RENCANA MASA DEPAN

628 59 36
                                    

Hai kaum Intuitif, masih work from home atau school from home? Kalau ada tumpangan Wi-Fi gratis, nonton deh video YouTube di atas. Saya sudah nonton lama video sejenis, sebelum ribut-ribut corona di Indonesia.

Hal yang paling saya tidak suka dari virus ini bukanlah virusnya sendiri, tetapi mental manusia yang menghalalkan segala cara demi survive.

Dua minggu lalu, masker dan hand sanitizer langka akibat perburuan. Orang yang punya duit tapi tidak punya otak langsung melakukan penimbunan. Entah untuk dirinya sendiri, keluarga, atau dijual dengan harga membengkak. Akibatnya, lebih dari 25 dokter wafat akibat terpapar Covid19. Belum lagi tenaga medis yang lain.

Di luar negeri seperti Australia dan Italia yang memberlakukan lock down, orang melakukan panic buying sampai barang kebutuhan di supermarket ludes tak bersisa. Untunglah Indonesia tidak begitu. Meski pemerintah terkesan lamban, tetapi keputusan tidak mengkarantina wilayah saya pikir sudah tepat. Kalau negara kita di-lock down seperti negara lain, bayangkan rusuhnya akan seperti apa. Lalu tercapailah niat manusia jahat yang merancang virus ini: Membuat dunia kacau.

Sekarang masker kain dan hand sanitizer buatan rumah mulai dijual secara online. Bahkan apotek sudah mulai menjual lagi masker medis meski harganya masih selangit. Apakah masalah berakhir?

Tentu tidak. Ada manusia panik yang memborong vitamin C dan klorokuin. Katanya, vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh, dan klorokuin untuk mengobati Covid19.

Padahal, kalau mau cari di Google soal bahaya mengkonsumsi vitamin C berlebihan, banyak sekali informasinya. Menurut situs https://www.alodokter.com/bahaya-vitamin-c-jika-berlebihan%2B , malah bisa mengakibatkan kelahiran premature apabila ibu hamil meminum vitamin C berlebihan.

Klorokuin yang diborong pun apa gunanya? Bukankah bisa meracuni tubuh kalau diminum sembarangan?

Tindakan manusia jauh lebih mengkhawatirkan ketimbang virus corona sendiri. Saya jadi berpikir, bagaimana merencanakan masa depan?

Bagaimana kalau resesi sungguh terjadi. Dollar sudah menembus Rp. 16.000. Bagaimana kalau PHK besar-besaran (sudah terjadi), bagaimana kalau Indonesia tidak mampu ekspor mengingat harga sulit bersaing dengan produk negara lain?

Banyak rencana kita akan bubar di masa depan. Bukan karena virusnya, tetapi karena sifat manusianya.

Share pendapat dan rencana masa depan kamu menghadapi badai pasca pandemi.

DiarINTJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang