Peraturan keduabelas: Setiap hari Jumat, seluruh seprai di rumah, termasuk di kamar-kamar tamu yang tidak terpakai, harus diganti. Dua minggu sekali, tirai-tirai harus diturunkan dan dicuci. Selama tirai masih belum terpasang kembali, jendela-jendela harus tetap dibiarkan tertutup. Cermin-cermin dilap dengan lap basah minimal seminggu sekali.
~ 🥀🥀🥀 ~
Lama sekali Lord Beverley berbicara dengan Dokter Satterthwaite. Dengan kesigapan seorang pelayan berpengalaman, Joanne segera membawa Amy menyingkir. Ia ambil keranjang belanja dari tangan si gadis, lalu ia suruh gadis itu membersihkan rumah. "Hari ini aku akan memasak," katanya, "dan kau akan mengganti seprai serta menurunkan tirai-tirai. Ayo, Amy, hari ini hari Jumat. Banyak yang harus kita kerjakan."
Amy tentu saja menurut. Memangnya apa lagi yang bisa ia lakukan? Ia tahu tidak sopan menguping pembicaraan orang lain. Tentang hal itu, orang tuanya sudah mendidiknya dengan keras. Namun, toh pintu perpustakaan tidak terlalu tebal. Sepotong-sepotong, pembicaraan kedua lelaki itu terdengar juga ke luar.
"Aku memang sengaja melakukannya, Satterthwaite." Demikian Lord Beverley berucap. "Harus ada seseorang yang bertindak. Kita sama-sama tahu itu."
"Dengan apa? Mayat-mayat itu? Percuma! Dengar, Beverley, ada baiknya sekali-sekali kau keluar rumah, supaya kau bisa benar-benar melihat dunia macam apa yang kautinggali ini. Tadi, dalam perjalanan ke sini, aku melihat keributan di jalan. Seorang pria asing dicegat warga setempat karena ia memakai jaket panjang berwarna hitam. Dari logat bicaranya, kurasa pria itu orang Italia. Dari para pasien dan staf rumah sakit, aku mendengar insiden serupa terjadi di mana-mana. Orang-orang kulit berwarna yang seringkali menjadi target. Apa itu yang kauinginkan? Mengorbankan lebih banyak orang tak bersalah supaya tanganmu tetap kelihatan bersih?"
"Namun setidaknya orang-orang mulai peduli. Polisi sekarang terpaksa bertindak. Kau tentu tahu aku tak mungkin datang langsung pada polisi. Mereka akan menganggapku sudah sinting. Sekarang, coba lihat seluruh pekerjaanku ini. Kaupikir aku hanya bersenang-senang saja dengan semua ekstrak dan formula itu? Aku mencari cara untuk menghentikannya, Satterthwaite. Di saat bersamaan, aku harus melindungi keluargaku. Nama baik mereka ada di tanganku, dan sebagai anak yang berbakti, takkan kubiarkan nama keluarga Beverley tercoreng."
"Ya, dan kau mengotori tanganmu sendiri dengan darah demi melakukannya." Suara Dokter Satterthwaite sinis dan pahit. "Kau butuh bantuan, Beverley! Hentikan kegilaan ini sekarang juga!"
Mendadak, terdengar suara nyaring meja digebrak. Amy terperanjat, lalu cepat-cepat menyingkir dan pura-pura sibuk. Suara-suara masih terdengar dari dalam. Tak berapa lama kemudian, pintu perpustakaan terbuka. Sang tuan rumah berdiri di samping pintu dengan lengan bersedekap, bibir tipisnya terkatup menahan amarah.
"Sebaiknya kau pergi sekarang, Satterthwaite. Tidak perlu kembali lagi ke sini. Terserah kalau kau mau pergi pada polisi, atau melakukan hal lain dengan informasi yang kaumiliki. Hanya saja, kuharap kau siap menghadapi konsekuensi untuk itu," tutur Lord Beverley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into the Shadows
Paranormal[Paranormal - Thriller - Dark fantasy] Content warning: violence, horror elements Musim gugur 1886. Amy, seorang gadis yang kehilangan segalanya pasca kebakaran menghanguskan rumah dan keluarganya, mulai bekerja sebagai pelayan di rumah Lord Nathani...