Bar

3.9K 206 42
                                    

Cieee double update, and happy reading! jangan lupa comment biar gua semangat buat update ni wp wkwkwk













"Ayolah Shan sekali-kali ikut"

"Hah ngga ah"

Saat ini Shani bersama teman-temannya sedang membicarakan suatu bar yg terkenal dan ingin mengunjunginya, tetapi karena Shani yg tidak mau membuat teman-temannya harus extra sabar untuk membujuk si bocah polos ini agar mau ikut bersama mereka

"Kenapa lu gamau sih, padahal seru loh Shan" Jinan, salah satu teman Shani selalu memaksanya untuk ikut bersamanya. Kemana pun ia pergi Shani harus selalu ikut

"Ck kalian aja kenapa sih, gua mau di rumah aja kalo gitu"

"Ga ada ya, awas kalo lu balik. Nanti gua samperin ke rumah lu"

Shani sudah muak dengan semua ini, teman-temannya selalu mengajaknya ke tempat yg tidak seharusnya mereka masuki tetapi mereka malah bersikeras untuk mengunjungi tempat tersebut

"Hadeh ga waras"

•  •  •  •  •

Kini Shani sedang bersama Jinan menggunakan motor sport miliknya karena takut Jinan mabuk. Ketika mereka memasuki tempat tersebut, bau alkohol yg menyeruak masuk ke hidungnya membuatnya seketika ingin muntah. Sial ia paling tidak suka dengan alkohol

"Karna lo udah mau ikut, jadi gapapa kalo cuma duduk doang. Gua mau ke dance floor, mau joget sama cewe cewe cantik" Jinan dan teman-temannya yg lain pun terkekeh lalu pergi meninggalkannya sendiri

Pada saat Shani sedang asyik melamun, tiba-tiba ada seorang waiters yg menawarkannya menu

"Yg non alcohol aja mas, udah itu aja" hingga akhirnya ia pergi dan Shani pun kembali termenung

"Anjir apaan banget jamet semua ini, mana banyak tante-tante lagi"

Setelah minumannya datang dan memainkan handphone nya, Shani dikejutkan kala seorang wanita yg datang menghampirinya menggunakan dress di atas lutut itu

"Hi, sendirian aja?" wanita itu bertanya dengan senyum yg menghiasi wajahnya, sial hanya dengan cahaya remang-remang saja cantiknya tak tertutupi dan Shani menarik kata-katanya, ternyata ada wanita cantik juga disini

"Eum ngga, saya sama temen tapi lagi pada di sana" Shani menunduk dan kembali meminum jusnya, wanita itu tersenyum kala melihat Shani yg menunduk

"Sial dia sangat menggemaskan"  

"Saya Gracia, nama kamu?" wanita itu menjulurkan tangan kanannya hendak mengajaknya untuk berjabat tangan sebagai tanda pengenalan, Shani hanya menatap sekilas tangan putih bersih itu dan melihat wajah cantiknya

"Saya Shani" Gracia terkekeh kala mendengar jawaban itu, seperti anak kecil pikirnya

"Kamu kenapa diem aja? ga ikut sama temen-temen kamu itu" Gracia terus menatap pada Shani yg menundukkan kepalanya

"Saya ga suka begituan, geli sendiri" Shani menatap sekitar yg terlihat banyak orang bergoyang mengikuti alunan lagu, sebenarnya ia hanya menghindari tatapan itu. Shani paling tidak bisa kalau di tatap seperti itu dan Gracia kembali tertawa kecil

"Lucu banget kamu Shan, kamu kayanya masih kuliah? atau masih SMA?"

"Hah aku— eh maksudnya saya kuliah, baru semester 2 tapi" Shani menggaruk tengkuk lehernya ingin segera keluar dari tempat ini

"Oh gitu, kalo mau kerja bisa ke aku aja" Gracia memberikan kartu namanya pada Shani seketika membuatnya terkejut

"Loh kamu?"

"Sshhh, let's keep it secret Shan" Gracia mengelus bibir bawah Shani karena ia hampir keceplosan membeberkan sesuatu

"You so attractive, Shani. Jadi penasaran gimana jari-jari ini main" Gracia mendekatkan wajahnya pada telinga Shani dan menjilat daun telinganya membuat Shani seketika meremang 












Dan kini secara tanpa Shani sadari keduanya sudah berada di suatu kamar di tempat tersebut, dengan Shani yg terbaring di bawahnya dan Gracia berada diatasnya

"Sshh Shann ahhh"

Desahannya keluar kala tangan Shani mengelus paha dalamnya dan semakin naik

Saat Gracia bergerak turun ke bawah, ia merasakan suatu tonjolan di selangkangan Shani yg membuatnya terkejut

"Shani?"

"Eummm.... iya, i have something that i shouldn't  have. I mean, yea you know— aahhhh" Gracia mengelus tonjolan itu dan tersenyum senang ketika mendengar desahan Shani yg memenuhi ruangan

"Aahhh kak Gee eumhh...."

Gracia sudah membuka dress nya sendiri dan kini terlihatlah bra berwarna merah yg menutupi payudaranya, ketika Shani tak sengaja melihatnya ia langsung mengalihkan tatapannya membuat Gracia lagi-lagi terkekeh

"Apa punya aku kurang gede sampe kamu gamau liat hm?"

Kini terlihat semburat merah pada pipi Shani kala mendengar perkataan wanita cantik yg berada di atasnya yg sedang asyik mengelus perut berototnya

"Eunghh e — engga, aku cuma belum terbiasa aja"

"Harus di biasain, karna sepertinya aku bakal minta terus ke kamu" Gracia mengatakan itu pada telinga Shani dan menghembuskan nafasnya disana membuatnya merasakan geli

"Kayanya bukan cuma jari doang yg bakal bikin aku keenakan nih, tapi little Shan juga. Bukan begitu baby?" 







— TBC.













Kalo rame lanjut dehh, jangan lupa vote sama comment guys

GRESHAN ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang