Hehehe sorry guys baru di up-nya sekarang👀✌🏻
Sesuai apa yg dikatakan Gracia tadi, kini keduanya berada apartemen milik Gracia. Sumpah, Shani rasanya ingin kabur cuma ya mana mungkin, tar gajadi dapet duit
"Shan? kenapa diem aja?" Gracia menoleh pada Shani sembari memasukkan kata sandi apartemennya
"Hah? oh engga, gapapa" Shani menatap pintu apartemen itu
Gracia terkekeh, membalikkan badannya kemudian mengalungkan kedua tangannya pada leher Shani, tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus rahang Shani
"Gapapa, tenang aja kok. Kan aku yang sakit bukan kamu" Gracia terkekeh kemudian mencium pipi kanan Shani
"Iya kak" Shani tersenyum pada Gracia, mau bagaimana pun Gracia sudah membantunya
"Gausah panggil kak, kesannya kayak aku tua banget" Gracia memajukan beberapa senti bibirnya membuat Shani merasa gemas
"Ya terus apa dong? kakak kan lebih tua dari aku, 4 taun malah" Shani mengecup kening Gracia kemudian mengelus rambut coklatnya
"Sayang"
Satu kata itu membuat Shani terdiam, agresif sekali orang ini
"Iya, sayang" Gracia terkekeh dan tanpa aba-aba ia mengecup bibir yang sedari tadi sangat ingin ia cicipi apa Shani kaget? tentu saja.
"I like your lips babe" Gracia mengedipkan sebelah matanya pada Shani, tersenyum nakal padanya sebelum membuka pintunya
Shani dan Gracia sudah berada di dalam apartemen, kini keduanya sedang menonton serial netflix katanya si mau netflix n chill. Hingga tanpa sadar Gracia memeluk Shani yang berada disebelahnya
"Shan"
"Iya?"
"Mau dipangku"Shani menegang ditempat, tetapi sedetik kemudian ia menganggukkan kepalanya hingga akhirnya Gracia sudah berada di pangkuannya dengan tubuhnya bersandar sepenuhnya pada Shani dan kepalanya ia simpan di bahu tegapnya
Demi apapun Shani pengen gerak tapi ga bisa, badannya terasa kaku dan canggung sekali rasanya
"Ssshannn" Shani yang mendengar suara Gracia yang sedikit berbeda pun menolehkan kepalanya dan ternyata Gracia sudah melihat duluan ke arahnya dengan senyuman yang terukir di wajah cantiknya. Dengan cepat Gracia menyambar bibir tipis milik Shani walau hanya sebentar karena Gracia melepas ciuman itu, tetapi lagi-lagi Gracia mencium kembali bibir Shani
"I'm so obsessed with your lips, Shani Theora" ucap Gracia sembari mengelus-elus bibir Shani
Sepertinya Shani pun sudah dikuasi oleh nafsu gara-gara Gracia, apalagi dengan pakaian yang sekarang ia gunakan hanya tanktop hitam dan hotpantsnya menampilkan paha mulusnya. Shani pun mengelus paha terbuka milik Gracia, membuat Gracia mengerang dibuatnya
"Eunghhh Shani" Gracia melepas ciuman keduanya dan mendongakkan kepalanya memberi akses lebih pada Shani juga mendorong kepala Shani agar semakin dalam mencumbu lehernya
"Ohhh s — shitttt Shanniii" Gracia meremas rambut Shani kala ia semakin merasakan kenikmatan
Shani mendorong pelan Gracia agar ia lebih leluasa menikmati tubuh indah milik sang lawan
"Sshhhhh aahhh S — Shannn" Shani mengangkat kedua tangan Gracia dan meletakkan kedua tangannya di belakang kepalanya
Shani kembali mencumbu leher Gracia, menggigitnya pelan membuahkan desahan dari Gracia
Semakin lama ciuman Shani turun ke bawah, sampai pada vagina Gracia
"Shannn a — aku udah ga kuat ahhhh"
Shani menjilat, bahkan menggigit klitoris Gracia membuat sang empu semakin mendesah kerasTiba-tiba saja Shani memberhentikan kegiatannya yang tentu membuat Gracia kesal. Belum sempat mengomel Kini kedua jemari Shani sudah memasuki area kewanitaannya yang sudah basah
"AAHHH S - Shaniiii" Gracia sontak mendongakkan kepalanya, meremat rambut Shani yang berada diatasnya kemudian mengigit bibirnya untuk menambah birahi Shani
Shani yang melihat wajah Gracia dengan ekspresi seperti itu pun menjadi semakin kalut, sontak menggerakkan jemarinya dengan cepat
"Ahhh S – Shaniii eungghhh" tangan Gracia perlahan membuka kaos oversize yang dipakai Shani kemudian kuku-kuku panjangnya mencakar punggung Shani
"I — im gonna cum babe a – ahhhh" Gracia mendesah panjang kala merasa akan mengeluarkan cairannya
Setelah memberi istirahat sejenak untuk Gracia, Shani dengan cepat membuka serta boxernya mengeluarkan sesuatu yang sudah sedari tadi menegang dan kini mengacung dengan sempurna
Dengan perlahan Shani mengoleskan cairan itu pada penisnya, mengecup leher Gracia yang sudah terdapat bekas kemerahan disana
"Eummm Shannn cepet masukin" Gracia melirik kebawah, melihat penis Shani yang ternyata sangat besar, panjang dan berurat itu membuatnya semakin basah disana
"Apa yang dimasukin kak?" tanya Shani dengan seringai yang menghiasi wajahnya
Gracia kemudian mendongakkan kepalanya, menatap Shani yang sedari tadi sudah memperhatikan dirinya yang sudah sangat berantakan. Kemudian Gracia mendorong kepala Shani agar semakin dekat padanya
"I wanna feel your dick inside me, Theora. Mine is so wet because of you, so come and fuck me!" dengan seringai nakal Gracia menggigit bibir bawahnya membuat Shani semakin tak kuasa untuk menahan gejolak ini
"Why you so agressive miss Gracia? as your wish miss Gracia, but don't regret it after this" Shani mendorong penisnya perlahan membuat Gracia seketika langsung bergerak
"Move babe!" menuruti sang lawan, Shani menggerakkan pinggulnya dengan cepat membuat Gracia mendesah keras dan jangan lupakan punggung serta pundaknya sudah memerah akibat nona Gracia
"Aaahhhh Shanniii" Gracia mendongakkan kepalanya, tangannya mengarahkan kepala Shani agar menghisap payudaranya
"Ahhhh ahhhh Shanniii emmmhhh"
"Ohhh shiittt sempit banget aahhh"
"Fa – fasterrrr aaahhh Shanniii"
"Fuck enak banget"
"Eunnggghhhh Sshanniii i'm cum againnn ahhh"
Setelah mengatakan itu, Shani semakin cepat menggerakkan pinggulnya, memegang pinggul Gracia guna mempercepat gerakannya
"Aaahhhh Shanniiii" Gracia sudah kembali mendapat pelepasannya, badan Gracia kini sudah dibalik menjadi menungging kemudian Shani langsung memasukinya
"Sshanniiii" Gracia meremas bantalnya untuk menjadi pelampiasannya
"Oh fuck! i'm so obsessed with you kak Gee"
"Aaahhhh yeahhh right there babe" Gracia mendongakkan kepalanya, menikmati apa yang sedang ia lakukan bersama sang lawan
"Gosshhh i'm cum" Shani dengan cepat mengeluarkan penisnya kemudian mengeluarkan cairannya di pantat Gracia
"That was so amazing, kalo mau lagi ke aku aja gausah ke lain"
"Kalo aku mau tiap hari?"
"I'll give anything for you"
Keduanya berpelukan dengan hangat, melupakan ruang itu yang sudah sangat berantakan karena ulah keduanya, tetapi sebelum itu Shani menggendong Gracia kekamarnya dan mematikan televisi setelahnya keduanya tertidur dengan kondisi berpelukan hangat
WKWKWKWKWK sorry lama up nya guys🙏🏻
Janlup vote+comment ya guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
GRESHAN ONESHOOT
Fanfictionisinya cuma oneshoot greshan shndom-! jaga jaga ada 18+