Setelah memperkenalkan diri, arwah bernama Zanya itu langsung menjelaskan kepada Evie siapa dirinya. Ketika Evie mulai menanyainya, Zanya mengajaknya untuk pergi bersamanya ke dalam dan di luar terowongan yang gelap. Evie memandang Gavrael dan kesepakatan tak terucapkan melintas di mata mereka sebelum Evie berbalik ke Zanya dan mengangguk setuju. Gavrael kemudian meraih tangan Evie dan menggenggamnya erat-erat sebelum mereka berdua mengikuti Zanya yang sudah masuk ke dalam terowongan gelap.
"Setelah kita keluar dari terowongan ini, kita akan masuk ke kerajaan peri cahaya. Itu disebut Crescia, pernah dikenal di seluruh negeri sebagai tempat paling surgawi yang bisa kamu temukan di permukaan atau di bawah." Zanya memberikan informasi itu secara sukarela. Baik Evie maupun Gavrael dapat menangkap tanda-tanda kebanggaan dalam nada bicaranya saat dia berbicara tentang kerajaan Crescia ini. Dan melalui ini, itu membuat mereka penasaran untuk mengetahui lebih banyak tentang tempat itu dan berharap untuk melihat sendiri seperti apa tempat itu.
Saat mereka keluar dari terowongan yang gelap, kecerahan menyebabkan Evie menyipitkan matanya karena cahaya yang tiba-tiba menyilaukan dibandingkan dengan cahaya lembut yang biasa dia alami di terowongan.
Suara bersemangat Zanya kemudian masuk ke telinganya. "Kami telah tiba! Ini adalah pintu masuk Crescia, rumah bagi peri cahaya!" Setelah mengedipkan matanya beberapa kali, pandangan Evie menyesuaikan diri dengan sumber cahaya di luar gua dan akhirnya bisa melihat sekeliling dan melihat di mana mereka berada saat ini. Mereka diam-diam mengambil semuanya saat mereka terus mengikuti Zanya, berjalan bersama saat dia memimpin mereka.
Zanya mulai menceritakan kepada mereka kisah Light Faes, tentang apa yang terjadi di masa lalu dan mengapa Crescia kini telah runtuh. Pada saat mereka tiba di kastil, Zanya menunjukkan kepada Evie peri cahaya lain yang terjebak dan saat ini berada di aula singgasana. Dan kemudian dia menceritakan segalanya, tentang siapa dia dan tentang ramalan kepulangannya.
Gavrael diam-diam mendengarkan semua yang telah dikatakan, menyimpan semuanya dalam pikirannya untuk melihat ke belakang dan merenungkan sedikit lebih dalam untuk hari lain. Dia tidak bisa melihat roh yang Evie ajak bicara tetapi menggunakan sihir gelapnya, dia bisa mendengar suaranya, dan begitulah cara dia mendengar semua yang dikatakan Light Fae.
Dia bisa melihat keterkejutan di wajah Evie tapi jauh di lubuk hati Gavrael, dia bahkan tidak terkejut lagi. Dia tahu selama ini bahwa Evie pasti berdarah campuran seperti dia. Tapi sebenarnya yang mengejutkannya, adalah ramalan yang disebutkan Light Fae. Di mana Evie tampaknya ditakdirkan untuk menghidupkan kembali tanah ini dan mengembalikannya ke kejayaannya sebelumnya. Artinya, suatu hari, dia akan mewarisi warisan ini dan menjadi ratu negeri ini!
Mereka harus segera meninggalkan Crescia ketika waktu mereka habis, tetapi sejak hari itu, Gavrael dan Evie kembali ke sana setiap malam untuk mempelajari lebih banyak tentang peri cahaya. Dia juga mulai belajar dan berlatih mengendalikan naga dengan bantuan Zanya.
Gavrael menemani dan mendukung pelatihan rahasia Evie di malam hari dan ketika dia kembali ke Dunia Bawah, dia fokus pada pelatihannya sendiri dalam menyempurnakan persiapan dan casting sihir manipulasi waktu.
Hingga suatu malam, saat Evie dan Gavrael sedang menunggangi punggung naga terbesar dan paling hitam bernama Onyx, Gavrael berbicara dengannya. Mereka berdua melihat ke bawah ke tanah yang sunyi.
"Sudahkah kamu memutuskan?" dia bertanya padanya, mencondongkan tubuh lebih dekat padanya dari kursinya di belakang.
Evie menatapnya dari balik bahunya, wajahnya sedikit ragu.
"Aku... aku tidak tahu..." katanya dengan jujur, "Aku tidak yakin apakah aku bisa melakukan ini. Dan aku juga tidak yakin apakah... apakah yang dikatakan Zanya benar. Semuanya terlalu dibuat-buat..." Evie's suara menghilang saat dia menatap kastil yang sepi yang terlihat dari posisi mereka di atas naga terbang.
