Sembilan

536 65 6
                                    





Hazel tajam itu seakan tak berhenti menelanjangi Jungkook. Demi apapun Jungkook rasanya ingin lari saja dari sana. Meski ini rumahnya sendiri meski ini adalah kediamannya sendiri. Harusnya dia bisa saja mengusir pemuda yang kini tengah menatapnya tajam itu

" Kenapa gelisah begitu sih..? " Ucap pemuda itu yang tak melepas sedikitpun pandangannya. Jungkook jujur saja sudah berkeringat dingin sebenarnya.

Jungkook terkesiap seketika. Lagi lagi dia merasa seperti tengah di pergoki. Ah kenapa lelaki ini betah sekali di sini. Sudah terhitung hampir setengah jam dan mereka juga memakan makanan yang tadi di bawa Taehyung .

" Kak...."

Entah Taehyung yang memang terlampau asik memandangi Jungkook atau memang dianya sendiri yang tengah melamun. Karna saat Jungkook memanggilnya dia terlihat terperanjat. Seperti orang kaget

"Kamu panggil apa aku barusan..?"

" Kak...aku panggil Kakak...benarkan Kak Taehyung lebih tua dariku..?"

Taehyung yang semula duduk bertumpu pada tangannya kini mengubah posisinya. Duduk dengan tenang tapi tidak memutus sedikitpun tatapan tajamnya pada Jungkook.

" Ah..iya benar...aku lebih tua darimu "

" Jadi bolehkan aku panggil Kakak saja ...Kak Taehyung...!"

Taehyung tersenyum tipis dan menggaruk pelipisnya yang tiba tiba gatal. Alibi sebenarnya karna entah kenapa panggilan Kak itu terasa manis di telinga.

" Tentu saja boleh. Aku menyukainya ..!"

" Hmm baguslah...kalau Kakak suka...hehehe..!"

Setelah itu tidak lagi terdengar percakapan lebih lanjut. Jungkook sendiri juga bingung kenapa dia tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Padahal dia bukan tipe orang yang sulit untuk beradaptasi. Dia anaknya ceria dan senang bergaul apalagi dengan teman baru.

Tapi entah kenapa dengan Taehyung ini. Tetangga baru nya ini sangat sulit sekali membangun komunikasi. Dia sering sekali di landa gugup dan grogi tiba tiba.

Apa karna efek dia sering nguping pembicaraan Taehyung ya ?

Karna setiap kali Taehyung bicara Jungkook seperti ketakutan. Takut kalau kalau saja Taehyung sebenarnya mengetahui kalau obrolannya selama ini di dengar orang lain.

"Kakak ga balik ke kamar Kakak..?

Taehyung melirik jam tangannya. Baru dia sadar ternyata sudah lumayan lama dia bertamu di kamar Jungkook.

" Wuah ..sudah lama juga ternyata ya aku di sini. Ya sudah kalau begitu aku pamit ya ..mau mandi dan istirahat juga !"'

Taehyungpun berdiri bersiap untuk kembali ke kamarnya. Ada sedikit kelegaan yang Jungkook rasa saat Taehyung benar benar melangkah dari hadapannya. Jungkook bahkan mengantar Taehyung sampai pintu demi menjaga sopan santunnya

" Terima kasih ya Kak sudah mau mampir. Mana tadi juga di bawakan makanan, aku jadi ga enak !"

" Aku yang makasih Jungkookie karna udah di ijinin mampir. Lain kali kalo nanti aku mampir lagi boleh kan...atau mungkin kita bisa jalan keluar barangkali ?"

Jungkook tentu saja terkejut. Pikirnya lelaki ini akan berhenti sampai di sini. Ternyata tidak. Lalu apakah Jungkook harus menerima tawaran itu. Sedangkan dia masih di landa was was akan niat Taehyung

"Huh...ja..jalan keluar ? Haha..ya ...yaa boleh boleh saja Kak..lain kali hehe ok..lain kali.." tidak tau harus berekasi seperti apa Jungkook hanya menjawab apa yang ada di kepalanya. Dan sialnya malah dia terkesan menerima ajakan itu. Aduh mampus lah kau Jungkookie

ROOM 123Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang