diisi tas tersebut.

"Ahh... Begitu tante syukurlah" - ucap Reva.

"Yasudah besok kamu sudah mulai sekolah yaa. Tdi udah saya daftarin nama kmu di sekolah Renza. Tenang aja sekolah itu milik ayah Renza. Jdi jika terjadi sesuatu ke kamu dan Renza atau teman² Renza, Ayah Renza tidak segan untuk menskors kan siswa itu". - Ucap Wulan sambil memegang bahu Reva dan tersenyum Tulus.

"B-baik tante om sekali lagi terima kasih sudah sejauh ini membantu saya" - Ucap Reva yg bersyukur karena masih ada orng baik didunia ini.

"Kalau begitu saya kembali ke dapur lagi ya tante om. Permisi" - Sambung Reva.

Jaegar dan Wulan melihat dengan senyum tulus mereka saat melihat punggung gadis itu yg sudah mulai menjauh dari tatapannya.

"Andai Renza punya pacar kayak Reva pasti mama bakal seneng bgt dan bersyukur" - ucap Wulan kepada suaminya.

"Papa juga kok klo mama senang papa juga ikut senang" - Ucapny Jaegar sambil merangkul istrinya dan menatap istrinya.

"Mau kayang boleh g sih, author macam apa ini gue bikin cerita sendiri tp salting sndiri :') " - Author

REVANZA || (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang