Shania Gracia, si mahasiswi semester 4 yg masuk jurusan ilmu komunikasi ini sangat populer di kampusnya, sampai lelaki ataupun perempuan pun jatuh cinta pada pesona Gracia. Gracia memiliki 3 temen seperbolosannya yaitu Sisca, Feni juga Anin. Entahlah, padahal mereka smua ini pintar tetapi mereka suka sekali membolos. Ah ya— satu lagi, Shania Gracia ini sangat ambis untuk mendekati sang dosen muda yg hanya terpaut 2 tahun lebih tua darinya
"Weh kantin yuk, laper banget gue" ucap Sisca dengan wajah tak santainya itu
"Yuk gasin, laper banget gue jir" tambah Anin dengan langsung berlari menuju kantin, membuat semua temannya itu mengikutinya. Secara kebetulan, ketika Gracia berlari sembari berteriak ia menabrak dosennya, iya si dosen yg pengen banget dia dapetin itu
Belum sempat terjatuh, tangannya sudah ditarik duluan sampai posisinya ini seperti memeluknya
"YA AMPUN WANGINYA BIKIN GILA"
Keduanya masih sama-sama terdiam, juga saling bertukar pandang. Tetapi karena deheman sang dosen membuatnya mau tak mau melepaskan dirinya
"M – maaf miss" Gracia tertunduk, dengan memainkan jemari-jemarinya entahlah ia merasa gugup sekarang
"Lagian ngapain lari-lari, bahaya nantinya kenapa-napa"
"Miss khawatir sama saya?" tanya Gracia dengan muka polosnya sembari menunjuk dirinya sendiri, setelahnya baru ia tersenyum lebar
"Hah? apaan ngga, saya cuma ga mau yg lain kenapa-napa cuma gara-gara kamu lari-larian gitu"
"Miss, saya mau nanya boleh?"
"Tentang apa?"
"Tentang miss"
"Apaan"
Gracia mendekat, sedikit berjinjit lalu mengalungkan kedua tangannya di leher dosennya itu
"Emang iya miss Shani punya itu?" ucapnya pelan dengan hembusan nafas yg kena telinga sang dosen, iya miss Shani
Reflek sang dosen itupun sedikit menjauh, memalingkan wajahnya agar tak bertemu dengan Gracia
"Bukan urusan kamu, Gracia" setelah mengatakan itu, Shani pergi begitu saja. membuat Gracia memajukan sedikit bibir bawahnya
"Ga mau tau, gue harus dapetin miss Shani!!"
"Weh Gre kemana aja lo lama banget" ucap Sisca dengan bakso yg memenuhi mulutnya
"Huhaheuheu, telen dulu njeng!" Gracia kemudian mengambil garpu yg ada dimangkok itu, mengambil baksonya satu lalu membawanya menuju mulutnya
"Heh! pesen sono"
"Guys kayanya miss Shani beneran punya anu deh" Gracia dengan cepat membuka sesi gibahnya
"Hah maksud lo? miss Shani punya kontol?" reflek Feni pun menampol pipi Anin sembari tertawa, sedangkan Sisca ia tersedak bakso karena ucapan Anin tadi
"Aduh anjir ngakak banget" ucap Feni yg masih tertawa
Saking asyiknya tertawa, mereka sampai tak sadar yg dibicarakan sedang berada diantara Gracia juga Sisca. Feni dan Anin yg sudah selesai makan pun kaget karena melihat kehadiran sang dosen, sejak kapan? tapi Anin juga Feni pun menyadarkan Gracia dan Sisca
"Apaan si lu bedua aduh anjir kocak banget"
Melihat gestur mulut yg diberikan Feni, Gracia juga Sisca pun melihat kebelakang, alangkah terkejutnya mereka kala melihat Shani yg memperhatikan keduanya
"Kalo ngomongin saya tu harusnya pas ada saya juga" setelahnya Shani pun pergi meninggalkan mereka semua yg mematung ditempat
"Anjir kaget banget gue"
"Eh anjir bilang dong kalo ada miss Shani!!!"
"Eh bego kita udah ngasih tau tapi lu nya aja!!!"
jam sudah menunjukkan pukul 18.15, tetapi Gracia masih menunggu jemputannya datang. Iya, Gracia tidak dibolehkan membawa mobil sendiri karena maminya itu sangat protective kepadanya
"Duhhh pak Agus mana sih, lama banget"
Tetapi tak lama setelah itu, ia melihat Shani yg hendak memasuki mobilnya itu membuat Gracia dengan cepat berlari menghampirinya membuat Shani kaget
"Kamu ngapain kesini?"
"Aku nebeng ya miss hehe, jemputan aku ga dateng jadi nebeng aja sama miss" Gracia tersenyum menampilkan gigi gingsulnya yg membuat Shani diam terbeku
"Ck gada gada, pesen ojek saja sana" Shani hendak melepas tangannya dari genggaman Gracia, tetapi tatapan memohonnya itu bikin Shani diam tidak berkutik
"Miss... please..." dengan puppy eyes nya, Gracia memohon pada Shani
Melihat Gracia yg memohon seperti itu membuat Shani tak tega
"Cepat naik"
Gracia dengan cepat naik ke mobil Shani, taku malah berubah pikiran
"Arahkan saja nanti ke rumah kamu"
Mendengar itu Gracia tersenyum senang dan langsung menganggukkan kepalanya
tanpa sadar Shani tersenyum melihat tingkahnya"Gemes"
"Gracia?"
Saat sudah sampai didepan rumah Gracia, Shani pun sedikit mengguncangkan badan Gracia yg tertidur. Tetapi gadis itu susah sekali untuk dibangunkan
"Eunghh" lenguh Gracia pelan karena merasa terganggu, saat Gracia mengucek matanya, tangannya ditahan oleh Shani
"Jangan dikucek matanya" Shani menatap dalam mata Gracia, menyusuri bola mata itu yg membuat hati Shani seketika menghangat, tanpa sadar hal itu membuat Gracia merasa salah tingkah
"Miss... aku mau ngomong"
"Jadi pacar saya"
Gracia terdiam, kaget karena perkataan Shani
"Saya tau kamu suka sama saya selama 2 tahun lebih itu, maka dari itu kamu harus jadi pacar saya. Kau tau, saya sudah menyimpan perasaan bahkan sejak saya melihat kamu, Gracia. Kamu yg selalu saja terlambat, selalu mengganggu saya dan segala tingkah kamu yg sangat menggemaskan dimata saya. Saya tidak suka ketika kamu dekat dengan Frans atau Vino, kamu sekarang pacar saya dan jangan pernah dekat dengan mereka lagi, paham?" ucap Shani panjang lebar membuat Gracia semakin terdiam, hingga saat Shani mencium keningnya membuat Gracia tersadar dan muncul semburat merah di pipinya
"I — iya iya, udah ah" ketika Gracia akan membuka pintunya, ia kembali ditahan oleh Shani
"Besok saya jemput, see you tomorrow babe" setelah sekian lama akhirnya Gracia melihat senyum itu, yg membuat jantungnya tidak bisa diam, dan mampu membuat dia ikut tersenyum
"See you tomorrow, pacar" Gracia pun akhirnya membalas cium di pipi kiri Shani dan tersenyum, lalu langsung turun dan berlari masuk ke rumahnya
— END —
Jangan lupa vote sama komen gesss
KAMU SEDANG MEMBACA
GRESHAN ONESHOOT
Fanfictionisinya cuma oneshoot greshan shndom-! jaga jaga ada 18+