Terdengar suara berisik dari kelas XI DKV 3, karena kelas itu sedang jam kosong alias tidak ada guru yang masuk. Sang ketua kelas yang memang sudah lelah dengan kelakuan teman-temannya pun mengajak mereka untuk keluar kelas, membeli jajanan di kantin sekolah itu
"Pen, turun dong. Malu gue" Shani, si ketua kelas menarik rok yang digunakan Feni, sahabatnya
"Males, lagian ngape si"
"Jajan aja yok, daripada beginian lu. Nan! ayok" Shani juga menarik tangan Jinan yang sedang tatalu itu. Jinan yang mendengar kata 'jajan' pun langsung beranjak keluar kelas, menyuruh kedua sahabatnya itu untuk segera keluar
"Kela atuh!" Feni berteriak, kemudian ketika ia ingin keluar kelas malah menabrak seseorang. Bukannya mengenai lantai, ia malah merasa sebuah tangan memeluk perutnya. Betapa terkejutnya dia kala Shani memeluknya, menatapnya dengan kaget
"E - eh sorry gre, sumpah ga sengaja" Feni yang terkejut memegang tangan yang dipanggil gre tadi, membuat Shani tersadar dan melepas pelukannya lalu membuang pandangannya, menatap kearah lain
"Iya gapapa Fen, e - eum thanks Shan udah n - nolongin" Gracia menggaruk rambutnya yang tidak gatal, melirik pada teman-temannya yang hanya diam
"Iya, gapapa" handphone yang berada ditangannya sengaja ia mainkan, agar ia tidak melihat ke Gracia
"Yaudah, gue duluan ya Shan, Fen"
"Lah gue enggak?"
"Eh Jinan hehe, duluan ya" Gracia terkekeh, melambaikan tangannya pada Feni dan Jinan melirik sekilas pada Shani yang masih asyik memainkan handphonenya
Setelah Gracia dan teman-temannya pergi, Shani menghela nafas lega. melihat kembali tangannya
"Ekhem, seneng gak lu bisa meluk si Gre" Jinan terkekeh, mendorong pelan bahu Shani yang masih terdiam
"Iya sama-sama Shan, janlup mi ayam mang Eko" Feni menepuk pundak Shani, membuat Jinan dan Feni tertawa
"Gampang"
Setelah sampai di kantin, Shani masih menatap kedua tangannya. Entahlah, ia hanya merasa senang akhirnya bisa memeluk Gracia. Si Crush nya yang ia sukai sejak MPLS. Si gadis pecinta makanan, penyuka ungu dan gadis yang memiliki gigi gingsul membuat Shani semakin jatuh pada pesona Gracia. Ingin sekali rasanya Shani mencubit pipi gembul Gracia yang semakin membuat Shani ingin mencubit-cubit pipi Gracia
"Kalo naksir tu deketin, jangan diliatin terus. Tar malah keduluan sama yang lain"
"Gue gatau orientasi seksnya apa, gue cuma takut dia bener straight" Shani menundukkan kepalanya, masih memandang tangannya yang tadi memeluk Gracia
"Iya juga sih, tapi lo taukan si Anin sama kayak kita? tar tanya-tanya aja sama dia" Feni mengelus bahu tegap Shani, merasa sedikit kasihan pada sahabatnya ini
"Gue cuma takut ga sesuai ekspetasi gue aja" Shani menyimpan kepalanya di meja kantin sekolah itu, menghela nafas kasar
"Tenang, ada kita kok. Kita pasti bantu lo"
•••
Jinan, Feni dan Shani saat ini berada di depan kelas Anin, XI Hotel 2. Setelah bel pulang tadi, ternyata kelas Anin belum keluar. Setelah menunggu 5 menit akhirnya keluar, Jinan langsung menarik tangan Anin yang kaget akan kehadiran ketiganya
"Eh, ape nih" Anin hanya diam saja ketika Jinan menarik tangannya
"Ekhem sebelumnya maaf udah ganggu lo, gue cuma mau nanya sesuatu sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
GRESHAN ONESHOOT
Fanfictionisinya cuma oneshoot greshan shndom-! jaga jaga ada 18+