CHILD FREE

213 19 6
                                    

Topik ini menarik sejak Gita Savitri menjawab pertanyaan follower mengenai rahasia awet mudanya. Di Instagram, YouTube, Twitter, sampai TikTok ramai banget bahas child free.

Saya sebagai seorang INTJ, setuju child free untuk diri saya sendiri, tapi kalau buat orang lain, saya harap TIDAK ADA YANG CHILD FREE.

Kenapa saya mau child free untuk diri saya sendiri?

Saya kasih lihat fakta ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bumi ini sudah rusak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bumi ini sudah rusak. Polusi udara, air, dan tanah sudah sampai pada level membahayakan kesehatan. Saya tidak mau anak saya lahir di bumi yang tidak sehat.

Perubahan iklim bikin bumi semakin panas. Indonesia dan negara lain terancam tenggelam. Ketika daratan semakin sempit, tentunya lahan akan semakin mahal. Ada kemungkinan anak saya nggak akan punya rumah.

Lahan pertanian pun akan semakin sempit. Perubahan iklim akan membuat petani gagal panen. Bahan makanan akan semakin mahal atau di masa depan ilmuwan akan membuat makanan dari bahan kimia untuk mencukupi kebutuhan pangan dunia.

Selain buminya, manusia lain juga menjadi ancaman. Berita mengenai anak-anak dicabuli, diculik, diambil organnya, pastilah bikin orang tua waswas. Apalagi orang tua nggak akan mungkin mengawasi anaknya selama 24 jam sehari.

Saya nggak mau anak saya kena penyakit, bencana alam, dan perang.

Kemajuan teknologi bikin lapangan pekerjaan semakin sulit didapatkan. Saya bertanya di grup chat, apakah mendapatkan pekerjaan itu sulit? Semua bilang sulit. Malah ada yang bilang menganggur selama 4 tahun sejak lulus sampai sekarang. Menyedihkan kan?

Keadaan ini pastinya akan semakin parah 20-100 tahun lagi kalau populasi penduduk bumi semakin membludak. Anak saya tidak minta dilahirkan. Kenapa juga mereka harus merasakan kepedihan dan kepahitan hidup?

Namun, saya menganjurkan orang lain untuk punya anak. Kenapa?

Gimana pun juga, saya butuh tentara, polisi, pemadam kebakaran, petani, nelayan, dokter, psikolog, dan perawat. Kalau semua orang child free, siapa yang akan memenuhi kebutuhan saya nantinya sekalipun saya punya uang?

Siapa yang akan mengorbankan nyawa untuk saya kalau bukan anak-anak orang lain yang jadi tentara dan polisi?

Siapa yang akan bertaruh nyawa melawan badai untuk mencari ikan kalau bukan anak-anak orang lain yang menjadi nelayan?

Siapa yang mau berbecek-becek di sawah, kalau bukan anak-anak orang lain yang menjadi petani?

Siapa yang mau mengeluarkan uang ratusan juta, belajar setengah mati dan menerima risiko terpapar penyakit kalau bukan anak-anak orang lain yang menjadi dokter?

Saya tidak mau anak-anak saya menerima risiko itu. Jadi biarkan saja anak-anak orang lain yang menerimanya. Meskipun says child free, saya tidak pernah menyarankan orang lain mengikuti jejak saya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DiarINTJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang